Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Jembatan Merah Purbalingga, Jembatan Ikonik yang Penuh Masalah. Dari Berita Korupsi Sampai Kondisinya yang Gelap-gulita Membahayakan Pengendara

Yanuar Abdillah Setiadi oleh Yanuar Abdillah Setiadi
6 Mei 2024
A A
Ilustrasi Jembatan Merah Purbalingga, Jembatan Ikonik Penuh Masalah (Unsplash)

Ilustrasi Jembatan Merah Purbalingga, Jembatan Ikonik Penuh Masalah (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Jembatan Merah Purbalingga penuh masalah. Konon, ada kejahatan korupsi membayangi jembatan ikonin ini. Sudah gitu, sekarang gelap-gulita!

Sudah beberapa kali, seorang kawan pesantren menawari saya untuk berkunjung ke rumahnya di Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga, Jawa tengah. Saat akhir pekan kemarin, akhirnya saya putuskan untuk berkunjung ke sana. Selain karena ada keperluan mendadak, saya juga hendak menunaikan janji saya untuk main ke rumahnya. Saya berangkat dari rumah sekitar pukul 16.00. Suasana sore yang cerah membuat saya begitu bersemangat untuk berkendara di sepanjang jalan.

Fyi, untuk menuju Karangmoncol, saya harus melewati salah satu jembatan paling ikonik di Kota Perwira. Jembatan yang saya maksud adalah Jembatan Merah Purbalingga. Jembatan yang didominasi oleh warna merah ini menjadi penghubung antara 2 kecamatan di Purbalingga, yaitu Kecamatan Pengadegan dan Kecamatan Karangmoncol. 

Hamparan sawah mengelilingi jembatan ini. Sudah begitu, jembatan ini kerap menjadi tempat healing para muda-mudi di Purbalingga. Terlepas dari kemewahan dan keindahannya, ada berbagai isu tak sedap yang menyelimuti Jembatan Merah Purbalingga. Salah satunya mengenai korupsi pembangunan. Namun, pada kesempatan kali ini, saya tidak akan menyinggung hal tersebut.

Pada artikel ini, saya akan membahas mengenai beberapa masalah yang membuat jembatan ini semakin terlihat problematik.

Lampu penerangan di Jembatan Merah Purbalingga bagaikan makan Mie Gacoan tanpa pangsit: Percuma!

Seusai urusan selesai, memutuskan putuskan untuk pulang setelah salat Isya. Kemarin, untuk kedua kalinya saya melintasi Jembatan Merah Purbalingga saat malam hari. Ternyata, jembatan yang menghubungkan 2 kecamatan ini masih minim penerangan. Bahkan, di area jembatan sendiri tidak ada lampu penerangan jalan. Saat perjalanan pulang, mau nggak mau, saya melintasi area jembatan menggunakan lampu jarak jauh lantaran kondisinya yang gelap gulita.

Setelah melintasi jembatan ini, barulah saya menyaksikan beberapa lampu jalan memancarkan sinar terang. Lampu jalan hanya tersedia di Desa Tegalpingen, Kecamatan Pengadegan. 

Sementara itu, di sisi Jembatan Merah Purbalingga sebelah utara atau di Desa Pepedan tidak ada lampu jalan. Saya rasa ini bukan salah pemerintah desa, melainkan pemerintah kabupaten. Bangun jembatan kok setengah-setengah. Bangun jembatan tanpa penerangan jalan itu bagaikan makan Mie Gacoan tanpa pangsit, percuma!

Baca Juga:

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

Truk besar tidak bisa melintasi jembatan

Saya rasa, pembangunan jembatan ini hanya memperhatikan faktor estetika semata tanpa peduli aspek fungsi. Yang namanya jembatan pasti dibangun untuk dilewati para pengendara roda 2 dan roda 4 tanpa terkecuali. Nyatanya, Jembatan Merah Purbalingga ini hanya bisa dilintasi motor dan mobil saja. Untuk truk dan bus tidak bisa.

