Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kampung Pelangi Bandung Sempat Viral karena Digadang-gadang Jadi Kampung Wisata, tapi Sayang Nggak Sesuai Ekspektasi Wisatawan

Handri Setiadi oleh Handri Setiadi
17 Mei 2024
A A
Kampung Pelangi Bandung Sempat Viral karena Digadang-gadang Jadi Kampung Wisata, tapi Sayang Nggak Sesuai Ekspektasi Wisatawan

Kampung Pelangi Bandung Sempat Viral karena Digadang-gadang Jadi Kampung Wisata, tapi Sayang Nggak Sesuai Ekspektasi Wisatawan (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Selain kehadiran banyak taman di Kota Bandung, ada juga destinasi wisata unik yang masih jarang dijamah wisatawan karena letaknya yang tersembunyi. Destinasi wisata tersebut adalah Kampung Pelangi Bandung. Kampung Pelangi merupakan perkampungan yang terdiri dari kurang lebih 200 rumah. Rumah-rumah warga yang berada di sana dicat warna-warni sehingga tampak bak pelangi. Selain itu jalan menuju Kampung Pelangi ditemani sungai yang katanya begitu asri.

Beberapa waktu lalu Kampung Pelangi Bandung ini sempat ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak yang mengatakan bahwa tempat ini cocok dijadikan destinasi wisata, tempat buat foto-foto, hingga jalan-jalan santai mengitari sungai. Saya jadi memiliki ekspektasi tinggi terhadap keindahan kampung tersebut.

Akan tetapi demi bisa mencapai Kampung Pelangi cukup membingungkan mengingat destinasi wisata ini tak ada di Google Maps. Saya terpaksa mengandalkan maps tanpa rute sembari bertanya kepada penduduk sekitar di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Dari awal perjalanan hingga sampai di Kampung Pelangi siapa sangka kalau ternyata kampung ini nggak sesuai dengan ekspektasi.

Jalanan menuju Kampung Pelangi Bandung tidak didesain sebagaimana destinasi wisata

Diawali dengan memasuki Gang Bapa Ehom, tak ada yang begitu spesial, kecuali plang kecil bertuliskan “Kampung Pelangi 200” dan tulisan kecil di ujung kiri, “Disponsori Sanlex”. Sembari berjalan menyusuri gang, saya nggak menemukan hal yang begitu menarik. Paling-paling hanya jalan yang di pinggirnya terdapat sungai, satu tembok yang digambar lukisan hewan, dan sesekali pemandangan orang sedang membuang sampah ke sungai.

Jika memang benar berniat untuk menjadikan Kampung Pelangi sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Bandung, ya seharusnya jalanan menuju ke sana dipercantik. Misalnya dengan ditambah lebih banyak lukisan tembok, mengubah sampah yang biasa dibuang warga ke sungai menjadi hiasan pinggir jalan dengan membuat semacam ecobrick, atau bahkan sekalian bikin gapura agar orang lebih mudah mengenali pintu masuk menuju Kampung Pelangi yang terbuka untuk umum itu.

Air sungai yang kotor

Sepanjang jalan menuju Kampung Pelangi, saya ditemani oleh aliran sungai yang mengalir di pinggir jalan dan di bawah rumah warga. Sebetulnya suasananya cukup nyaman. Rasanya sejuk berjalan di sana. Sampai-sampai saya membayangkan ingin punya rumah di atas sungai tersebut.

Akan tetapi tentu saja itu hanya khayalan semata karena nyatanya air sungai yang mengalir begitu kotor. Walaupun slogan untuk menjaga lingkungan, menjaga sungai, hingga menjaga alam sudah ada di mana-mana, tetap saja ada warga lokal yang masih membuang sampah ke sungai yang tepat berada di bawah rumah mereka.

Padahal kalau warga bisa bersama-sama merawat aliran sungai tersebut, tak menutup kemungkinan air sungai bakalan bersih. Kalau aliran sungainya bersih, akses jalan menuju Kampung Pelangi bakalan benar-benar cantik.

