Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Karnaval Sound System di Malang, Hiburan yang Sama Sekali Nggak Menghibur. Hiburan kok Bikin Budek dan Merusak Fasilitas!

Iqbal AR oleh Iqbal AR
9 September 2023
A A
Karnaval Sound System di Malang, Hiburan yang Sama Sekali Nggak Menghibur. Hiburan kok Bikin Budek dan Merusak Fasilitas!

Karnaval Sound System di Malang, Hiburan yang Sama Sekali Nggak Menghibur. Hiburan kok Bikin Budek dan Merusak Fasilitas! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kepentingan umum diabaikan

Permasalahan kedua adalah soal jalanan dan fasilitas umum. Ini bisa dibagi lagi dalam dua aspek. Pertama soal penggunaan jalan, dan kedua soal perusakan (entah konsensual atau tidak) fasilitas atau bagian rumah hanya agar sound system yang besarnya melebihi besar jalan bisa lewat. 

Kita bahas dulu soal penggunaan jalan. Kita sebenarnya bisa maklum jika karnaval itu memakai jalanan umum. Ini jalan kita semua, dan kita semua punya hak. Tapi, mbok ya dipikirkan gitu lho dampaknya. Maksudnya, kalau karnavalnya dari siang sampai sore menjelang malam, masi oke lah. Lha karnaval sound system ini sekarang mulainya dari siang (biasanya jam 10), dan selesai lewat tengah malam bahkan menjelang dini hari. Otomatis jalanan umum akan seharian ditutup.

Apalagi pada Agustus, karnaval sound system ini bisa nyaris setiap hari. Di Malang Raya saja, ada puluhan karnaval yang mayoritas adalah karnaval sound system hanya dalam kurun waktu satu bulan. Bayangkan betapa mumetnya masyarakat kalau sudah berhadapan dengan karnaval yang menutup jalan umum ini. Belum lagi jalan alternatifnya tidak bagus. Yang ada malah emosi. Mau protes juga tidak bisa, lha wong backingan-nya orang-orang karnaval ini kadang punya kuasa.

Masalah selanjutnya adalah soal perusakan fasilitas atau rumah, baik konsensual maupun tidak. Coba saja lihat berita beberapa hari terakhir ini. ada saja berita tentang panitia karnaval yang merusak dan menghancurkan tembok rumah, kanopi rumah, pagar jembatan, atau apa pun hanya agar truk sound system ini bisa lewat.

Beberapa memang dilakukan secara konsensual. Maksudnya, panitia akan membangun ulang atau mengganti kerusakan tersebut. Beberapa warga memang ada yang terima, tapi tidak sedikit juga yang menolak. Dan kalau dipikir-pikir lagi, ini buat apa coba? Mengapa nggak cari rute lain saja yang tidak perlu menghancurkan? Mengapa otaknya nggak mikir sampai di situ? Nggak mampu mikir, ya?

Budek sih, mau gimana lagi.

Siapa sebenarnya yang mau dihibur?

Dari semua yang sudah terjadi ini, pertanyaannya adalah, karnaval ini (termasuk karnaval sound system), itu tujuannya untuk menghibur masyarakat umum atau hanya sekadar memuaskan ego segelintir orang saja?

Kalau jawabannya untuk menghibur masyarakat umum, harusnya diperhatikan keselamatan, keamanan, serta kenyamanan masyarakat. Caranya mudah, kok. Tidak perlu pakai suara yang kelewat keras, tidak perlu merusak atau menghancurkan rumah orang dan fasilitas umum, serta tidak harus sampai lewat tengah malam karnavalnya. Cukup dari siang sampai sore menjelang malam saja sudah cukup. Tidak perlu sampai lewat tengah malam atau menjelang dini hari. Egois dan zalim itu namanya.

Baca Juga:

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Tapi saya yakin, bukan itu jawaban sebenarnya. Karnaval sound system ini bukan untuk menghibur masyarakat umum. Karnaval sound system ini digelar untuk memuaskan ego segelintir orang saja. Segelintir orang itu siapa? Bisa jadi petinggi masyarakat sekitar, bisa jadi “penguasa” atau orang-orang berduit di sana, atau bisa orang-orang lain. Yang jelas, segelintir orang ini punya kuasa yang cukup besar sehingga masyarakat yang keberatan dengan karnaval sound system ini tidak punya kekuatan untuk protes atau menolak.

Karnaval sound system jelas tidak lebih penting ketimbang hajat hidup orang banyak

Sebenarnya tidak ada yang salah (salahnya banyak, saya cuman mau keliatan moderat aja sih) dengan karnaval sound system ini. Silakan saja. Tapi mbok ya diperhatikan hak-hak masyarakat lain. Perhatikan hak-hak tentang kenyamanan dan keselamatan masyarakat. Jangan egois, jangan semaunya sendiri. Toh sekarang sudah ada aturannya, kan? Mbok ya itu ditaati.

Oke lah kalian akan berdalih bahwa karnaval sound system ini hanya sekali setahun, Agustusan ini hanya sekali setahun. Tapi ya jangan sampai perayaan sekali setahun ini jadi mimpi buruk atau jadi bencana bagi masyarakat lain. Kalian bebas memuaskan ego kalian, tapi mbok ya nalar dan akal sehatnya dipakai, jangan sampai mengganggu hak orang lain. Kalau sampai mengganggu hak orang lain, itu zalim namanya. 

Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kafe di Malang Sudah Terlalu Banyak, Jangan Ikut-ikutan Bikin Kafe Lagi di Sini!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 12 September 2023 oleh

Tags: hiburan merusakkarnaval sound systemkepentingan umumMalangpilihan redaksi
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

4 Alasan Munjungan Wajib Dikunjungi Warga Trenggalek dan Sekitarnya terminal mojok

4 Alasan Munjungan Wajib Dikunjungi Warga Trenggalek dan Sekitarnya

11 Desember 2021
Paralayang Batu: Tempat Asyik buat Pacaran Sekaligus Nyari Pokemon

Paralayang Batu: Tempat Asyik buat Pacaran Sekaligus Nyari Pokemon

8 Februari 2022
5 Rekomendasi Susu dengan Varian Rasa Aneh tapi Enak di Indomaret

5 Rekomendasi Susu dengan Varian Rasa Aneh tapi Enak di Indomaret

26 Desember 2023
4 Ritual PNS ketika Sarapan di Restoran Hotel Berbintang Terminal Mojok

4 Ritual PNS ketika Sarapan di Restoran Hotel Berbintang

1 November 2022
Purwokerto, Kota Kecil Rasa Jakarta: Semakin Mahal dan Kekinian padahal Dompet Warganya Pas-pasan

Purwokerto, Kota Kecil Rasa Jakarta: Semakin Mahal dan Kekinian padahal Dompet Warganya Pas-pasan

16 Mei 2025
MPKT, Mata Kuliah Paling Nggak Jelas dan Bikin Mahasiswa UI Mengelus Dada

MPKT Adalah Mata Kuliah Paling Nggak Jelas yang Bikin Mahasiswa UI Mengelus Dada

3 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.