Kalian Bukan Nagita Slavina, Berhentilah Menggunakan Parfum Baccarat Saat Olahraga!

Kalian Bukan Nagita Slavina, Berhentilah Menggunakan Parfum Baccarat Saat Olahraga

Kalian Bukan Nagita Slavina, Berhentilah Menggunakan Parfum Baccarat Saat Olahraga (unsplash.com)

Mungkin wajar ya kalau Nagita Slavina pakai parfum Baccarat di rumahnya yang full AC dan ke mana-mana naik Ferrari. Lha, kalau kita yang naik motor panas-panasan pakai parfum Baccarat, apa nggak jadi apek baunya?

Maison Francis Kurkdjian Baccarat Rouge 540 adalah brand parfum mewah yang dibanderol seharga Rp4-8 juta per botolnya. Dulu, aroma Baccarat terkesan wah dan umumnya bisa kita cium saat berada di dalam mall mewah, hotel bintang lima, atau tempat orang kaya biasa nongkrong. Namun saat ini, aroma Baccarat ada di mana-mana. Kita bisa mencium aroma tersebut di dalam KRL hingga pasar tradisional.

Sejak parfum MFK Baccarat digunakan Nagita Slavina, semua orang berlomba-lomba ingin tampil mahal ala Sultan Andara dengan menggunakan parfum aroma Baccarat atau lebih tepatnya inspired by Baccarat. Saya pribadi nggak punya masalah dengan parfum dupe. Semua orang berhak bahagia dengan pilihan parfum mereka, entah asli atau duplikat.

Akan tetapi, mohon maaf sekali, kalian pun harus tahu diri dan tahu tempat, Gaes. Jangan sampai niatnya ingin tampil wangi dan mahal, tapi malah membuat orang lain mual.

Baccarat, parfum sejuta umat yang kurang cocok digunakan di negara tropis

MFK Baccarat Rouge 540 yang digunakan Nagita Slavina memiliki kombinasi bau siffron, jasmine, ambergris, fir resin, dan cedar. Parfum ini memiliki aroma yang manis, berat, long lasting, dan intimidating atau semerbak sekali. Orang yang menggunakan parfum MFK Baccarat lewat sekelebatan saja baunya langsung tercium dan meninggalkan jejak.

Saat ini, banyak sekali produk parfum yang terinspirasi dari MFK Baccarat. Sebut saja Carl & Claire Lavish, Mykonos x Paola Serena Avra Kehdabra, The Body Shop Red Fixation, Mineral Botanica Saffron Jasmine Amber, hingga parfum Baccarat refill yang bisa dibeli di tukang bibit parfum. Oleh karena itu, hampir semua daerah di Indonesia, dari Jakarta, Surabaya, hingga pelosok Halmahera sana, ada saja orang yang menggunakan parfum Baccarat.

Masalahnya, parfum Baccarat yang ndulek (baca: berat) sesungguhnya kurang cocok digunakan di daerah tropis yang panas kentang-kentang. Apalagi kalau aroma Baccarat yang manis kuat tersebut bercampur dengan keringat dan asap kenalpot. Hadeeeh, bisa-bisa orang di samping kalian pingsan.

Nagita Slavina yang sehari-harinya tinggal di rumah mewah dengan AC central dan mobil Ferrari bisa jadi memang nggak banyak berkeringat atau nyaris nggak tersengat matahari sehingga cocok-cocok saja pakai MFK Baccarat. Parfum yang dia pakai pun tentunya asli sehingga aroma manisnya lebih lembut di hidung.

Lha, kalau kalian setiap hari naik motor, panas-panasan di jalan raya, bergelut dengan asap dan kemeruntus karena keringat sebesar biji jagung menetes di dahi, lalu menggunakan parfum Baccarat yang nyegrak itu, jatuhnya malah nggak wangi, tapi apek.

Baca halaman selanjutnya: Jangan pakai saat nge-gym, please…

Please, jangan menggunakan parfum Baccarat saat nge-gym

Tolong banget, tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada kalian, berhentilah menggunakan parfum ala Baccarat saat nge-gym atau berada di tempat olahraga yang di dalamnya ada banyak orang berkeringat.

Bukannya saya ingin mengusik kebahagiaan kalian, tapi percayalah, aroma ala Baccarat yang manis dan tebal saat bercampur dengan tubuh kalian yang berkeringat akan membuat bau badan kalian apek, penguk, dan bikin keliyengan orang lain. Aroma Baccarat yang bercampur dengan keringat di tempat gym jauh lebih buruk dari bau Stella jeruk di dalam mobil.

Hari Minggu kemarin, saat saya ke tempat gym, ada orang yang pakai Baccarat dan saya langsung mual. Selera olahraga saya hilang karena kepala saya pusing dan keliyengan. Saat berada di dalam kamar ganti dan hendak pulang, ada member gym lain yang bercerita kalau dia pun terganggu dengan parfum ala Baccarat yang aroamanya menguar di seluruh ruangan. Artinya, bukan hanya saya yang intoleran dengan bau ndulek ala Baccarat, tapi orang lain juga merasakannya.

Sebenarnya nggak hanya parfum Baccarat yang nggak cocok digunakan ke gym. Parfum dengan aroma tebal dan berat lainnya seperti SOTB Saff & Co juga kurang pas dipakai gym, Rek. Lagian aturan dari mana sih nge-gym harus mandi parfum seperti itu? Di tempat gym, kalian nggak bau kecut saja sudah bagus, nggak harus wangi banget, kok. Kalaupun ingin sedikit wangi, bisalah pilih aroma yang segar.

Tapi, kan sayang parfum Baccarat-nya kalau nggak dipakai? Ya kalian masih bisa gunakan parfum tersebut di malam hari, saat kalian makan malam romantis di restoran mahal. Atau, pakai saja parfum Baccarat-nya saat bercinta dengan pasangan di dalam kamar. Kalaupun merasa mual, minimal yang mencium hanya kamu dan pasanganmu, bukan orang lain.

Parfum enak nggak harus SPL-nya tinggi

Mayoritas orang Indonesia memang suka parfum yang sillage-nya (SPL) tinggi, terbukti dari banyaknya parfum lokal yang mengedepankan produk dengan bau yang langsung nendang begitu disemprotkan ke badan. Padahal parfum yang bagus nggak selalu yang punya aroma menyengat dan nggak hilang-hilang, lho, Rek.

Hidung manusia adalah indra paling sensitif sekaligus paling mudah beradaptasi dengan perubahan. Kalian yang menggunakan parfum kuat mungkin nggak merasa pusing lantaran hidung kalian sudah beradaptasi dengan aroma tersebut. Tapi, orang di sekitar kalian nggak demikian, mereka akan tetap mencium aroma kuat tersebut saat berpapasan dengan kalian.

Aroma yang terlalu menyengat akan mengirim sinyal bahaya ke otak dan memerintah tubuh untuk bersiaga sehingga muncul rasa mual. Nah, kadar orang mencium aroma menyengat ini berbeda-beda. Oleh karena itu, selama berada di fasilitas umum seperti di KRL, bus, pasar, rumah sakit, ataupun tempat olahraga seperti gym, usahakan menggunakan wewangian yang biasa saja. Wangi boleh, tapi jangan terlalu wow juga. Nggak perlulah pakai parfum Baccarat juga.

Bukannya apa ya, kalau sedang di fasilitas umum atau tempat keramaian, kita perlu memikirkan kenyamanan orang lain, bukan hanya kesenangan diri sendiri, kan?

Penulis: Tiara uci
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Melihat Sisi Gelap Jakarta Selatan yang Terkenal Berkelas dan Elite.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version