Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kalau Dilarang Berkerumun Saat Natal, Kami Minoritas ya Manut Saja

Ayu Octavi Anjani oleh Ayu Octavi Anjani
21 November 2020
A A
minoritas covid mayoritas hukum natal mojok keadilan untuk MRS muhammad rizieq shihab mojok.co

minoritas covid mayoritas hukum natal mojok keadilan untuk MRS muhammad rizieq shihab mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Siapa yang belakangan ini perasaannya dibuat campur aduk oleh Habib Rizieq? Saya juga. Mulai dari fandom Habib yang berkerumun di bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu itu. Eh, sekarang malah mau membuat kerumunan lagi. Yup! Reuni 212 yang rencananya akan digelar pada 2 Desember mendatang. Waduh. Sakit kepala saya membayangkan sebanyak apa kerumunan yang akan memenuhi Monas nantinya.

Tapi, katanya izinnya nggak keluar sih, ya udah lah ya mau gimana lagi.

Tapi, apa tidak berpikir dua kali ya sebelum memutuskan untuk menggelar acara besar-besaran seperti ini? Apa belum cukup ya setelah berkerumun di bandara dan mengadakan acara ceramah saat Maulid Nabi kemarin. Kok abis itu dengan sangat kukuh ingin mengadakan reuni 212. Wahai kalian semua penyelenggara apa sudah lupa pandemi ini masih merajalela di sini? Apa lupa dengan protokol kesehatan yang mestinya ditaati. Kok ya malah dilanggar!

Sudah lupa ya Indonesia memecahkan rekor dengan pasien bertambah sebanyak lima ribu orang. Hadeh. Kenapa sih tidak dipikirkan matang-matang kalau mau menggelar acara besar semacam itu. Acara reuni seperti itu kan bukan hanya perkara puluhan orang, tapi ratusan bahkan ribuan orang. Apalagi ini reuni 212. Sudah tahu kan sebanyak apa partisipasinya. Tahan dululah untuk sementara waktu. Apa tidak bisa?

Saya mengerti sih yang namanya takdir kematian itu memang di tangan Tuhan. Dia yang menentukan. Jadi saya pikir sah-sah saja kalau masyarakat Indonesia khususnya mereka yang hobinya berkerumun ini berpikir bahwa semua itu kehendak Tuhan. Kalau sakit ya kehendak Tuhan. Kalau mati ya kehendak Tuhan. Kalau tertular Covid-19 juga kehendak Tuhan. Paham lho saya maksud pernyataan ini.

Namun, masalahnya kita ini sebagai manusia ditambah masyarakat Indonesia yang harusnya bisa dong mematuhi aturan yang sudah ditetapkan pemerintah. Kita ini secara tidak langsung memutus rantai penyebaran Covid-19. Dengan begitu pandemi akan cepat usai. Lha kok ini malah ditambah-tambahi toh, Mas Mbak. Lantas, kapan pandemi ini akan berakhir kalau begitu?

Kemarin itu saat Habib Rizieq melakukan ceramah dalam rangka memperingati Maulid Nabi, beliau didenda sebesar 50 juta kan. Nah ini, masalahnya semua bisa diatasi dengan uang. Kalau begitu mah Habib enak sekali. Tinggal bayar denda besok-besok gelar acara lebih meriah lagi. Nggak tau deh apa lagi.

Kalau semua bisa selesai dengan bayar denda, semua orang tentu akan abai dengan protokol yang sudah disediakan. Kalau semua selesai dengan uang, orang-orang makin memandang remeh ini semua. Bagi yang punya duit, ketakutan nggak ada. Tapi, buat yang nggak punya, gimana? Kalau gitu hukum tajam ke bawah tapi tumpul ke atas dong?

Baca Juga:

4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga

5 Lagu Natal Underrated yang Wajib Diputar Agar Suasana Liburan Semakin Berwarna

Baru-baru ini muncul larangan dari Wagub DKI terkait tidak boleh ada kerumunan saat Natal dan Tahun Baru mendatang. Oh, jelas isi seperti ini menyentil kaum minoritas kan. Tapi, jangan sedih, saya juga minoritas kok di Indonesia. Sebagai warga negara yang baik sebagai minoritas ya saya manut saja deh kalau dilarang berkerumun. Nggak usah macam-macam. Jangan cari perkara.

Mengingat saya dari masyarakat lain yang minoritas ini adalah bagian kecil dari Indonesia. Namanya juga minoritas ya kami nggak berani lah macam-macam. Salah sedikit kena hujat nanti kamu. Memang semenyeramkan itu lho mulut-mulut netizen ini. Hadeh. Ya meskipun mungkin kalau ada acara besar atau ibadah raya memang disediakan masker dan hand sanitizer, tapi kami mending mencegah. Mending tidak usah berkerumun saja sekalian. Seperti itu bukannya lebih aman.

Sebagai minoritas memang agak sulit sih karena di saat pandemi seperti ini dan suasana sedang memanas, apa yang kami ucapkan dan lakukan selalu menjadi dasar permasalahan nantinya. Maka dari itu. Ayolah kita manut saja. Nurut saja sama pemerintah. Toh segala bentuk ibadah juga bisa dilakukan dari rumah.

Saya akui kekuatan mayoritas itu luar biasa. Sudahlah jadi minoritas yang cinta damai saja. Nggak usah cari ribut. Nggak usah membuat kluster penyebaran baru. Kalau memang ada oknum-oknum yang rewel dan kukuh ingin membuat kerumunan Natal dan Tahun Baru ya diberi denda saja. Nanti pasti dibayar dan diulangi lagi. Hehehe.

BACA JUGA Mei Mei Adalah Representasi Wanita dengan Self Love Level Dewa atau tulisan Ayu Octavi Anjani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 November 2020 oleh

Tags: FPIminoritasnataltahun baru
Ayu Octavi Anjani

Ayu Octavi Anjani

Mahasiswa akhir yang hobi makan dan nulis.

ArtikelTerkait

3 Lagu Natal Paling Enak Versi Pendengar Muslim Mojok.co

3 Lagu Natal Paling Enak Versi Pendengar Muslim

17 Desember 2023
Film Indonesia 4 Juta Penonton yang Cocok untuk Libur Natal (Unsplash)

8 Film Indonesia yang Berhasil Tembus 4 Juta Penonton dan Cocok untuk Tontonan Libur Natal

22 Desember 2023
5 Restoran Keluarga di Semarang untuk Rayakan Natal dan Tahun Baru Terminal Mojok

Rekomendasi 5 Restoran Keluarga di Semarang untuk Rayakan Natal dan Tahun Baru

20 Desember 2022
10 Pantangan Imlek yang Dipercaya Bikin Sial Sepanjang Tahun

10 Pantangan Imlek yang Dipercaya Bikin Sial Sepanjang Tahun

19 Januari 2025
Stop Kirim Makanan, Ini 4 Ide Hampers Natal yang Nggak Mainstream dan Berguna Biar Nggak Berakhir Jadi Pajangan Mojok

Stop Kirim Makanan, Ini 4 Ide Hampers Natal yang Nggak Mainstream dan Berguna

6 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.