Jurusan Metrologi dan jurusan Meteorologi itu nggak sama!
Beberapa waktu lalu, Instagram Mojok menanyakan seputar fakta unik jurusan kuliah yang nggak banyak orang tau. Pertanyaan itu terus membayangi dan memacu saya untuk mengeluarkan unek-unek seputar jurusan kuliah yang selama ini terpendam. Saya memang sudah cukup lama lulus dari jurusan Metrologi dan Instrumentasi, tapi sepertinya, unek-unek ini masih relate hingga saat ini.
Jurusan saya memang kurang terkenal, tidak seperti Kedokteran, Komunikasi, Akuntansi, dan banyak jurusan populer lain. Saya juga yakin beberapa dari kalian pasti mengira jurusan ini sama dengan jurusan Meteorologi yang mempelajari cuaca. Padahal sejak saya masuk kuliah hingga lulus, tidak ada satupun mata kuliah yang mempelajari tentang cuaca.
Mengenal jurusan Metrologi yang nggak populer
Kalau yang pertama terlintas dalam pikiran kalian Metrologi adalah jurusan yang mempelajari tentang cuaca, mohon maaf kamu salah. Tapi tenang, kalian nggak sendiri kok. Kebanyakan orang yang saya temui juga berpikir demikian. Itu mengapa, izinkan saya mengenalkan jurusan ini lagi dan lagi.
Jurusan Meteorologi dan Metrologi memang terdengar mirip, tapi keduanya jauh berbeda. Metrologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran, akurasi, kalibrasi, tera/tera ulang. Jurusan Metrologi pun tidak tersedia di banyak kampus di Indonesia. Jadi memang wajar saja kalau orang-orang merasa asing atau tidak familiar dengan jurusan ini.
Sejauh pengetahuan saya, pada masa saya berkuliah dulu hanya ada empat kampus yang memiliki program studi tersebut. Kampus pertama di Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan pertama di tahun 2009, kemudian berlanjut kampus kedua dan ketiga di Universitas Sumatera Utara (USU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) angkatan pertama di tahun 2011, dan terakhir Universitas Gadjah Mada (UGM) di tahun 2012.
Akan tetapi, info terakhir yang saya dengar, dari empat kampus tersebut hanya tersisa satu kampus yang masih memiliki program studi tersebut yaitu kampus Universitas Sumatera Utara (USU). Sebagai penggantinya sejak tahun 2016 telah berdiri Akademi Metrologi dan Instrumentasi yang dikelola langsung oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia berlokasi di Bandung, Jawa Barat.
Sedikit informasi, khusus Akademi Metrologi, mereka menyediakan program beasiswa yang membiayai seluruh biaya pendidikan. Mahasiswa akan bebas biaya mulai dari pendaftaran hingga lulus. Itu mengapa akademi ini sangat cocok untuk kalian yang ingin menempuh pendidikan tinggi. tapi terkendala biaya.
Prospek kerja dipertanyakan
Tidak sekadar nggak familiar dengan jurusannya, prospek kerja jurusan ini juga asing di kalangan awam. Itu mengapa pertanyaan-pertanyaan seputar prospek kerja sering sekali saya terima. Padahal, kesempatan kerja lulusannya cukup oke kok. Lulusannya bisa berkarier sebagai pejabat fungsional di instansi pemerintahan yang membidangi unit Metrologi di seluruh Indonesia. Selain itu, lulusannya juga bisa terjun ke industri yang berkaitan dengan bidang keteknikan (engineer).
Sebenarnya, jurusan Metrologi dan jurusan Meteorologi nasibnya mirip. Dua-duanya sama-sama nggak jadi primadona di kalangan calon mahasiswa. Selain itu, tidak banyak kampus yang memiliki jurusan ini. Hanya saja, prospek kerja jurusan yang mempelajari tentang cuaca itu lebih jelas dan mudah diterima oleh banyak orang. Sehingga, mahasiswa jurusan Meteorologi mungkin nggak perlu capek-capek menjelaskan kalau masa depannya nggak bakal suram.
Di atas unek-unek selama jadi mahasiswa jurusan Metrologi. Sebenarnya cukup bosan untuk meluruskan bahwa jurusan ini berbeda dengan Meteorologi, tapi saya rasa masih perlu terus digaungkan. Hingga detik ini masih banyak orang yang salah paham.
Penulis: Irfayani
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Curhatan Mahasiswa Jurusan Baru Unesa, Apa-apa Masih Numpang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.