ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Tidak Ada Hal Paling Menyebalkan dan Bikin Lelah selain Menjelaskan Perbedaan Kota Batu dan Malang

Iqbal AR oleh Iqbal AR
20 April 2025
A A
Andai Dulu Kota Batu Nggak Memisahkan Diri dari Malang, Ini yang Akan Terjadi

Andai Dulu Kota Batu Nggak Memisahkan Diri dari Malang, Ini yang Akan Terjadi (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau boleh jujur, sebagai orang Batu, yang lahir dan besar di Batu, saya itu sudah sedikit pasrah jika masih ada orang yang tidak bisa membedakan antara Kota Batu dan Malang. Bahkan saya juga sudah agak menerima ketika masih ada orang yang menganggap Batu itu bagian dari Malang, bukan kota sendiri. Tentunya masih ada perasaan jengkel, hanya tidak sebesar dulu, seperti ketika pertama kali saya menuliskan keresahan ini.

Bulan April 2020, saya pertama kali menuliskan keresahan ini di Terminal Mojok, mengenai dilema orang Batu yang kerap dikira masih bagian dari Malang. Meskipun bukan isu besar, tapi diskursus ini berkembang. Banyak yang sepakat, banyak pula yang menyanggah, dengan mengatakan bahwa bagaimanapun Batu itu masih bagian dari Malang. Ada benarnya, sebab Batu memang kota sendiri, tapi secara wilayah masih tergabung dalam Malang Raya.

Seiring berjalannya waktu, mulai banyak tulisan serupa yang muncul. Nggak sedikit pula orang yang mulai sadar bahwa Batu itu kota sendiri, Batu itu sudah lepas (secara administratif), dan Batu itu beda dari Malang. Namun, di balik banyaknya kesadaran yang mulai tumbuh, masih saja ada yang nggak bisa (atau belum bisa) membedakan.

Inilah yang saya sadari belakangan. Ketidakmampuan sebagian orang untuk membedakan antara Batu dan Malang ini dipengaruhi oleh banyak faktor—selain faktor ignorant mereka. Maka dari itu, di tulisan ini saya akan coba beberkan alasan mengapa orang-orang masih susah membedakan antara Kota Batu dan Malang.

Daftar Isi

  • Kemiripan identitas dan sejarah yang panjang
  • Penggambaran di media
  • Capek menjelaskan perbedaan Kota Batu dan Malang

Kemiripan identitas dan sejarah yang panjang

Serupa tapi nggak sama. Mungkin itulah kalimat yang paling pas untuk menggambarkan Kota Batu dan Malang. Kalau dilihat dari jauh, Batu sama Malang itu kayak nggak ada bedanya. Baik dari segi kotanya, maupun orang-orangnya. Secara kota, Batu dan Malang yang bertetangga itu sama-sama punya hawa yang sejuk (Batu lebih sejuk dan dingin). Batu dan Malang juga sama-sama jadi destinasi wisata.

Orang-orangnya pun masih ada kemiripan. Orang Batu dan Malang sama-sama memakai bahasa Jawa arek, dan osob kiwalan (bahasa walikan, kata yang dibalik-balik) masih populer dan dipakai oleh orang Batu dan Ngalam. Untuk bisa menemukan perbedaan antara orang Batu dan Malang, kita perlu masuk lebih dalam—setidaknya mencoba hidup di tengah-tengah mereka.

Semua kemiripan ini karena Batu dan Malang punya sejarah yang panjang. Sederhananya, sebelum menjadi kota sendiri di tahun 2001, Batu itu lama sekali menjadi bagian dari Kabupaten Malang. Jadinya, masih banyak orang yang mengira bahwa sampai sekarang Batu masih jadi bagian dari Malang, dan merasa bahwa keduanya nggak ada bedanya.

Penggambaran di media

Situasi ini diperparah dengan bagaimana media-media menggambarkan Kota Batu. Saya masih menemui ketika ada pemberitaan tentang Batu di media, terutama di TV, mereka masih menuliskan “Batu, Malang, Jawa Timur”. Bahkan nggak hanya di TV, di berbagai media lain masih saja saya temui ada yang menuliskan seperti itu.

