Jurusan Pendidikan Itu Memang Gampang dan Sepele kok, Beneran deh, Serius

Jurusan Pendidikan Itu Memang Gampang dan Sepele kok, Beneran deh, Serius Guru

Jurusan Pendidikan Itu Memang Gampang dan Sepele kok, Beneran deh, Serius (Pixabay.com)

Banyak orang bilang, masuk jurusan pendidikan adalah hal yang gampang, nggak butuh usaha keras, dan semua orang pasti bisa, saking gampangnya. Katanya lagi, jadi guru itu gampang. Tinggal jelasin materi sesuai buku teks, beri tugas anak didik, habis itu pulang.

Tapi, apakah kalian percaya dengerin omongan orang yang nggak tau seluk beluk tentang dunia kependidikan?

Segampang apa jurusan pendidikan?

Faktanya, nggak segampang itu. Saya sendiri pernah ditolak di jurusan pendidikan. Kata siapa gampang? Buktinya, saya pernah ditolak mentah-mentah. Tidak semua kata orang-orang itu benar. Oke, deal. Anggap saja masuk jurusan pendidikan gampang. Tapi, keluarnya? Lulus dengan menyandang gelar S.Pd nggak semudah mengedipkan mata. Mata kuliah yang dipelajari juga bukan materi pelajaran yang nantinya diajarkan ke anak didik, berbeda jauh, lebih sulit dan lebih menantang adrenalin.

Sejak kuliah, mahasiswa kependidikan diwajibkan memahami seluruh pengetahuan di tingkat SD hingga SMA. Ditambah lagi harus bisa menempatkan diri sebagai seorang guru dan memahami perilaku anak didik di sekolah yang biasa dikenal dengan Psikologi Pendidikan. Sebagai calon guru, mahasiswa pendidikan harus mengerti tentang Psikologi anak didiknya, agar nantinya dapat memberikan pemahaman sesuai kemampuan anak didik.

Lulus kuliah langsung jadi guru (?)

Benarkah lulus dari jurusan pendidikan otomatis jadi guru?

Lagi-lagi, tidak semudah itu. Mahasiswa kependidikan masih harus menempuh Pendidikan Profesi Guru atau biasa disebut PPG selama satu tahun. PPG sendiri bertujuan untuk melatih dan mengasah kemampuan dalam menyampaikan materi dan memberi pemahaman ke peserta didik dengan berbagai macam metode.

Walaupun hanya satu tahun, namun beban tugas yang didapatkan mahasiswa PPG sama beratnya dengan mahasiswa S2. Setelah menyelesaikan PPG dan Ujian Kompetensi, akan mendapatkan gelar “Gr” yang berarti guru profesional. Jika digabung dengan gelar S1, maka menjadi “S.Pd., Gr”

Selesai PPG, langsung jadi ASN (?)

Setelah lulusan jurusan pendidikan menyelesaikan Pendidikan Profesi Guru atau PPG, tidak serta merta langsung menjadi ASN. Tentu tetap melewati tahap tes ASN sebagaimana umumnya. Seperti calon ASN lainnya, mahasiswa lulusan PPG juga tetap belajar soal-soal latihan agar lolos menjadi ASN. Hanya saja, mahasiswa yang sudah menyelesaikan PPG mendapat prioritas karena memiliki sertifikat pendidik yang didapat setelah menyelesaikan PPG.

Baca halaman selanjutnya

Kalau sudah jadi ASN, lalu apa?

Sudah jadi ASN, beban administrasi seabrek

Kata orang-orang, kalau sudah jadi ASN maka sudah mapan dan terjamin kehidupannya. Ini yang kerap jadi iming-iming atau impian mahasiswa jurusan pendidikan. Tidak ada yang salah dengan perkataan tersebut. Tetapi perlu diingat bahwa ASN berkewajiban untuk menunaikan tugas-tugasnya, baik tugas pokok maupun tugas administrasi. Selain berkewajiban untuk mengajar di kelas, guru juga memiliki tugas administrasi dan laporan yang tidak sedikit jumlahnya. Bahkan, Presiden Jokowi pun terkejut dengan fakta bahwa guru adalah pekerjaan paling stress disbanding pekerjaan lainnya. Selama ini, orang menganggap bahwa menjadi guru adalah pekerjaan yang enteng dan gampang. Namun, faktanya berbanding terbalik.

Guru (dan mahasiswa jurusan pendidikan) dituntut sempurna dan serbabisa

Kenapa guru merupakan pekerjaan paling stres? Karena guru dituntut sempurna dalam mengerjakan semua hal. Mulai dari menyusun rencana pembelajaran, mengajar di kelas, memahami segala bentuk tingkah laku peserta didik, beradaptasi dengan kurikulum yang sering berubah sepanjang waktu, mempelajari teknologi baru, mengerjakan beban administrasi yang ribetnya bukan main, dan realita gaji guru yang tidak seberapa.

Perjalanan menjadi guru bukanlah perjalanan yang dapat ditempuh setahun dua tahun, namun bertahun-tahun dengan gaji yang tidak seberapa. Ketimpangan antara gaji ASN dan guru honorer masih menjadi permasalahan utama di negara kita. Alih-alih meremehkan mahasiswa yang mengambil jurusan pendidikan, lebih baik mendukung dan menghargai pilihannya karena jika tidak ada mahasiswa yang mau mengambil jurusan pendidikan, bagaimana nasib negara kita tercinta? Bagaimana nasib generasi emas nantinya tanpa dampingan guru?

Guru adalah profesi yang mulia, namun sering diremehkan dan dipandang sebelah mata. Padahal, tanpa seorang guru, tidak akan muncul profesi-profesi hebat lainnya. Tidak elok rasanya jika kita meremehkan mahasiswa pendidikan yang katanya “gampang” pelajarannya. Nyatanya, tidak segampang dan sesimple yang banyak orang bayangkan. Apa pun profesi kita, bukan hal yang patut dibanggakan jika masih meremehkan profesi lain, karena semua profesi mulia dengan caranya masing-masing.

Penulis: Najwa Filzah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 4 Alasan Sebaiknya Kamu Jangan Masuk Jurusan Pendidikan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version