Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Karanganyar, Kota Satelit Penuh Potensi yang Sayangnya Terlalu Bergantung pada Solo

Santhos Wachjoe P oleh Santhos Wachjoe P
3 Februari 2024
A A
Karanganyar, Kota Satelit Penuh Potensi yang Sayangnya Terlalu Bergantung pada Solo

Karanganyar, Kota Satelit Penuh Potensi yang Sayangnya Terlalu Bergantung pada Solo (Prabu Panji via Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Kabupaten Karanganyar itu bisa dibilang daerah yang serba salah. Dibilang terkenal ya nggak, tapi dibilang nggak terkenal, agak gimana gitu. Sebagai contoh, banyak orang tahu Tawangmangu, tapi tak begitu tahu Karanganyar. Ya mirip-mirip bule tahu Bali tapi tak tahu mana Indonesia. Bahkan salah satu daerah di Karanganyar, Colomadu, dianggap bagian dari Solo. Kok bisa? Ya karena nggak “terlihat” Karanganyar gitu. Sebab ya, pembangunan Karanganyar yang nggak merata bikin daerah yang keliatan maju, dianggap bagian dari Solo.

Tapi, bagaimana bisa, daerah yang mepet Solo, malah pembangunannya nggak maju?

Mari kita bedah sikit.

Kota satelit

Kabupaten Karanganyar adalah salah kota satelit dari Kota Solo. Sebagaimana kota satelit pada umumnya, tentu kotanya agak kalah ketimbang yang ditunjang. Agak kalahnya di mana? Ya dari infrastruktur.

Soalnya kalau bicara potensi wisata, Karanganyar ini jelas nggak bisa dibilang kalah. Wong punya Tawangmangu, loh. Yang bikin kalah ya infrastruktur. Sebagai contoh ya, orang Karanganyar, kalau mau belanja, ya ke Solo. Cari barang, ya ke Solo. Cari jodoh? Berdoa dulu kepada Tuhan, baru ke Solo.

Saya kurang tahu kenapa pembangunan kota ini nggak semasif Solo. Tapi ya, setau saya, kota satelit memang nggak akan semaju kota yang ditopang sih.

Memangnya ada satelit yang sama besar dengan planetnya?

Posisi yang bikin seret prestasi

Memang benar, satelit nggak akan lebih besar dari planetnya. Tapi untuk Kabupaten Karanganyar, masalahnya nggak sesimpel itu.

Baca Juga:

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

Letak geografisnya yang terlalu dekat dengan Solo bikin kota ini kayak punya ketergantungan gitu dengan Solo. Sebagai contoh, ngapain punya pusat perbelanjaan lengkap kalau ke Solo aja bisa? Ngapain perbaiki jalan kalau kalian mainnya ke Solo?

Juga, ngapain bikin hiburan kalau kalian cari hiburannya ke Solo?

Investor yang ogah masuk

Sebenci-bencinya kalian pada investor, tetaplah investor inilah yang bikin kemungkinan-kemungkinan jadi terbuka. Dan bagi saya, inilah yang jadi masalah di Karanganyar. Kayaknya banyak investor yang masih ragu menanamkan modalnya di kota ini. Kalau di Tawangmangu, mungkin banyak. Tapi kan kota ini luas, nggak cuman Tawangmangu doang.

Nah, banyak orang nggak tahu, kalau ketiadaan investor, kadang, jadi masalah yang amat besar. 

Sarana transportasi Kabupaten Karanganyar yang masih minim

Jangan ngomongin transportasi umum di Karanganyar. Soalnya ya, masih minim.

Kalau di Colomadu, transportasi umum sudah lumayan ramai. Setidaknya sudah dilewati Batik Solo Trans. Lha kalau bagian timur, ya beda cerita. Memang isinya bis bumel dan angkutan, tapi itu kan bukan milik pemerintah. Masak ya hajat warga negara diserahkan pada swasta terus-terusan? Ra mbois.

Memangnya apa hubungannya transportasi minim dengan pembangunan Karanganyar?

Begini. Tanpa transportasi umum yang terintegrasi, artinya jelas pembangunannya tidak maju. Jalanan masih car oriented alias tidak berorientasi pada transportasi umum. Kalau terintegrasi, artinya, ada perencanaan jelas. Perencanaan jelas, menunjukkan kalau kotanya serius dalam membangun infrastruktur. Pokoknya, keberhasilan kota itu dilihat dari transportasinya. Kalau bagus, artinya pengelolaan kotanya berhasil.

“Tapi kan, banyak kota di Indonesia yang transportasinya minim, berarti banyak yang gagal dong?”

Ya memang, baru tahu?

Karanganyar terasa ruwet

Jika kalian merasa tulisan saya ruwet, ya memang. Soalnya saya menceritakan hal yang rasanya begitu kusut. Karanganyar memang terasa kusut. Ketergantungan yang ada tak sehat, tapi tak bisa lepas begitu juga dengan hal-hal tersebut.

Semoga, para pemegang amanat rakyat Karanganyar bisa mencarikan solusi dan mengurai kekusutan yang ada di kota ini. Sebab, kota ini punya potensi yang begitu besar. Dan tak baik rasanya jika potensinya terbuang begitu saja.

Sumber gambar: Prabu Panji via Unsplash

Penulis: Santhos Wachjoe P
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 3 Hal yang Membuat Saya Kurang Nyaman Tinggal di Karanganyar

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Februari 2024 oleh

Tags: colomadukaranganyarkota satelitpembangunansolotawangmangu
Santhos Wachjoe P

Santhos Wachjoe P

Seorang pengelana dan penjelajah kota di Indonesia.

ArtikelTerkait

Berkah Terselubung Bagi Warga Kota Solo dari Penutupan Jembatan Mojo dan Jembatan Jurug B (Unsplash.com)

Berkah Terselubung Bagi Warga Kota Solo dari Penutupan Jembatan Mojo dan Jembatan Jurug B

30 September 2022
olahan daging anjing di solo

Daging Anjing, Kuliner yang Sebaiknya Tidak Anda Coba di Solo

18 Oktober 2021
Mall Solo Paragon, Mall Andalan Warga Kota Solo yang Kini Tak Lagi Nyaman

Mall Solo Paragon, Mall Andalan Warga Kota Solo yang Kini Tak Lagi Nyaman

24 Mei 2025
4 Hal yang Saya Benci dari Tukang Parkir di Solo

4 Hal yang Saya Benci dari Tukang Parkir di Solo

20 Oktober 2025
Solo Baru, Wilayah Pinggiran Sukoharjo yang Jauh Lebih Modern ketimbang Daerah Pusatnya

Solo Baru, Wilayah Pinggiran Sukoharjo yang Jauh Lebih Modern ketimbang Daerah Pusatnya

27 Juli 2023
5 Tempat di Solo yang Butuh Direvitalisasi dan Dapat Atensi Mas Gibran agar Solo Semakin Cantik

5 Tempat di Solo yang Butuh Direvitalisasi agar Solo Semakin Cantik

31 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.