Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Mahasiswa Jurusan Sosiologi Nggak Perlu Iri dengan Jurusan Filsafat yang Peluang Kerjanya Sempit

Rizki Muhammad Iqbal oleh Rizki Muhammad Iqbal
30 April 2024
A A
Mahasiswa Jurusan Sosiologi Nggak Perlu Iri dengan Jurusan Filsafat yang Kerennya Hanya Sesaat Mojok.co

Mahasiswa Jurusan Sosiologi Nggak Perlu Iri dengan Jurusan Filsafat yang Kerennya Hanya Sesaat (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu saya membaca artikel di Terminal Mojok berjudul Jurusan Filsafat di Mata Mahasiswa Sosiologi: Bikin Iri dan Ingin Pindah Jurusan. Membacanya membuat saya terkikik sejenak. Sebagai seseorang yang pernah jadi mahasiswa Sosiologi, beberapa bagian dalam tulisan itu sungguh relate. Selain itu, ada beberapa pendapat yang saya rasa lucu aja. 

Tulisan itu pada intinya mengungkapkan kalau jurusan Filsafat lebih dikenal di tengah masyarakat dibanding jurusan Sosiologi. Oleh karenanya, penulis merasa menyasal masuk jurusan Sosiologi. Dalam batin saya, emang iya ya?  

Jurusan Sosiologi nggak kalah terkenal kok

Sebetulnya saya nggak terlalu peduli sama ketenaran jurusan-jurusan tertentu. Justru saya suka ketika ada orang tua yang nggak tahu apa itu Sosiologi. Saya jadi bisa keminter dengan menjelaskan ilmu murni yang katanya lulusannya hanya bisa cari kerja yang terbuka untuk semua jurusan itu.

Kalau di kalangan anak muda, tentu mereka lebih tahu apa itu ilmu Sosiologi yang notabene juga diajarkan di tingkat SLTA/SMA. Kalau Filsafat, anak-anak muda baru bisa mendalaminya ketika mereka kuliah. Bagi lulusan SMA yang memutuskan untuk nggak berkuliah, mereka nggak akan peduli dengan betapa kerennya jurusan Filsafat sekarang ini.

Peluang kerja lulusan jurusan Sosiologi lebih besar 

Saya memandang bahwa Sosiologi tidak kalah dalam banyak hal, seperti apa yang dikatakan dalam artikel tersebut. Dalam prospek kerja, baik swasta maupun negeri, cukup banyak perusahaan/lembaga/instansi yang mempersyaratkan lulusan ilmu sosial-humaniora yang serumpun seperti Sosiologi. Sedangkan Filsafat, saya tidak banyak mendengar prospek kerja yang dikhususkan bagi sarjana Filsafat, selain jadi pengajar ataupun peneliti.

Dunia kerja hari ini membutuhkan keterampilan spesifik dari disiplin ilmu yang spesifik pula. Meski penting sebagai landasan dan metode berpikir, Filsafat nggak begitu dipedulikan dalam masyarakat maupun proses rekrutmen di perusahaan. Kamu nggak akan ditanyakan tentang dasar epistemologis dari pendapatmu saat wawancara, atau landasan filosofis yang membuatmu memutuskan untuk melamar pekerjaan di perusahaan.

Meskipun sebenarnya Sosiologi mirip dengan Filsafat yang merupakan ilmu murni dengan keterampilan teknis yang mbuh-mbuhan, tapi Sosiologi punya spesifikasi pengetahuan yang mengacu pada masyarakat sosial. Banyak kok jenis pekerjaan sosial yang dibutuhkan oleh perusahaan yang berkaitan dengan relasi antar-manusia, misalnya Social Service Officer, Sustainability Analyst, Advokat, hingga Konsultan.

Kalau ingin jadi PNS, coba cari formasi sebagai Analis Kebijakan, Staf Perencanaan Publik, bahkan Staf SDM di perusahaan. Coba cek saja loker-loker di rumpun ilmu sosial yang banyak mencari lulusan Sosiologi. Kalau Filsafat? Mungkin ada, tapi yassalam. Ilmu mereka sangat murni dan biasanya dijadikan landasan berpikir saja.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Semua orang sebenarnya bisa berfilsafat

Di sini saya tidak sedang berusaha membandingkan mana yang lebih baik di antara kedua ilmu tersebut. Sebagai induknya ilmu pengetahuan, Filsafat sudah seharusnya menjadi konsumsi wajib bagi semua disiplin keilmuan. Dalam konteks sosiologis, Filsafat dijadikan sebagai mazhab berpikir yang digunakan untuk merumuskan teori taktis dalam menjawab permasalahan di masyarakat.

