Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Penumpang KA Logawa Dipaksa Legowo: Harga Tiket Naik, Fasilitas Malah Turun

Dodik Suprayogi oleh Dodik Suprayogi
24 Oktober 2025
A A
Penumpang KA Logawa Dipaksa Legowo: Harga Tiket Naik, Fasilitas Malah Turun

Penumpang KA Logawa Dipaksa Legowo: Harga Tiket Naik, Fasilitas Malah Turun (KijangMabur via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya adalah railfans garis keras dengan loyalitas teruji pada KAI sejak era kursi ekonomi tegak 90 derajat. Semasa kuliah dulu, kereta yang menjadi idola saya adalah KA Logawa rute Purwokerto-Jember. Kereta inilah yang mengantarkan saya dari Jombang ke Jember.

Sayangnya, saya cinta saya kepada KA Logawa dikhianati. Awalnya kereta ini sudah upgrade sarana ke gerbong ekonomi new generation (SSNG). Akan tetapi nggak lama kereta ini malah dikembalikan ke ekonomi premium dengan harga tiket yang naik. Alasannya karena perpanjangan rute hingga Ketapang.

Jelas saja saya nggak terima. Dari ekonomi new generation downgrade ke ekonomi premium kok harga tiketnya malah naik? Kebalik! Untuk pertama kalinya saya merasa kecewa pada KAI. Kenaikan harga tiket nggak sebanding dengan fasilitas yang malah downgrade. Penumpang disuruh membayar harga premium, tapi cuma dikasih fasilitas standar minimal yang seharusnya sudah ada sejak dulu.

Evolusi terbalik KA Logawa, dari new generation ke premium yang tanggung

Dulu, ketika KA Logawa menggunakan rangkaian ekonomi new generation (SSNG), sebagai penumpang saya merasa nyaman. Kursi tebal tipe captain seat dengan sandaran enak. Kapasitas tiap gerbong hanya 72 penumpang, dan yang paling penting, bisa kursi bisa diputar penuh (revolving). Hal-hal itu membuat perjalanan belasan jam terasa seperti rekreasi. Fasilitas tersebut adalah level tertinggi di kelas ekonomi saat ini.

Akan tetapi surga itu lenyap, digantikan rangkaian ekonomi premium stainless steel generai 1. Walaupun sama-sama berlabel premium, penurunan kualitasnya sangat terasa.

Kapasitas penumpang tiap gerbong kembali jadi 80 penumpang, membuat gerbong terasa lebih padat. Kursi yang diberikan nggak lagi setebal dulu. Dan yang paling fatal, fitur kursi yang bisa diputar hilang! Penumpang dipaksa untuk kembali ke skema kursi yang sebagian saling berhadapan, mengulang momen canggung beradu dengkul dengan orang asing.

Padahal harga tiket KA Logawa tetap di langit, nggak ikutan turun mengikuti kualitas kursi. Penumpang dipaksa legowo karena rute sudah diperpanjang dan kami telanjur butuh koneksi langsung.

KAI berlogika bisnis: jual jarak, bukan kenyamanan

Lalu, apa alasan logis KAI berani menaikkan harga tiket bahkan setelah fasilitas kereta downgrade? Jawabannya sederhana, dan pahit, mereka sedang fokus menjual jarak tempuh, bukan lagi kenyamanan perjalanan.

Baca Juga:

Perjalanan Bersama Joglosemarkerto Mengubah Cara Saya Melihat Kereta Ekonomi

Sudah Saatnya KAI Menyediakan Gerbong Khusus Pekerja Remote karena Tidak Semua Orang Bisa Kerja Sambil Desak-Desakan

KA Logawa kini menempuh jarak yang jauh lebih panjang, dari Purwokerto hingga Ketapang. Otomatis biaya operasional dan logistik KAI naik. Logika KAI sangat korporat. Jarak tempuh naik, harga tiket harus naik. Dalam logika ini, kenyamanan menjadi variabel yang bisa dikorbankan demi menaklukkan Terowongan Garahan.

KAI tahu betul di rute Purwokerto-Banyuwangi, Logawa menjadi salah satu pilihan termudah dan termurah secara keseluruhan. Mereka memanfaatkan monopoli rute, memaksa penumpang untuk legowo menerima kursi yang lebih padat dalam satu gerbong selama belasan jam, asalkan sampai ke Banyuwangi. Ini adalah trik bisnis yang cerdas, tapi sangat nggak berempati pada konsumen setia yang dompetnya telanjur sakit hati.

Logawa, kenangan pahit harga dan kualitas

Setiap kali KAI mengubah kebijakan, selalu ada public relation statement indah tentang peningkatan layanan atau penyesuaian biaya. Padahal di kasus KA Logawa ini, yang kami rasakan adalah sebuah trade-off yang merugikan konsumen.

Kami membayar mahal tiket karena rute diperpanjang, ini untung KAI. Kami dapat kursi downgrade karena ada kendala teknis di terowongan, ini masalah KAI. Dan kami harus duduk lebih lama di kursi yang nanggung, ini derita penumpang. KAI menyelesaikan masalah teknisnya dengan membebankan ketidaknyamanan baru kepada penumpang sambil tetap menagih harga yang sudah melambung.

Pada akhirnya, saya sebagai penumpang dipaksa legowo naik KA Logawa. Hanya demi ambisi perusahaan memperluas jangkauan rute.

Penulis: Dodik Suprayogi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kereta Api Logawa New Generation Bikin Saya Kaget: Kereta Ekonomi Rasa Eksekutif

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Oktober 2025 oleh

Tags: harga tiket kereta apiKA Logawakereta apikereta api Logawakereta ekonomi premiumkereta new generationkursi kereta ekonomiLogawa New Generation
Dodik Suprayogi

Dodik Suprayogi

Pegiat pertanian yang sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Trisakti.

ArtikelTerkait

Alasan Saya Nggak Begitu Tertarik Naik Sleeper Bus yang Katanya Nyaman Mojok.co

Alasan Saya Nggak Begitu Tertarik Naik Sleeper Bus yang Katanya Nyaman

3 Juli 2024
5 Tipe Penumpang Menyebalkan di KA Pandanwangi Jember-Banyuwangi

5 Tipe Penumpang Menyebalkan di KA Pandanwangi Jember-Banyuwangi

8 Maret 2025
stasiun citayam kereta api penataran blitar mojok

Kereta Api Penataran, si Ular Besi Tua Andalan Mahasiswa Blitar Raya

16 November 2020
Keistimewaan Kereta Api Trans Sulawesi

Keistimewaan Kereta Api Trans Sulawesi

6 Juni 2023
Kuda Putih: Kereta Rel Diesel Pertama di Indonesia Sekaligus Nenek Moyang Prameks kereta prameks

Kuda Putih: Kereta Rel Diesel Pertama di Indonesia Sekaligus Nenek Moyang Prameks

4 Maret 2024
Kereta Api Sulawesi Selatan Sudah Bagus, tapi Masih Ada Kekurangannya

Kereta Api Sulawesi Selatan Sudah Bagus, tapi Masih Ada Kekurangannya

31 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.