Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kalau Mampir Pekalongan, Gasss Cobain Lima Kuliner Khas Ini!

Muhammad Arsyad oleh Muhammad Arsyad
4 Desember 2019
A A
Kalau Mampir Pekalongan, Gasss Cobain Lima Kuliner Khas Ini!

Kalau Mampir Pekalongan, Gasss Cobain Lima Kuliner Khas Ini!

Share on FacebookShare on Twitter

Pekalongan adalah kota singgah sejenak, ia tak seperti Jakarta, Semarang, Solo, Bandung, atau pun Jogja yang kerap menjadi kota tujuan. Kamu perlu tahu, kalau Pekalongan punya dua pemerintahan berbeda. Ada Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan.

Kendati demikian, keduanya memiliki kearifan lokal yang sama. Apalagi untuk soal kulinernya. Pekalongan lebih familiar dengan batik, padahal lebih dari itu Pekalongan mempunyai kuliner khas yang mustahil diperoleh di daerah lain.

Berikut saya rangkumkan khusus makanan khas Pekalongan yang bisa kamu coba saat berkesempatan mampir. Barangkali mau ke Semarang atau Jakarta bisa mampir sejenak ke Pekalongan buat nyicipi makanan-makanan ini. Saya jamin kamu pasti ketagihan.

1. Nasi Megono

Makanan yang satu ini tentu cukup familiar. Tahukah kamu? Yups, bagi orang Jawa atau kebetulan berdomisili di Jawa Tengah, Yogyakarta, ataupun Jawa Timur pasti mengenali Nasi Megono.

Menurut legenda yang beredar di masyarakat Pekalongan, Nasi Megono mulai muncul pada saat peperangan. Waktu itu karena masyarakat kesulitan mencari bahan makan, dan keharusan bertahan hidup melahirkan Nasi Megono atau dalam bahasa Pekalongan, Sego Megono. Sumber lain mengatakan Nasi Megono merupakan sesembahan untuk Dewi Sri atau Dewi Padi yang dipuja pada zaman Mataram dulu.

Nasi Megono terbuat dari nasi dan megono. Megono adalah nangka muda yang di potong kecil-kecil tak beraturan. Biasanya penjual nangka muda yang mendapat pesanan untuk membuat megono mencacaknya atau dipotong tak beraturan. Pokoke nganti amprol.

Setelah itu dikukus, dan jadilah megono yang nikmat, rasanya gurih dan pedas karena dicampur cabe. Kemudian megono dihidangkan menjadi lauk di atas nasi hangat dan ditambah gorengan. Wuihh sedaaaappp~

2. Soto Tauto

Soto memang makanan yang kaya cita rasa Indonesia. Kita dapat menemukan kuliner ini di hampir setiap kota atau kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia. Di Makassar namanya Coto.

Baca Juga:

Pindang Tetel: Makanan Khas Pekalongan yang Nggak Masuk Akal tapi Wajib Dijajal

Gerbang Tol Kota Pekalongan, Tempat Nongkrong Favorit Anak Muda Pekalongan

Di Jawa Tengah sendiri, Soto Kudus menjadi yang paling terkenal. Soto Kudus adalah kuliner khas dari Kota Kudus dimana kuah sotonya bening, rasanya hanya gurih. Kalau kamu sudah mencoba Soto Kudus, pastikan juga kamu pernah mencicipi Soto Tauto khas Pekalongan.

Jika Makassar punya Coto, Pekalongan memiliki sotonya yang khas juga. Coba aja kamu cari di google Soto Tauto, pasti laman google akan menampilkan Soto Tauto sebagai makanan khas Pekalongan. Kuliner satu ini merupakan perpaduan dua budaya, yaitu Tiongkok dan India.

Tauto sendiri berasal dari kata Caudo (soto Tiongkok) dan Tauco (bumbu India). Tauco ialah bumbu racikan yang berisi rempah-rempah dan merupakan hasil dari rebusan kedelai. Isi dalam semangkuk Soto Tauto bisa beragam.

Di warung-warung kecil biasanya berisi potongan gorengan, entah tahu, tempe, bakwan. Dalam kuah sotonya juga terkadang dicampuri tetelan. Andaikan kamu ke restoran atau rumah makan yang agak besar, tentu ada irisan daging sapi dan suwiran daging ayam, tak lupa ditambah bihun. Rasanya sangat lezat, apalagi dimakan saat masih panas dijadikan lauk nasi.

Banyak penjual Soto Tauto di Pekalongan, jadi kamu tak perlu khawatir. Jika melaju dari arah timur kamu bisa mampir sebentar ke Soto Tauto Bang Dul yang berlokasi di Jalan Dr. Soetomo tepat di sebelah kiri Jalan Pantura.

Atau kamu bisa ke Soto Pak Tjarlam yang konon sudah terkenal sampe Jakarta itu. Lokasinya tak jauh dari Alun-alun Kota, persisnya di Jalan Ahmad Yani, Sugihwaras, Pekalongan Timur. Tapi enaknya buat warga Jakarta, Soto Pak Tjarlam ini juga buka loh di Jakarta. Cari aja lokasinya di Yahoo!

3. Mi So Dengkil

Setelah soto, Pekalongan pun mempunyai satu lagi kuliner kuah yang khas dan mustahil didapat di tempat lain. Namanya Mi So Dengkil, kuliner asli Krapyak, Kota Pekalongan.