Baca Juga:

4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

Warna cat rumah di Kampung Pelangi Bandung sudah mulai luntur

Mulanya saya membayangkan bakal melihat pemandangan pelangi indah di dalam Kota Bandung melalui Kampung Pelangi ini. Akan tetapi ekspektasi tersebut tak sesuai kenyataan begitu saya selesai melewati jalanan sepanjang kurang lebih 200 meter dari pintu masuk hingga tiba di Kampung Pelangi.

Nggak tampak jelas pelangi di sana, kecuali tulisan “Kampung Pelangi” di plang, yang terletak di atas jembatan tempat masuk menuju kampung. Pelangi yang seharusnya muncul dari kurang lebih 200 rumah warga itu nyatanya mulai tampak pudar. Warna-warna itu lagi terlihat seperti pelangi, tetapi lebih seperti menggambarkan sedang bermuramnya Kota Bandung. Padahal sudah ada sponsor dari salah satu merek cat, tapi kok bisa warna-warna rumahnya nggak diperbarui sehingga jadi kurang maksimal.

Nggak instagrammable

Ketika seseorang berkunjung ke destinasi wisata, salah satu tujuannya ya ingin berfoto di spot yang instagrammable untuk mengabadikan momen. Termasuk ketika saya datang ke Kampung Pelangi Bandung.

Akan tetapi begitu sudah sampai, tak ada cukup banyak spot foto yang menarik. Rumah berwarna-warni yang seharusnya menjadi ciri khas kampung ini malah sudah luntur warna catnya. Sudah begitu air Sungai Cikapundung yang mengalir di kampung tersebut kotor dan nggak begitu banyak tempat wah yang bisa dijadikan spot foto.

Mohon maaf, nih, saya sama sekali nggak berniat menjelek-jelekkan fasilitas umum yang bahkan gratis tersebut. Tapi, sebagai warga biasa Kota Bandung rasanya saya pengin Kampung Pelangi bisa jadi destinasi wisata Bandung yang benar-benar layak dikunjungi.

Penulis: Handri Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Tanjakan Endog di Kabupaten Bandung Barat Diam-diam Bikin Celaka, seperti Ada Malaikat Pencabut Nyawa di Sana.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Mei 2024 oleh

Tags: BandungDestinasi Wisatakampung pelangikampung pelangi bandungkampung wisatakota bandungwisata bandungwisatawan
Handri Setiadi

Handri Setiadi

Kadang guru, kadang suka baca buku, anggap saja teman baikmu.

ArtikelTerkait

5 Hal Nggak Enaknya Jadi Mahasiswa Telkom University Bandung

5 Hal Nggak Enaknya Jadi Mahasiswa Telkom University Bandung

12 Maret 2025
7 Pantai di Pacitan yang Cocok Didatangi di Akhir Pekan

7 Pantai di Pacitan yang Cocok Didatangi di Akhir Pekan

29 April 2023
Rahasia Pegawai Mixue di Bandung supaya Cepat Naik Level (Unsplash)

Rahasia Pegawai Mixue di Bandung supaya Cepat Naik Level

13 November 2023
Kota Bandung dan Kabupaten Bandung: Namanya Mirip, Jaraknya Dekat, tapi Kondisinya Jauh Berbeda Mojok.co

Kota Bandung dan Kabupaten Bandung: Namanya Mirip, Jaraknya Dekat, tapi Kondisinya Jauh Berbeda

4 Mei 2024
Pulau Maratua di Kalimantan Timur Indah, tapi Jarang Dilirik Wisatawan

Pulau Maratua di Kalimantan Timur Indah, tapi Jarang Dilirik Wisatawan

7 Agustus 2024
3 Dosa dari Inovasi Seblak yang Malah Bikin Resah Orang Sunda (Unsplash)

3 Dosa dari Inovasi Seblak yang Membuat Melenceng Jauh dari Kodratnya, Bikin Resah Saya Sebagai Orang Sunda

22 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.