Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Nggak Semua Warga Kampung Arab Bondowoso Bisa Bahasa Arab, Jangan Berharap Ketinggian

Anik Sajawi oleh Anik Sajawi
13 November 2023
A A
Nggak Semua Warga Kampung Arab Bondowoso Bisa Bahasa Arab, Jangan Berharap Ketinggian Mojok.co

Nggak Semua Warga Kampung Arab Bondowoso Bisa Bahasa Arab, Jangan Berharap Ketinggian (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau mendengar Kampung Arab Bondowoso, bayangan saya melayang pada sebuah kampung yang penduduknya fasih berbahasa Arab. Ekspektasi itu buyar begitu saja ketika saya tinggal beberapa hari di sana. Saya mengunjungi seorang kolega di Jalan KH Asyari Gang Jordan, tepat di tengah kampung yang terkenal itu.

Ternyata Kampung Arab Bondowoso seperti kampung-kampung pada umumnya. Penduduknya sehari-hari berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, Jawa, dan Madura. Jarang malah yang menggunakan bahasa Arab. 

Kendati ekspektasi saya buyar, kampung yang beralamat di Blok Timur, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kota Bondowoso itu tetap berhasil menyita perhatian saya. Selain bahasa yang mencerminkan keberagaman kampung ini, Kampung Arab Bondowoso saya rasa menerapkan nilai-nilai dalam pelajaran PPKN yakni saling menghargai dan hidup dalam harmoni. 

Asal-usul Kampung Arab Bondowoso

Keberadaan kampung Arab Bondowoso bisa ditelusuri mulai 1881. Melansir laman Pemerintah Kabupaten Bondowoso, pada saat itu sekitar 164 penduduk Arab datang ke Indonesia melalui jalur larut. kedatangannya dipimpin oleh Said Husein Al Muhdar. Adapun Tujuan kedatangan orang Arab ini  untuk berdagang. Mereka ingin menciptakan hubungan ekonomi yang kental dengan masyarakat lokal.

Setelah tiba di Pelabuhan Panarukan, mereka melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api hingga sampai ke Desa Karanganyar. Desa di mana mereka pertama kali  menetap. Desa tersebut kini masuk telah menjadi bagian dari wilayah Tegal Ampel.

Lalu pada 1900, tahap kedua kedatangan masyarakat Arab terjadi. Kali ini, 125 orang sampai ke tanah Bondowoso. Keberadaan mereka semakin mengukuhkan hubungan dagang dan interaksi budaya di kampung tersebut. Tahap ketiga kedatangan warga Arab terjadi di 1927. Jumlah yang datang pada tahap ini tidak bergitu besar. Pada saat itu, mulai berlaku peraturan ketat pemerintah kolonial Belanda terhadap kedatangan penduduk baru yang bermaksud menetap di Jawa.

Munculnya akulturasi bahasa

Sebagian besar dari pendatang Arab itu memang fokus berdagang. Namun, kedatangannya tetap memberi pengaruh terhadap kondisi sosial dan budaya warga Bondowoso. Termasuk, pengaruh dari sisi bahasa. 

Sebelum kehadiran orang Arab, masyarakat lokal berkomunikasi dalam bahasa Madura. Sementara orang Arab hannya bisa bahasa Arab. Dalam upaya beradaptasi dan menjalin harmoni dengan masyarakat lokal, kelompok Arab secara bertahap menyesuaikan bahasa mereka.

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

Banyak orang Arab pendatang yang kemudian fasih berbahasa Madura. Tidak sedikit pula yang kemudian berbahasa campur. Bukan sekadar penggabungan kata-kata, tapi lebih kepada penciptaan linguistik yang merepresentasikan interaksi dua kebudayaan yang berbeda.

Mungkin itu mengapa komunikasi di Kampung Arab Bondowoso ini justru tidak menggunakan bahasa Arab, sekalipun namanya Kampung Arab. Sudah telalu banyak penyesuian terjadi di tempat ini. 

Keberagaman yang menguatkan

Kelompok Arab yang ada di Bondowoso tidak hanya menjadi pendatang, tapi juga menjadi bagian yang aktif dalam mengembangkan dan merawat harmoni dengan komunitas lokal. Hal itu juga masih terjaga hingga sekarang. 

Saya rasa kalian perlu untuk sekali-kali mendatangi daerah-daerah seperti Kampung Arab Bondowoso itu. Kalian akan merasakan bagaimana dua hal berbeda bisa hidup dalam harmoni. Niscaya kalian bisa benar-benar menghidupi kata-kata menghargai perbedaan. Bukan sekadar menjadi slogan-slogan. 

Dari Kampung Arab kalian bisa belajar bahwa cara penduduknya menjalin interaksi, menghargai, dan merayakan perbedaan. Dengan hal itu mereka membuat Kampung Arab Bondowoso menjadi contoh nyata betapa keberagaman bisa menjadi kekuatan yang memperkaya, tanpa harus menyamakan segalanya dengan satu citra yang umum.

Penulis: Anik Sajawi
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Nasib Jadi Keturunan Arab yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 November 2023 oleh

Tags: bahasa Arabbahasa indonesiaBahasa Jawabondowosokampung arab bondowosokampunug arabmaduraorang arab
Anik Sajawi

Anik Sajawi

Anak ideoligis Jean-Paul Sartre yang menulis untuk keabadian.

ArtikelTerkait

suara thoriq

Suara Thoriq Memanggil di Gunung Piramid Bondowoso, Asli atau Rekayasa?

4 Juli 2019
5 Rujak Petis Madura yang Penyajiannya Unik Terminal Mojok

5 Rujak Petis Madura dengan Cara Penyajian Unik

4 Januari 2023
Bangkalan Madura Gudangnya Masalah Pendidikan, Anak-anak Terancam Nggak Bisa Lanjut SMA  Mojok.co

Bangkalan Madura Gudangnya Masalah Pendidikan, Anak-anak Terancam Nggak Bisa Lanjut SMA 

9 Februari 2024
3 Hal yang Bikin Saya Suka Datang ke Pernikahan Adat Madura

3 Hal yang Bikin Saya Suka Datang ke Pernikahan Adat Madura

21 September 2023
Hargai Orang yang Belajar Bahasa Jawa, dong. Jangan Sedikit-sedikit Dibilang Nggak Pantas terminal mojok.co

Bingungnya Penutur Bahasa Jawa Memilih Panggilan

27 Desember 2020
Membantah Tulisan tentang Hal yang Bisa Bikin Usaha Warung Kelontong Bangkrut terminal mojok.co

Perbedaan Mencolok Warung Kelontong Milik Orang Madura dan Batak

19 Desember 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Mensiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.