Sedikit cerita, sebelum masuk area jembatan, ada sebuah besi pembatas yang menjadi ukuran maksimal apakah kendaraan tersebut boleh melintasi Jembatan Merah Purbalingga atau tidak. Jika pada jembatan lain, besi pembatas hanya diperuntukan untuk tinggi maksimal kendaraan, di jembatan tersebut, lebar kendaraan pun dibatasi.

Waktu itu, saya pernah melintasi jalan ini bersama ustaz menggunakan mobil Toyota Innova. Setelah sampai di pintu jembatan, ternyata lebar mobil melebihi besi pembatas. 

Maka, kami memutuskan putar balik dan tidak melewati jembatan tersebut. Bayangkan saja jika ada pengendara bus atau truk yang melintasi jembatan ini. Masa iya, mereka sudah di area jembatan harus berputar arah? Lawak sekali, bukan?

Sudah Sempit, ditambah para pengendara yang berhenti di tepi jembatan

Bagi saya, Jembatan Merah Purbalingga memiliki ukuran yang terbilang sempit. Bagaimana tidak? Jembatan ini hanya bisa dilintasi oleh 2 mobil berpapasan. Itu saja kedua mobil yang melintas harus menurunkan kecepatan hingga 15 kilometer per jam. 

Selain itu, ada beberapa muda-mudi yang memarkirkan kendaraan di area jembatan. Akhirnya, kondisi jembatan menjadi semakin sempit. Kendaraan roda 4 yang melintas harus bergantian untuk melewati jembatan ini. 

Kadang juga ada beberapa PKL yang menjajakan makanan dan minuman di jembatan ini. Akhirnya, para pengendara yang melintas harus jeli, terutama pengendara roda 4. Jika lalai sedikit, mobil yang kalian kendarai bisa menyerempet motor yang terparkir di area jembatan.

Semoga artikel ini bisa memberikan “sentilan” pada pemerintah kabupaten agar segera melakukan pembenahan di Jembatan Merah Purbalingga. Harapannya, agar jembatan yang menjadi ikon Kota Perwira ini semakin tertata dan nyaman bagi para pengguna jalan.

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Ironi Purbalingga: Kota Industri, tapi Warganya Lebih Memilih Cari Kerja di Daerah Lain

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Mei 2024 oleh

Tags: jawa tengahJembatan MerahJembatan Merah Purbalinggapurbalingga
Yanuar Abdillah Setiadi

Yanuar Abdillah Setiadi

Santri. Murid Cak Nun, Rocky Gerung, Sujiwo Tejo. Instagram: @yanuarabdillahsetiadi

ArtikelTerkait

Dawung, Dusun Terpencil di Kabupaten Semarang yang Dicari para Pencinta Olahraga Ekstrem

Dawung, Dusun Terpencil di Kabupaten Semarang yang Dicari para Pencinta Olahraga Ekstrem

2 September 2023
Tegal di Mata Pendatang: Berkendara di Tegal Ngeri-ngeri Sedap, Warga Lokal Banyak yang Ugal-ugalan di Jalan

Tegal di Mata Pendatang: Berkendara di Tegal Ngeri-ngeri Sedap, Warga Lokal Banyak yang Ugal-ugalan di Jalan

3 Maret 2024
Kota Banjar Jawa Barat Memang Banyak Kekurangan, tapi Jadi "Penyelamat" bagi Warga Majenang Jawa Tengah dan sekitarnya Mojok.co

Kota Banjar Jawa Barat Memang Banyak Kekurangan, tapi Jadi Penyelamat Warga Majenang Jawa Tengah dan sekitarnya

25 April 2024
Salatiga, Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Tengah

Salatiga, Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Tengah

18 Februari 2024
Derita Tinggal di Pemalang, Kabupaten Nggak Terkenal di Jawa Tengah

Derita Tinggal di Pemalang, Kabupaten Nggak Terkenal di Jawa Tengah

16 Februari 2024
Taman Hutan Klorofil Kendal: Dibangun dengan Anggaran 4 Miliaran, Berakhir Jadi Tempat Orang Pacaran dan Buang Sampah Sembarangan

Taman Hutan Klorofil Kendal: Dibangun dengan Anggaran 4 Miliaran, Berakhir Jadi Tempat Orang Pacaran dan Buang Sampah Sembarangan

17 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.