Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Mau Nggak Mau, Kita Harus Sepakat dengan Yusril Fahriza bahwa Jogja Adalah Ibu Kota Soto Indonesia  

Iqbal AR oleh Iqbal AR
3 Oktober 2025
A A
Soto Jogja, Culture Shock yang Hingga Kini Sulit Saya Terima

Soto Jogja, Culture Shock yang Hingga Kini Sulit Saya Terima (Hobi Industri via Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

“Jogja itu, udah aku nobatkan jadi ibu kota soto Indonesia.”

Begitu kata komika/aktor Yusril Fahriza dalam obrolannya bersama Wendi Cagur dan Andhika Pratama beberapa waktu lalu. Sebuah pernyataan yang terkesan berlebihan, namun sebenarnya pas kalau kita tahu gimana hubungan Yusril Fahriza dengan soto, dan hubungannya dengan Jogja.

Mungkin kalian belum tahu, bahwa Yusril Fahriza ini selain merupakan komika dan aktor, juga merupakan konten kreator soto. Lewat konten “Demi Soto Impian” Yusril mencoba menikmati sekaligus merekam berbagai ragam soto yang ada di Indonesia, khususnya yang ada di sekitarnya. Bisa dibilang, Yusril ini cukup expert, lah soal soto.

Pun begitu dengan Jogja. Selain menjadi titik temu pelajar, mahasiswa, dan pekerja dari penjuru negeri, kota ini juga bisa dibilang sebagai titik temu ragam soto yang ada di Indonesia. Mulai dari jenis soto bening, jenis soto yang berkuah kuning, hingga soto yang berkuah santan semuanya ada di kota ini. Maka nggak heran kalau Yusril Fahriza sampai bilang bahwa Jogja ini merupakan ibu kota soto Indonesia.

Sekarang pertanyaannya, apakah pernyataan Yusril Fahriza bahwa Kota Istimewa merupakan ibu kota soto Indonesia ini adalah pernyataan yang tepat dan perlu kita sepakati? Jika pertanyaan itu ditujukan untuk saya, jawaban saya adalah iya, mau nggak mau, kita harus sepakat bahwa kota ini adalah ibu kota soto Indonesia. Mengapa? Sini tak jelasin.

Soal keragaman, Jogja memang nomor satu

Jika alasan Yusril Fahriza mengatakan bahwa Jogja adalah ibu kota soto karena keragamannya, saya nggak bisa nggak setuju. Sebagai pecinta soto yang pernah tinggal walaupun cuma 2 bulan, saya bisa paham alasan di balik pernyataan Yusril Fahriza. Dan memang betul, bahwa hampir semua jenis soto itu ada di Jogja.

Sebagai warga Jawa Timur, soto yang paling cocok di lidah saya tentunya soto Lamongan. Dan selama tinggal (atau berkunjung) di Jogja, saya nggak kesulitan mencari soto Lamongan yang enak. Mungkin sotonya nggak terlalu otentik, tapi soto Lamongan yang pernah saya coba di Jogja ini sudah cukup untuk memanjakan lidah Jawa Timur saya.

Soto Lamongan ini hanya satu ragam saja. Masih ada ragam soto lain yang tersebar di seluruh penjuru Jogja. Mulai dari soto bening, soto Banjar, soto Madura, soto Betawi, semua ada di kota ini dan kalian nggak akan kesulitan menemukannya. Bahkan soto lenthok, soto yang katanya khas Jogja juga masih banyak. Makanya, saya berani bilang bahwa soal keragaman soto, Jogja ini mungkin nomor satu.

Tapi apakah hanya Jogja yang punya keragaman sebanyak ini? Entahlah, dan mungkin tidak. Mungkin ada kota-kota lain, terutama kota-kota besar yang punya keragaman serupa, atau setidaknya mendekati Jogja. Bedanya, nggak ada yang membicarakannya saja.

Baca Juga:

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

Nggak ada kota lain yang bicara soal keragaman sotonya

Alasan lain mengapa kita mau nggak mau perlu setuju dengan Yusril Fahriza adalah nggak ada kota atau daerah lain selain Jogja yang bicara soal keragaman soto. Sejauh ini, mungkin hanya Yusril Fahriza yang bicara banyak soal keragaman kuliner ini. Nggak ada tokoh lain dari daerah selain Jogja yang juga bicara banyak soal soto dan kotanya.