Kalau penulisan itu dilakukan sebelum tahun 2001, semua orang akan terima. Tapi kenyataan saat ini kan nggak begitu. Penulisan itu memang nggak sepenuhnya salah, tapi juga nggak tepat. Padahal, tinggal menulis “Batu, Jawa Timur” kan bisa, apa susahnya? Lebih singkat, lebih tepat juga, kan?

Imbas dari apa yang digambarkan media selama ini terhadap Batu, membuat Batu seakan-akan masih jadi bagian administrasi dari Malang, dan nggak ada bedanya. Jadinya, banyak orang akan manut dengan apa yang digambarkan media terhadap Batu. Nggak heran jika masih ada yang menganggap bahwa Batu itu masih bagian dari saudara tuanya dan nggak ada bedanya.

Capek menjelaskan perbedaan Kota Batu dan Malang

Iya, banyak orang yang sudah capek menjelaskan soal apa, di mana, dan bagaimana Kota Batu itu. Termasuk saya, yang sudah mulai capek menjelaskan jika ditanya apakah Batu itu masih bagian dari Malang, atau apa yang membedakan. Sebab pertanyaan-pertanyaan tentang kaitan (termasuk perbedaan) Batu dan Malang akan berakhir dengan menjelaskan sejarah kota Batu dan bagaimana Batu memisahkan diri.

Jawaban serta penjelasannya memang bisa dipersingkat dan nggak akan bikin capek. Tapi kalau pertanyaan ini diulang-ulang terus, apalagi pertanyaan ini terlontar setiap ketemu orang-orang baru, ya pasti capek mengulang jawaban yang sama. Makanya, banyak orang Batu yang memilih untuk bilang “dari Malang” ketika ditanya “dari mana” oleh orang lain. Biar cepet, dan biar nggak capek-capek menjelaskan. Nggak heran kalau banyak orang yang susah membedakan Batu dengan saudara tuanya.

TIga faktor ini setidaknya sudah cukup menggambarkan serta menjawab alasan orang-orang yang masih susah membedakan antara Batu dan Malang. Seperti yang sudah saya bilang di paragraf pertama, bahwa saya sudah ada perasaan pasrah ketika ada yang belum bisa membedakan, bahkan menganggap Batu masih bagian di Malang. Nggak apa-apa, toh suatu saat nanti mereka akan paham sendiri, kok.

Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Andai Dulu Kota Batu Nggak Memisahkan Diri dari Malang, Ini yang Akan Terjadi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 April 2025 oleh

Tags: Kabupaten MalangKota BatuMalangMalang Raya
Iqbal AR

Iqbal AR

Menulis, menulis, menangis

ArtikelTerkait

4 Alasan Julukan Maliogoro untuk Jalan MH Thamrin Bojonegoro Kurang Tepat

Dear Bojonegoro, Kamu Nggak Harus Ikutan Bikin Malioboro Baru kok

14 Januari 2023
3 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Piknik ke Kota Batu Terminal Mojok

3 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Piknik ke Kota Batu

15 Juli 2022
Pancen Edan! UM Itu Singkatan dari Universitas Negeri Malang, Seorang Ganjar Pranowo pun Ikut Salah Sebut

Pancen Edan! UM Itu Singkatan dari Universitas Negeri Malang, Seorang Ganjar Pranowo pun Ikut Salah Sebut

28 Oktober 2023
Jeglongan Sewu: Daya Tarik Malang yang Nggak Masuk Brosur Wisata

Jeglongan Sewu: Daya Tarik Malang yang Nggak Masuk Brosur Wisata

9 Mei 2025
5 Kuliner Malang Selain Bakso yang Sayang Untuk Dilewatkan Terminal Mojok

5 Kuliner Malang Selain Bakso yang Sayang untuk Dilewatkan

5 Februari 2022
Malang di Mata Perantau: Akan Lebih Baik kalau Fasilitasnya Selengkap Surabaya Mojok.co

Malang di Mata Perantau: Akan Lebih Baik kalau Fasilitasnya Selengkap Surabaya

18 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
6 Rekomendasi Bebek Goreng Paling Enak di Jogja, Jaminan Pasti Puas dan Nggak Nyesel!

