Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jember Cocok untuk Slow Living asal Hal-hal Ini Diperbaiki Dulu

Adhitiya Prasta Pratama oleh Adhitiya Prasta Pratama
26 Desember 2024
A A
Jember Cocok untuk Slow Living asal Hal-hal Ini Diperbaiki Dulu Mojok.co

Jember Cocok untuk Slow Living asal Hal-hal Ini Diperbaiki Dulu (wikipedia.org)

Share on FacebookShare on Twitter

Membaca tulisan Maulia Annisa Aulia Rahma yang terbit di Terminal Mojok beberapa waktu lalu membuat saya harap-harap cemas. Di satu sisi saya mengiyakan tulisan dengan judul Unpopular Opinion: Jember Daerah yang Cocok untuk Slow Living di Jawa Timur itu. Namun, di sisi lain, saya punya beberapa pandangan sendiri. 

Kenyataannya, Jember, kota kelahiran saya ini masih jauh dari kata ideal untuk bisa masuk dalam daftar slow living. Menurut saya, daerah ini baru bisa dilirik sebagai kota untuk menjalani slow living kalau hal-hal ini lebih diperhatikan:

Jember perlu sentra kuliner

Sudah jadi rahasia umum kuliner Jember itu enak-enak dan aneh-aneh. Sebut saja rawon pecel, pecel gudeg, soto ayam, sate, hingga tape bakar. Sayangnya masih sedikit sentra kuliner yang bisa jadi “rumah” bagi berbagai jenis kuliner itu. 

Bayangkan saja kalau ada sentra kuliner yang benar-benar menaungi berbagai jenis kuliner itu. Misal, di setiap kecamatan, setidaknya wajib ada satu sentra kuliner yang menjual satu menu khas kecamatan tersebut, yang kemudian didukung dengan makanan maupun oleh-oleh khas Jember lainnya. Dijamin orang-orang, entah warga lokal maupun wisatawan tidak akan kerepotan menemukan kuliner khas Jember. 

Di samping itu, dengan menambahkan satu makanan khas dari setiap kecamatan, kuliner Jember semakin naik derajatnya. Dan, kalau kulinernya naik derajatnya, maka pundi-pundi penjualnya pun ikut naik. Kesejahteraan Kabupaten Jember pun ikut membaik. 

Integrasi transportasi umum

Di artikel yang saya sebut di awal tulisan sebenarnya sudah disebutkan soal transportasi Jember yang memadai. Saya mengiyakan kalau konteksnya adalah transportasi pendukung untuk orang luar menuju ke Jember. Transportasi seperti kereta dan bus memang sudah mencapai grade A di sini. Tapi ingat, itu transportasi untuk orang luar yang mau masuk ke Jember. Bagaimana dengan transportasi yang digunakan untuk mobilisasi di dalam kotanya?

Tulisan saya di Terminal Mojok soal transportasi umum di Jember mungkin perlu ditengok kembali. Asal tahu saja, hingga saat ini, integrasi transportasi yang ada di sana masih terbatas. Kalau seperti itu, bagaimana mungkin Jember bisa dikatakan sebagai daerah yang cocok untuk slow living? Bagaimana mungkin seseorang bisa benar-benar menikmati hidupnya kalau perkara berpindah tempat atau mobilitas saja mereka harus berpikir keras dan repot. 

Mungkin, salah satu alasan kenapa integrasi transportasi belum juga direalisasikan dan dipikirkan karena kondisi jalan di sana yang memprihatinkan. Kondisi yang buruk tidak hanya terjadi di lingkup perkotaan, tetapi juga di jalan-jalan yang menuju ke tempat wisata. 

Baca Juga:

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Pertimbangkan ulang izin sound horeg demi kuping warga Jember

Kenyamanan adalah satu nilai yang diutamakan dalam menjalani slow living dan menghabiskan masa tua. Saya membayangkan, daerah-daerah yang cocok untuk slow living pasti memiliki kondisi yang asri dan tenang. Hari-hari dihiasi dengan kicauan burung dan semilir angin yang tidak sengaja beradu dengan ranting-ranting pohon. Betapa tenang. 

