Jurusan Agroteknologi salah satu jurusan yang ada di fakultas pertanian di beberapa universitas tanah air. Jurusan satu ini tidak pernah kehilangan peminatnya dengan prospek kerja yang cukup luas. Meskipun banyak pemuda yang ogah bekerja di sektor pertanian, tapi tahun ke tahun cukup banyak calon mahasiswa yang masuk di Fakultas Pertanian.
Di Fakultas Pertanian, jurusan Agroteknologi mungkin menjadi primadona dan banyak dikenal orang. Kendati demikian, masih ada beberapa jurusan yang ada di fakultas pertanian seperti Agribisnis dan Agroekoteknologi. Ketiga jurusan tersebut tentu berbeda meskipun ada beberapa mata kuliah yang serupa.
Meskipun masuk dalam fakultas pertanian, masih banyak orang awam yang salah kaprah dengan jurusan Agroteknologi. Tidak terkecuali para mahasiswa yang baru masuk. Untuk itu, saya ingin meluruskan beberapa hal seputar jurusan ini supaya tidak salah paham lagi dan lagi.
#1 Bukan jurusan teknik
Sebelum diterima di program studi Agroteknologi, awalnya saya juga menyangka bahwa ilmu yang akan saya pelajari adalah ilmu teknik hanya karena ada kata “teknologi”. Padahal, teknologi dengan teknik adalah dua kata yang berbeda. Agroteknologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang teknologi yang digunakan dalam bidang pertanian untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas hasil pertanian.
Jadi, Agroteknologi bukan merupakan jurusan teknik. Tapi, sebenarnya, ada lho jurusan teknik yang berhubungan dengan ilmu pertanian, contohnya jurusan Teknik Pertanian di Fakultas Teknologi Industri Pertanian yang ada di beberapa kampus di Indonesia. Di bidang teknik, tentunya akan berbeda lagi mata kuliahnya yang kebanyakan memadukan antara ilmu pertanian dengan ilmu fisika.
#2 Jurusan Agroteknologi berbeda dengan Agribisnis
Banyak yang menyangka bahwa jurusan Agroteknologi serupa dengan Agribisnis. Kedua jurusan tersebut jelas berbeda meskipun berada di fakultas yang sama. Agroteknologi lebih menekankan tentang teknologi di bidang pertanian dalam meningkatkan hasil pertanian yang ada di lapangan.
Sementara itu, Agribisnis lebih menekankan pada ilmu bisnis yang berhubungan dengan produksi, pengolahan, dan pemasaran produk pertanian hingga manajemen produksi. Kedua jurusan ini memang mempunyai keterikatan, tapi untuk metode perkuliahan dan penjurusannya tentu berbeda.
Penjurusan di Agroteknologi biasanya ada di semester lima. Beberapa penjurusannya di antaranya ada Ilmu Hama Penyakit Tanaman, Teknologi Rekayasa Tanaman, Ilmu Tanah, sampai Ilmu Perlindungan Tanaman. Berbeda dengan Agribisnis yang jauh lebih sederhana. Bahkan, ada yang menyebut jika Agribisnis adalah pertanian versi Soshum Agroteknologi saking gabutnya.
#3 Prospek kerjanya nggak cuma jadi pegawai bank
Beberapa tahun ke belakang mungkin kita sering mendengar bahwa lulusan pertanian seperti Agroteknologi selalu kerja di bank. Setiap orang tentu punya jalan kariernya masing-masing seperti lebih nyaman untuk bekerja di luar bidangnya, salah satunya bekerja di bank.
Akan tetapi, bukan berarti lulusan pertanian ujung-ujungnya akan jadi pegawai Bank, itunhanya sekian persennya saja. Prospek kerja di bidang pertanian tentunya sangat luas seperti bekerja di perusahaan pupuk, karantina produk pertanian, peneliti, maupun bekerja di bidang pemuliaan tanaman.
Relasi tentunya sangat penting jika kita ingin melanjutkan pekerjaan di bidang pertanian selain berusaha mencari tempat kerja yang kita inginkan. Di setiap daerah tentu memiliki industri pertaniannya masing-masing. Kita juga bisa menjadi pelaku usaha/bisnis di bidang pertanian yang keuntungannya sangat menggiurkan jika ditekuni dengan serius.
Itulah beberapa salah kaprah tentang jurusan Agroteknologi hingga jurusan ini sering dianggap sebelah mata. Padahal jurusan pertanian ini prospeknya jangka panjang terutama di bidang pangan dan hortikultura yang akan dibutuhkan manusia sepanjang hidupnya.
Penulis: Erfransdo
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Sisi Terang Kuliah di Universitas Trunojoyo Madura yang Jarang Disadari Banyak Orang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