Banyak tokoh ilmu-ilmu khusus yang dikenal sebagai filsuf. Sebut saja Descartes, Archimedes, hingga Pythagoras sebagai matematikawan. Di rumpun sosial-budaya, khususnya Sosiologi, ada Auguste Comte, Karl Marx, hingga Bourdieu. Bahkan Leonardo Da Vinci, seorang seniman asal Italia di masa Renaisans, juga disebut sebagai filsuf. Kalau ditanyain orang lain dan ternyata mereka masih nggak tahu tokoh-tokoh Sosiologi, sebut saja Soerjono Soekanto, Ariel Heryanto, dan Arief Budiman (kakaknya Soe Hok Gie yang terkenal itu).

Jadi filsuf itu semacam gelar yang diberikan oleh masyarakat saja. Selain itu, gelar tersebut juga disematkan karena pengaruh tokoh-tokoh tadi di ranah Filsafat. Jika lulusan Filsafat bekerja sebagai Social Media Specialist atau Digital Marketer di perusahaan, mereka nggak akan disebut sebagai filsuf. Hal ini karena filsafat memang sebaiknya dijadikan landasan/metode berpikir saja. Tentunya semua orang bisa berfilsafat karena semuanya berpikir menggunakan logika.

Filsafat hanya keren saat masa kuliah saja

Biasanya Filsafat dijadikan sebagai ajang keren-kerenan saja biar terlihat lebih oke. Coba sebutkan, apa Filsafat yang terkenal di kalangan anak muda? Eksistensialisme? Stoikisme? Palingan orang-orang menggunakan Stoikisme lewat buku Filosofi Teras itu sekadar untuk “puk-puk-in” rasa tertekannya pada tahap awal kedewasaan, alias biar bisa sambat dengan cara yang lebih berwawasan saja.

Nggak perlu iri dan ingin pindah jurusan Filsafat karena jurusan itu hanya keren saat masa-masa kuliah saja. Kalau masih ingin jadi mahasiswa Filsafat dan ternyata kenyataan tidak berjalan sesuai keinginan, ingatlah bahwa kita semua adalah filsuf bagi diri sendiri. Kalau kamu pernah bertanya-tanya, bagaimana dunia ini bisa tercipta? Mengapa kita harus melakukan ini dan itu? Kenapa Bandung? Atau mungkin kamu merasa hidupmu gitu-gitu saja setiap harinya. Selamat, Anda adalah filsuf. Nggak perlu menyusun skripsi dan berfilsafat pakai teori Kantian.

Dengan menjadi mahasiswa Filsafat atau membaca teks-teks filsafat, tidak lantas membuat seseorang menjadi superior dengan memandang diri sendiri lebih oke dibanding yang lain. Intinya, artikel tersebut hanyalah keresahan dari keinginan untuk menjadi keren dengan menjadi mahasiswa Filsafat.

Penulis: Rizki Muhammad Iqbal
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Jurusan Ilmu Komunikasi: Kuliahnya Nggak Gampang, Cari Kerjanya Susah. Pantas Aja Masuk Daftar Jurusan Paling Disesali!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

 

Terakhir diperbarui pada 30 April 2024 oleh

Tags: filsafatJursuan sosiologijurusan filsafatKuliahMahasiswasosiologi
Rizki Muhammad Iqbal

Rizki Muhammad Iqbal

Suka selonjoran sambil makan gorengan.

ArtikelTerkait

Bekerja Sesuai Passion Itu Klise, Layaknya Kata Manis yang Bikin Diabetes terminal mojok.co

Apakah Pekerjaan Tiap Sarjana Muda adalah Mencari Pekerjaan?

24 Juli 2019
Ngenesnya Jadi Mahasiswa Rantau yang Nggak Punya Sepeda Motor, Mau Pulkam Susah, Nyari Kos Juga Harus Selektif

Ngenesnya Jadi Mahasiswa Rantau yang Nggak Punya Sepeda Motor, Mau Pulkam Susah, Nyari Kos Juga Harus Selektif

31 Juli 2024
4 Hal Jadi Mahasiswa UNESA Itu Nggak Enak terminal mojok.co

4 Hal Jadi Mahasiswa Unesa Itu Nggak Enak

17 Desember 2021
8 Tips untuk Mahasiswa DKV agar Survive dalam Menjalani Perkuliahan

8 Tips untuk Mahasiswa DKV agar Survive dalam Menjalani Perkuliahan

4 Oktober 2023
Jurusan Sejarah Kerap Dipandang Sebelah Mata, padahal Berjasa Menyelamatkan Ingatan Banyak Orang Mojok.co

Jurusan Sejarah Kerap Dipandang Sebelah Mata, padahal Berjasa Menyelamatkan Ingatan Banyak Orang

14 Mei 2024
Tabiat Dosen Gaib, di Kelas Tidak Pernah Ada, tapi Sogok Mahasiswa dengan Nilai A dosen muda

Menjadi Dosen Muda Tak Seindah Konten di TikTok!

11 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.