Suasana daerah ideal untuk slow living dalam imajinasi saya itu berbanding terbalik dengan Jember. Bayangkan, bupati terpilih dalam kampanyenya berjanji akan mempermudah memberikan izin kepada para pelaku sound horeg. Bahkan, apabila terpilih, dia berjanji akan membuat festival sound horeg. Benar-benar janji kampanye yang di luar nalar. 

Menurut saya, ide tersebut perlu dipikirkan ulang. Jelas-jelas keluhan soal sound horeg semakin banyak. Mengizinkan sound horeg jadi kesalahan berpikir serius, apalagi ingin membuat festival untuk itu. Saya yakin, kalau izin sound horeg dipermudah, semakin banyak orang ogah tinggal di Jember. Boro-boro slow living. 

Perlu perpustakaan umum yang masif

Saya pikir, salah satu aktivitas slow living atau menikmati hari tua paling nyaman adalah membaca surat kabar harian di teras atau di pusat baca kota. Sayangnya, hal itu sulit terwujud di Jember karena Jember minim pusat baca atau perpustakaan daerah. Itu mengapa saya rasa perlu untuk menambah fasilitas tersebut. Selain bermanfaat untuk mereka yang hendak slow living di Jember, pusat baca atau perpustakaan juga berguna untuk mahasiswa yang kuliah di sana. Ingat, Jember adalah salah satu daerah yang menjadi rujukan orang-orang di daerah Tapal Kuda untuk melanjutkan pendidikan tinggi. 

Hal-hal di atas perlu diperbaiki dan diperhatikan dengan serius kalau Jember benar-benar ingin menjadi daerah tujuan orang-orang slow living. Mungkin nggak mudah, tetapi bukan berarti nggak bisa. Dengan sumber daya yang memadai, mungkin lima sampai sepuluh tahun ke depan, Jember benar-benar jadi tempat paling nyaman ditinggali.

Penulis: Adhitiya Prasta Pratama
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Orang Jember Terlalu Madura untuk Disebut Jawa, dan Terlalu Jawa untuk Disebut Madura

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 26 Desember 2024 oleh

Tags: jemberkota pensiunslow livingsound horegtransportasi umum
Adhitiya Prasta Pratama

Adhitiya Prasta Pratama

Seorang mahasiswa yang hobi baca apa aja di depannya.

ArtikelTerkait

KA Pandanwangi, Penyelamat Mahasiswa Banyuwangi yang Kuliah di Jember

KA Pandanwangi, Penyelamat Mahasiswa Banyuwangi yang Kuliah di Jember

23 Juli 2023
Wisata Sejarah Bondowoso Lebih Layak Dicintai daripada Jember

Wisata Sejarah Bondowoso Lebih Layak Dicintai daripada Jember

26 Januari 2024
Naik Transportasi Umum di Surabaya Adalah Simbol Kemiskinan, tapi Saya Tidak Malu Menggunakannya

Naik Transportasi Umum di Surabaya Adalah Simbol Kemiskinan, tapi Saya Tidak Malu Menggunakannya

14 Juni 2023
Jember di Mata Orang Bangkalan Madura: Bikin Minder dan Ingin Pindah Domisili Mojok.co

Orang Jember Terlalu Madura untuk Disebut Jawa, dan Terlalu Jawa untuk Disebut Madura

16 Januari 2024
50 Kosakata yang Sering Digunakan Masyarakat Madura Swasta dalam Interaksi Sehari-hari Terminal Mojok.co

50 Kosakata yang Sering Digunakan Masyarakat Madura Swasta dalam Interaksi Sehari-hari

17 Mei 2022
masjid di dekat alun-alun Jember

Malang This, Bondowoso That, Gimana kalau Jember Aja yang Jadi Ibu Kota Jatim?

29 Maret 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.