6 Rekomendasi Bebek Goreng Paling Enak di Jogja, Jaminan Pasti Puas dan Nggak Nyesel!

Cara Dapat Tiket Kereta Eksekutif Murah Tanpa Ribet, Cocok buat Kalian yang Kapok dengan Kelas Ekonomi dan Pengin Naik Kasta Tanpa Boncos!

Cara Dapat Tiket Kereta Eksekutif Murah Tanpa Ribet, Cocok buat Kalian yang Kapok dengan Kelas Ekonomi dan Pengin Naik Kasta Tanpa Boncos!

Bekasi, Daerah yang Paling Cocok Ditinggali Dibanding Kota Penyangga Jakarta Lain Mojok,co

Bekasi, Daerah yang Paling Cocok Ditinggali Dibanding Kota Penyangga Jakarta Lain

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Hidup di Patikraja Banyumas: Jauh dari Keramaian, Restoran yang Ada Cuma Rocket Chicken, tapi Suasananya Bikin Damai di Jiwa

Hidup di Patikraja Banyumas: Jauh dari Keramaian, Restoran yang Ada Cuma Rocket Chicken, tapi Suasananya Bikin Damai di Jiwa

22 Mei 2025
3 Wisata di Jogja yang Kelihatan Menarik di TikTok, tapi Aslinya Biasa Saja kuliah di Jogja

Jogja Tetaplah Kota Terbaik untuk Ditinggali, sekalipun Mukanya Berair karena Banjir, dan Penuh Jerawat Berbentuk Tukang Parkir Liar

18 Mei 2025
Jakarta Itu Menyebalkan dan Toxic, tapi Perantau Sulit Meninggalkannya Mojok.co

Jakarta Itu Menyebalkan dan Toxic, tapi Perantau Sulit Meninggalkannya

23 Mei 2025
Orang Lemah Nggak Cocok Hidup di Bogor (Unsplash)

4 Jenis Orang yang Nggak Bakal Cocok Hidup dan Menetap di Bogor, Khususnya Orang Lemah Mental Apalagi Fisik

20 Mei 2025
Sambatan Pelanggan Shell, SPBU Pelarian yang Ternyata Punya Masalah Juga Mojok.co

Sambatan Pelanggan Shell, SPBU Pelarian yang Ternyata Punya Masalah Juga

20 Mei 2025
Bus Parikesit Malang Konsisten Butut dan Menyiksa Penumpang, tapi Tetap Jadi Andalan Mojok.co

Bus Parikesit Malang Konsisten Butut dan Menyiksa Penumpang, tapi Tetap Jadi Andalan

20 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Sarjana Jadi Ojek LC dan PSK di Jakarta Barat karena Ijazah S1 Tak Guna, Ngaku Kerja Kantoran agar Orangtua Bangga
  • Setelah Lulus Kuliah Buka Grup WA Jurusan Terasa Menyebalkan, Isinya Info Loker Nggak Jelas dan Orang Pamer Pencapaian
  • Kampus di Bawah Kementerian Pertahanan Tak Membuat Saya Menyesal Melepas Beasiswa S2 dari UGM buat Jadi Dosen
  • Tinggal di Kos Dekat UPN Jogja: Murah tapi Mewah, Fasilitas bikin Iri Penghuni Kos Rp700 Ribu
  • Siswa “Terpintar” SMA Sombong Bakal Lolos Mudah ke PTN, Berakhir Kuliah di Kampus Tak Terkenal setelah Dua Tahun Gagal UTBK
  • Butuh Gaji Rp15 Juta untuk Hidup Nyaman di Jakarta, Perantau yang Miskin Kudu Rela Tinggal Bersama Kecoa-Tikus dan Melahap Makanan Sisa

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.