Kuliner satu ini terbuat dari mi, kerupuk pasir, keripik tempe yang diremuk, bakso, daging iga, dan tentu dengkil sapi dan kulit melinjo atau so. Makanan ini tidak bisa ditemukan di daerah lain. Kalau kamu mau coba, sini maen ke Pekalongan.

4. Pindang Tetel

Saya sering menyebut makanan ini garang asem. Padahal garang asem berbeda dengan pindang tetel, meski sekilas ada kemiripan. Garang asem adalah makanan khas Jawa Tengah, begitu pula pindang tetel yang notabene makanan khas Pekalongan.

Pindang tetel berasal dari Desa Ambokembang, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan. Saya sampai sekarang belum pernah menilisik terlalu jauh soal sejarah makanan ini. Yang jelas, kendati namanya pindang tetel, namun jangan bayangkan makanan ini merupakan olahan dari ikan pindang.

Pindang tetel bukan olahan ikan pindang. Makanan ini justru hampir mirip seperti rawon. Tetel di sini adalah tetelan daging iga sapi, jadi jelas ya gaes, bukan ikan pindang.

Pindang tetel sendiri lebih terkenal sebagai makanan berkuah. Isinya ada tetelan (bahasa Pekalongan dari potongan) iga sapi dengan bumbu pindang, ditambah kluwek. Saking enaknya, pindang tetel menjadi primadona di Pekalongan, baik kota maupun kabupaten.

Oleh karena itu ia menjadi musuh terberat bagi popularitas gulai kambing yang harganya jauh lebih mahal. Pindang tetel tidak bisa dimakan berbarengan dengan krupuk atau apapun yang digoreng dengan minyak. Karena ini bisa merusak cita rasanya. Mau coba? Yuk mampir Pekalongan.

5. Kopi Tahlil

Kopi memang minuman biasa. Semua orang tahu itu, dan saya rasa hampir semua anak indie sepakat kalau kopi memang paling enak dinikmati waktu senja. Tapi kopi tahlil lain ceritanya.

Kopi tahlil, minuman khas Pekalongan yang sangat-sangat menyimpan sisi filosofis mendalam, walaupun tak sedalam cintaku padanya. Pasti kamu penasaran kenapa dinamakan kopi tahlil, apakah kopinya bisa zikir? Bisa takbir kayak efpei? Atau bisa komat-kamit? Kamu pasti bertanya itu kan?

Tahlil memang maknanya itu, mau bagaimana lagi. Biasanya tahlil dilakukan untuk mendoakan arwah, dengan membaca kalimat tauhid secara masif. Maka dari itu, karena Pekalongan orangnya kreatif, lahirlah Kopi Tahlil.

Bagi masyarakat Pekalongan, kopi tahlil adalah wujud dari penyatuan doa-doa yang tulus serta zikir dengan kehangatan kopi. Rasa jahe, kapulaga, cengkeh, kayu manis, pandan, serai, dan pala terasa pedas dan hangat di tenggorokan. Rasa kopinya hanya hadir di akhir tegukan.

Dulu, kopi tahlil disuguhkan pada acara tahlilan saja. Tetapi kini kamu bisa menemukan kopi penuh rempah ini di sudut-sudut Kota Pekalongan. Eitsss! jangan lupa berzikir dan gelengkan kepala saat meminum kopi ini, biar terasa lebih hangat. Hehe.

Yoi, itu adalah rekomendasi kuliner Pekalongan dari saya. Oh ya, foto-foto di atas kebanyakan saya ambil dari google, karena nggak sempet memotret makanan. Harapannya sih supaya kamu semua mau datang ke Pekalongan, mencicipi kuliner-kulinernya. Nanti saya ajak deh, tapi kamu yang bayarin yah~

BACA JUGA Andai Pekalongan Punya Banyak Tempat Nongkrong Seperti Jogja atau tulisan Muhammad Arsyad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: kuliner khas pekalonganpekalonganWisata Kuliner
Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Warga Pekalongan. Bisa disapa lewat IG @moeharsyadd

ArtikelTerkait

Pekalongan Diciptakan Tuhan untuk kamu yang Suka Tersenyum (Pexels)

Tuhan Menciptakan Pekalongan untuk Kamu yang Lebih Suka Tersenyum ketimbang Membenci

21 Januari 2025
bakso

Meniru Cara Kerja Bakso Dalam Menjalani Kehidupan Ini

13 Juni 2019
Kota Bandung Mengulangi Dosa Pekalongan Terkait Gaji UMR (Unsplash)

Dosa Pekalongan, yang Juga Terjadi di Kota Bandung: Gaji UMR kok Dianggap Tinggi dan Mapan!

11 Agustus 2023
pekalongan cheater mojok

Pekalongan (Kota) Cheater: Awalnya Bangga, Lama-lama Kesel Juga

28 Agustus 2021
Pengalaman Table Manner dan Alasan Restoran Mahal Porsinya Sedikit terminal mojok.co

Kuliner Seleb dan Harga untuk Sebuah Rasa Penasaran

1 Juli 2019
Kopi Tahlil, Kopi Unik Khas Pekalongan Terminal Mojok

Kopi Tahlil, Kopi Unik Khas Pekalongan

23 April 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.