Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jembatan Layang Kretek Paguyangan: Flyover yang Sudah Tidak Layak, namun Tetap Dipaksa Beroperasi

Yanuar Abdillah Setiadi oleh Yanuar Abdillah Setiadi
7 Juli 2024
A A
Jembatan Layang Kretek Paguyangan: Flyover yang Sudah Tidak Layak, namun Tetap Dipaksa Beroperasi

Jembatan Layang Kretek Paguyangan: Flyover yang Sudah Tidak Layak, namun Tetap Dipaksa Beroperasi

Share on FacebookShare on Twitter

Jembatan Layang Kretek Paguyangan yang ada di Brebes ini sebenarnya sudah tak layak, tapi tetap dipaksa beroperasi

Beberapa bulan lalu, saya pergi kondangan ke rumah seorang kawan di Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes. Pada perjalanan berangkat, saya tidak melintasi jalan utama, Paguyangan-Bumiayu. Hal ini karena saya memutuskan untuk berlibur terlebih dahulu ke Kota Banjar.

Setelah acara usai, saya dan seorang kawan memutuskan untuk pulang ke Purwokerto melintasi jalur utama. Kami pun melibas jalanan di Kecamatan Bantarkawung yang penuh dengan liukan manja itu dengan santai. Sesekali kami terjebak kemacetan di Bumiayu. Meski demikian, kemacetan yang kami hadapi terpantau masih relatif bisa ditoleransi.

Sesampainya di Kecamatan Paguyangan, langit yang semula cerah berangsur gelap. Hujan pun mulai membasahi bumi. Sesampainya di Jembatan Layang Kretek Paguyangan, Saya merasa terkejut. Kenapa? Karena jalur flyover yang berada di Paguyangan ini macet total. Puluhan kendaraan roda empat, bus dan truk besar menumpuk. Saya rasa, jembatan yang berada di Kecamatan Paguyangan ini sudah tidak layak beroperasi. Kenapa? Saya kasih paham, nih!

Jalur nasional tapi sempit

Menurut saya, jembatan layang satu ini dibangun dengan setengah-setengah, terlihat dari kondisi jalan yang begitu sempit. Seharusnya, jembatan yang dijadikan jalan nasional ini memiliki empat ruas jalan. Dua ruas jalan sisi kanan dan dua ruas sebelah kiri. Tujuannya, agar pengendara bisa lebih leluasa untuk melintasi flyover ini tanpa harus berhimpitan.

Bayangkan saja, ketika hendak melintasi flyover, mobil atau bus akan mengantre satu banjar ke belakang layaknya antre di kasir supermarket. Sebenarnya, setiap ruas jalan memiliki celah yang memungkinkan mobil menyalip. Namun, celahnya hanya bisa untuk melintas kendaraan bermotor. Mau nggak mau, para pengendara roda empat harus sabar mengekor dan rela terjebak macet. Yang jadi masalah, kemacetan di jalur ini bisa sampai puluhan menit. Apa nggak mampus, tuh?

Kontur jalan yang naik turun membuat pengendara waswas

Salah satu hal yang membuat pengendara merasa ngeri yaitu kemiringan jembatan yang cukup tajam. Bayangkan saja, jika kendaraan kalian berhenti di belakang bus atau truk tepat di atas tanjakan jembatan yang sedang terkena macet. Sudah pasti kalian akan berubah menjadi pribadi yang religius. Kenapa? Karena di sepanjang tanjakan kalian akan merapal doa agar kemacetan segera lerai dan mobil yang dikendarai agar segera sampai di puncak tanjakan. Sungguh ini menjadi senam jantung yang nggak main-main, Sedulur!

Kemacetan terparah di Jembatan Layang Kretek terjadi saat libur sekolah dan hari raya lebaran. Wah, kalian bisa terjebak macet di sini hingga satu jam. Saya pernah melintasi jalur ini seminggu setelah lebaran. Waktu itu, arus mudik sedang ramai-ramainya. Karena nggak tahan dengan kemacetan yang nggak masuk akal itu, saya memutuskan untuk mengambil jalan pintas dengan menggunakan jalur bawah. Meski harus menunggu beberapa kereta api melintas, ini masih mending daripada saya harus terperangkap di flyover bedebah tersebut!

Baca Juga:

Dilema Warga Brebes Perbatasan: Ngaku Sunda Muka Tak Mendukung, Ngaku Jawa Susah karena Nggak Bisa Bahasa Jawa

Kebumen Tak Lagi Jadi Kabupaten Termiskin di Jawa Tengah, tapi Wajib Tetap Waspada!

Kondisi jalan di Jembatan Layang Kretek Paguyangan berlubang di berbagai sisi

Jika kendalanya hanya macet dan kontur jalan yang menanjak saja, saya rasa para pengendara masih bisa bernafas lega. Selain dua masalah tersebut, jalur yang menghubungkan Paguyangan dan Bumiayu ini memiliki banyak lubang. Ada beberapa ruas jalan yang berlubang cukup dalam. Ini tentu membahayakan pengendara roda dua. Oleng sedikit, kendaraan yang kalian tumpaki bisa terpelanting dan jatuh. Selain itu, kondisi jalan yang tidak rata pun menjadi masalah serius yang nggak bisa dianggap sepele. Pengendara motor yang tidak fokus bisa saja terjatuh.

Perbaikan di jembatan layang ini sudah seharusnya disegerakan. Harapannya, agar pengendara merasa lebih nyaman dan aman saat berkendara. Jika tidak, kecelakaan demi kecelakaan akan terjadi. Sebelum petaka itu terjadi, alangkah baiknya pemkab mengambil solusi. Apabila tidak lekas ada solusi, sebaiknya Jembatan Layang Kretek Paguyangan dinonaktifkan saja. Nyawa bukan barang yang bisa digadaikan dengan apa pun. Setuju apa ora, Sedulur? Aku si setuju banget!

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pariwisata Banjarnegara: Punya Potensi, tapi Kepentok Hal-hal Ini

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Juli 2024 oleh

Tags: brebesFlyoverjembatan layang kretekpaguyangan
Yanuar Abdillah Setiadi

Yanuar Abdillah Setiadi

Santri. Murid Cak Nun, Rocky Gerung, Sujiwo Tejo. Instagram: @yanuarabdillahsetiadi

ArtikelTerkait

Kanti Utami, Kesehatan Mental, dan Support System dalam Kehidupannya Terminal Mojok.co

Kanti Utami, Kesehatan Mental, dan Support System dalam Kehidupannya

22 Maret 2022
brebes bahasa ngapak mojok

Orang Brebes Pasti Bisa Bahasa Ngapak? Tentu Tidak!

12 Januari 2021
flyover manahan mojok

Flyover Manahan, Flyover dengan Desain Paling Aneh yang Pernah Saya Lihat

24 Agustus 2021
orang ngapak

Orang Ngapak: Ketika Sebuah Logat Menyimpan Kenangan

27 Agustus 2019
Tragedi Tumbal dan Bus Kesasar di Sungai Pemali Brebes

Tragedi Tumbal dan Bus Kesasar di Sungai Pemali Brebes

29 Oktober 2022
Jalanan Jawa Tengah Jadi Saksi Penderitaan Orang yang Gampang Tertidur (Unsplash)

Jalanan Jawa Tengah Menjadi Saksi Penderitaan Saya

14 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.