Pemerintah Jogja Wajib Mengevaluasi Rute Trans Jogja di Jalur Bantul karena Membahayakan dan Membuat Warga Kesal

Jogja! Rute Trans Jogja Malah Membahayakan Warga Bantul (Unsplash)

Jogja! Rute Trans Jogja Malah Membahayakan Warga Bantul (Unsplash)

Sudah saatnya Pemerintah Jogja mengevaluasi beberapa rute Trans Jogja di Bantul. Rute tersebut membahayakan dan justru membuat kami kesal!

Beberapa waktu yang lalu sempat viral sebuah kejadian. Jadi, pemerintah membongkar beberapa ruas jalur sepeda. Alasannya karena merasa pengguna sepeda itu sedikit malah membuat ruas jalan kendaraan bermotor menjadi sempit. 

Namun, menurut saya, warga Bantul, Sleman, dan mana saja nggak mau memakai transportasi umum karena merasa nggak nyaman. Sebagai seseorang yang tinggal di Bantul dan masih mondar-mandir menggunakan kendaraan pribadi, melihat rute Trans Jogja di Bantul, saya malah jadi gerah. Oke, gerah di sini dalam artian bingung dan kesal.

Beberapa hal membuat saya, sebagai warga Bantul, resah. Misalnya, lokasi pemberhentian yang nggak pas dengan kondisi jalan. Misalnya di dekat persimpangan atau gang menuju rumah warga. Kekesalan lain saya menyasar pada pemilihan rute yang kayaknya nggak masuk akal. Sebenarnya sudah lama, tapi tetap saja nggak ada perubahan. Tolong, pemerintah, evaluasi rute Trans Jogja yang ada di Bantul, dong!

Baca halaman selanjutnya: Rute Trans Jogja di Bantul yang malah meresahkan. Evaluasi, dong!

#1 Rute Trans Jogja Madukismo yang membahayakan warga Bantul

Rute Trans Jogja Madukismo, misalnya. Saya sering berpapasan dengan Trans Jogja di area ini. Mengapa saya bilang kalau jalur ini harus dievaluasi kembali? Ya karena Trans Jogja kan tipikalnya sering mengebut dan menyalip beberapa kendaraan di depannya. Menyalip, sih, boleh saja. Tapi kalau jalannya sempit, masak mau memaksa, sih?

Jalur Madukismo di Bantul ini lumayan berbahaya sebagai rute Trans Jogja, apalagi untuk manuver menyalip. Khususnya ketika mendekati simpangan ke arah Gunung Sempu itu. 

Suatu kali, saya pernah mendapati Trans Jogja persis di belakang motor saya. Saat itu, pengemudinya memaksa ingin menyalip dengan kondisi sepeda motor saya sudah di ujung sisa jalan aspal sebelah kiri. Duh, ini membahayakan pengendara lain, lho. Kalian jangan mengira Jalan Madukismo itu halus tanpa lubang! Hei Jogja, mikir, dong!

#2 Pemerintah perlu mengevaluasi rute PGRI di Sonosewu

Selain Madukismo, daerah lain di Bantul yang jadi bahaya karena menjadi rute Trans Jogja adalah area Sonosewu. Khususnya di dekat PGRI.

Masalahnya, rute Trans Jogja di jalur ini melintasi 2 jalan yang semuanya menurut saya buruk. Yang pertama, Ambarbinangun. Bagi orang Jogja atau anak kos yang tinggal di sekitar sini, pasti sering mendapati Trans Jogja mondar-mandir. Namun, masa, iya, sih mereka memaksakan diri melintasi jalan kecil dan menanjak di area ini?

Salah seorang teman pernah melapor ke saya. Sebagai orang yang menggunakan area Ambarbinangun sebagai jalur alternatif, beliau menyatakan pernah menemukan Trans Jogja yang berpapasan di dalam waktu yang bersamaan di tanjakan. Buset, apa nggak ngeri, nih? 

Sebagai pengendara motor saja saya was-was kalau lewat sini. Selain jalannya yang nggak rata, banyak kelokan di area sini yang membutuhkan konsentrasi saat melintas. Lha, kok malah rute Trans Jogja ikut-ikutan lewat sini juga, deh?

#3 Rute di Gatak, Kasihan, yang perlu dipikirkan kembali

Selain Ambarbinangun, Trans Jogja juga melewati area Gatak, Kasihan, Bantul. Berpapasan atau dibuntuti Trans Jogja di area ini menjadi pengalaman yang sangat nggak mengenakkan. Infrastruktur jalan di sini sangat buruk. 

Jalannya hanya tambal sulam. Itu saja saya kurang tahu kapan pemerintah Jogja menambalnya karena kayaknya juga rusak melulu! Yang lebih merepotkan, karena area ini dekat dengan pabrik dan warung makan, arus keluar masuk kendaraan dan manusia jadi ramai tak terelakkan.

Oleh sebab itu, rute mereka untuk melewati area semacam ini jelas akan mencekam suasananya. Takutnya, ada pengendara di belakang jadi terhalang jarak pandangnya dan tidak bisa berjaga-jaga semisal di depan ada lubang jalan.

Akhir kata, selain memperbaiki infrastruktur jalan, pemerintah juga wajib mengevaluasi rute Trans Jogja. Khususnya di beberapa daerah di Bantul. Silakan memetakan jalur mana yang ruas jalannya cukup lebar, arus kendaraannya tidak terlalu padat, atau malah turut mau mengevaluasi pengemudinya juga mungkin? 

Nggak cuma saya, lho, yang takut sama bus ini ketika berpapasan di jalan. Mau di depan atau di belakang, rasanya selalu nggak aman. Walaupun membanderolnya dengan harga tiket yang murah, keamanan harus jadi prioritas, dong!

Penulis: Cindy Gunawan

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 3 Halte Trans Jogja yang Selalu Bikin Penumpang Stres

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version