Kasta Mi Pangsit di Surabaya, Kuliner dengan Keragaman yang Luar Biasa

Kasta Mi Pangsit di Surabaya, Kuliner dengan Keragaman yang Luar Biasa

Kasta Mi Pangsit di Surabaya, Kuliner dengan Keragaman yang Luar Biasa (Unsplash.com)

Kalau kita memasukkan tajuk “kuliner Surabaya” ke dalam mesin pencarian, sangat jarang “mi pangsit” muncul dalam hasil teratas. Sudah bisa dipastikan yang keluar adalah menu-menu populer seperti rujak cingur, lontong balap, semanggi, tahu campur, tahu tek, atau lontong kupang. Kalaupun ada “mi”, mentok-mentok ya lontong mi atau mi kluntung.

Meski tidak dianggap sebagai kuliner khas daerah, jangan kira ekosistem mi pangsit di Surabaya gitu-gitu aja lho. Jauh dari itu, keragaman mi pangsit di Surabaya justru luar biasa. Beberapa tempat berfokus ke porsi, sedangkan lainnya fokus ke rasa. Kelas harganya pun macam-macam. Bakulan pangsit lokal sepertinya sadar betul kalau masyarakat Surabaya itu majemuk, termasuk perihal selera lidah dan tebal dompetnya.

Dalam pengembaraan saya menjajal lusinan warung pangsit seantero Kota Buaya selama beberapa tahun terakhir, saya menemukan bahwa warung-warung ini bisa digolongkan ke dalam kasta-kasta. Penggolongan ini saya buat tidak melulu berpatok pada soal enak-nggak enak ya, soalnya bagaimanapun perkara enak-nggak enak kan subjektif. Tapi, lebih kepada langgam mi yang dihidangkan, harga, jenis topping dan menu sampingan, serta cita rasa secara keseluruhan. Oiya, sekali lagi yang dibahas di sini adalah mi pangsit ya, bukan mi ayam atau yang rasanya memper-memper kayak mi ujung pandang, mi kocok atau yamin.

Saya akan mencontoh peringkat tier-tier-an yang lagi populer di YouTube, di mana pangsit-pangsit di Surabaya akan saya bagi ke dalam tiga tier atau kasta: B, A, dan S, di mana S adalah kasta tertinggi. Mari kita mulai dari kasta B.

#3 Kasta B

Kasta B adalah pangsit-pangsit “SNI”. Biasanya pangsit-pangsit kasta ini paling banyak peminatnya dan umumnya dipadati orang tiap jam makan siang. Topping sampingannya biasanya standar saja: siomay basah atau bakso. Yang jadi highlight di sini adalah harganya yang ekonomis (15‒23 ribuan) dan porsinya yang bikin perut pecah, cocok buat para penghobi mukbang. Berikut daftar warung-warung pangsit tier B yang menurut saya rasanya jempolan:

 #2 Kasta A

Kasta A adalah pangsit kasta pertengahan. Perbedaan dengan kasta sebelumnya ada di porsi yang lebih masuk akal, dibarengi dengan cita rasa yang lebih kaya dan kualitas penyajian yang lebih baik. Berbanding lurus dengan range harganya yang naik sedikit (18‒30 ribuan). Istilah Jawanya: quality over quantity. Warung-warung di kasta ini umumnya juga menyediakan berbagai menu lain seperti song mi atau mi ayam jamur.

Berikut daftar warung mi pangsit tier B yang yahud marihud.

Mie Restu Bang Karman (Instagram @mierestubk)

 #1 Kasta S

Terakhir, kasta S. Mi pangsit di Surabaya yang masuk di kasta ini adalah kelas ultimate, pamungkas, par excellence. Cita rasanya otentik, tidak kaget kalau warung-warung di kelas ini sepanjang hari dipadati susuk-susuk dan ai-ai.

Soal mahal atau tidaknya relatif sih ya, 20‒30 ribu seporsi menurut saya sih masih sepadan untuk kelas ini. Ciri khas mi-mi di kelas ini adalah topping daging ayamnya yang cenderung pucat dengan sensasi umami yang nampol, serta hidangan penyerta/topping sampingan yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Enak dan unik.

Pangsit mie Undaan (Instagram @kenyangmakan)

Dan warung yang masuk dalam kasta ini adalah:

Pertama, Mie Pangsit Kalijudan (Jalan Kalijudan 172A). Dikenal juga dengan nama Mie Pangsit Bu Benny, warung ini jadi satu dari segelintir warung pangsit di Surabaya yang menyajikan cwie kiauw ayam, dan cwie kiauwnya wajib jib jib hukumnya buat dicoba. Berhubung belum menemukan yang sepadan, warung ini sekarang masih jadi benchmark saya untuk menilai sebuah mi pangsit.

Kedua, Pangsit Mie Ayam Undaan (Jalan Undaan Wetan 30A). Menurut saya, kalau makan di sini minya lebih enak dinikmati polosan tanpa sambal, saus atau kecap, karena sudah hau cek dari sononya. Kalau ingin kebagian bakwan goreng andalannya, jangan datang siang-siang soalnya sudah pasti ludes.

Ketiga, Mie Jembatan Merah (Jalan Rajawali 70, buka mulai 17.30 WIB). Enaknya ke sini kalau habis gajian, karena harganya lumayan bikin gentar. Seporsi antara 25‒50 ribu, tergantung menu. Sebenarnya rasa minya lebih condong ke kelas A, tapi kuah kaldu sapi serta topping otot dan babatnya itu lho, beuh. Unik, mantap, nggak ada obat.

Itulah tiga kasta warung pangsit di Surabaya berdasarkan pengalaman saya sebagai pangsit connoiseur. Tapi, jangan anggap daftar ini sudah final ya. Perjalanan saya menjelajah jagat perpangsitan Kota Buaya masih jauh dari kata selesai. Bukan tidak mungkin besok-besok akan ada tempat-tempat baru yang sanggup menggeser warung-warung dalam daftar ini. Kamu punya warung pangsit yang rasanya wenak tapi tidak saya sebutkan di sini? Tulis di kolom komentar ya!

 *) Tulisan ini saya persembahkan untuk pacar sekaligus partner saya mangsit keliling Surabaya, Mbak S., yang telah berpulang ke hadirat Tuhan YME sebelum tulisan ini sempat dimuat. Rest in noodles.

Sumber gambar: Instagram @kenyangmakan dan @mierestubk

Penulis: Basith Ardimasqi

Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version