Padahal kalau diamati, kota-kota besar semacam Jakarta juga punya peluang bicara banyak soal soto dan keragamannya. Seperti kita tahu, kota besar macam Jakarta misalnya, juga punya keragaman soto yang hampir sama dengan keragaman soto di Jogja. Kalau kalian di Jakarta, coba saja cari berbagai ragam soto, dan pasti kalian bisa menemukannya.

Bedanya, keragaman soto di Jakarta ini nggak banyak dibahas dan dibicarakan. Nggak ada orang atau sosok seperti Yusril Fahriza, yang cukup berpengaruh, juga yang cukup tekun dan niat membicarakan soal soto dan ragamnya. Jakarta—dan kota-kota besar lain—nggak punya sosok itu. Andai saja ada orang yang melakukannya, mungkin sematan “ibu kota soto Indonesia” akan nggak semudah itu tersemat di Jogja.

Ditambah lagi, Jogja sampai punya komunitas “Rebo Soto”, komunitas pencinta soto yang punya agenda utama ngumpul, makan, dan sharing soal soto tiap hari Rabu. Kayaknya cuma Jogja yang seserius ini soal kuliner ini. Maka nggak heran kalau Jogja dibilang sebagai ibu kota soto Indonesia. Kita nggak bisa untuk nggak sepakat.

Untuk saat ini, Jogja memang ibu kota soto Indonesia

Tentang keberadaannya yang beragam, soal bagaimana soto dibicarakan, dan soal gimana keseriusan orang-orangnya terhadap kuliner ini, maka untuk saat ini Jogja memang merupakan ibu kota soto Indonesia. Sejauh saya mengamati, kayaknya nggak ada kota atau daerah lain yang se-passionate itu dengan soto. Juga nggak ada orang atau sosok lain selain Yusril Fahriza yang seniat itu bicara soal kuliner ini.

Mungkin kalian ada yang keberatan dan nggak sepakat dengan pernyataan Yusril Fahriza soal Jogja adalah ibu kota soto Indonesia. Silakan saja kalau keberatan dan nggak sepakat. Tapi ada satu hal yang kalian nggak bisa tandingi, yaitu soal gimana keseriusan, soal gimana passionate-nya orang-orang di kota ini dalam menyikapi dan menikmati soto beserta keragamannya.

Dan iya, untuk saat ini, sepertinya kita harus sepakat dengan Yusril Fahriza, bahwa Jogja layak dinobatkan sebagai ibu kota soto Indonesia.

Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Soto Jogja, Culture Shock yang Hingga Kini Sulit Saya Terima

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Oktober 2025 oleh

Tags: Jogjarekomendasi soto di jogjasoto jogjasoto terenak di jogja
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Wisma Hartono Jogja Kini Tinggal Kenangan bagi Pelajar yang Pernah Bersekolah di Sekitar Sana Mojok.co

Wisma Hartono Tinggal Kenangan bagi Pelajar SMAN 6 Jogja

3 Mei 2025
Merantau ke Jogja Menyadarkan Saya tentang Privilese Hidup di Jakarta

Kalau Nggak Pernah Merantau, Baiknya Nggak Usah Bacot

3 Desember 2022
ereveld makam korban perang belanda jogja sulitnya cari makam kuburan mojok

Alasan Makam di Kampung Saya Tidak Bisa Menerima Jenazah dari Luar Kampung

14 Oktober 2020
erupsi merapi Kebiasaan Otak-Atik Gathuk Hawa Panas dengan Aktivitas Gunung Merapi terminal mojok.co

Bisa-bisanya Erupsi Merapi Diromantisasi, Sopankah Begitu?

18 Januari 2021
Bukan Plat B, Plat AB adalah Plat Nomor Paling Meresahkan di Jalanan Jogja Mojok.co

Bukan Plat B, Plat AB Adalah Plat Nomor Paling Meresahkan di Jalanan Jogja

16 Agustus 2024
Kota Lama Banyumas Disulap Mirip Malioboro Jogja, tapi Malah Bernasib Sial Mojok.co

Kota Lama Banyumas Disulap Mirip Malioboro Jogja, tapi Malah Bernasib Sial

4 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.