Bukan hanya itu, Bukit Siregol juga memiliki aliran sungai yang memanjang. Air sungainya jernih dan segar. Bahkan, saking beningnya air sungai, saya sampai tidak tahan untuk mencuci muka dan meminumnya. Kondisi alamnya yang masih asri, membuat pengunjung serasa berada di alam bebas. Saya kira wajar saja jika Bukit Siregol yang berada di Karangmoncol ini disebut Amazon versi Purbalingga. Pokoknya indah, Lur!
Suasana alam yang menenangkan
Setiap menginap di Karangmoncol, saya nggak pernah absen ngopi di kamar kawan saya. Kamar yang memiliki teras kecil ini bersebelahan langsung dengan area persawahan. Sawah yang membentang luas menjadi vitamin bagi mata yang bosan menatap layar ponsel. Gemericik air irigasi pun seolah melantunkan lagu damai yang menjadi peranti tidur.
Setiap ke sana, tujuan utama saya adalah teras di samping kamar tersebut. Secangkir kopi yang hangat sudah bisa menjadi obat bagi rasa lelah setelah beraktivitas selama seharian penuh. Itulah sebabnya saya selalu betah untuk tinggal di Kecamatan Karangmoncol
Lokasinya yang berada di pelosok membuat Kecamatan Karangmoncol kerap dilupakan dan punya stigma negatif. Namun, setelah saya tinggal dan menginap di sana, berbagai kekurangan di Kecamatan Karangmoncol seolah sirna dengan potensi-potensi yang ada. Maka, tidak sepantasnya kalian meremehkan kecamatan sekeren ini, lur!
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Kenia Intan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.