Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jembatan Brawijaya Kediri Terlihat Murahan untuk Proyek Bernilai Rp3,3 Miliar

Fareh Hariyanto oleh Fareh Hariyanto
15 Oktober 2025
A A
Jembatan Brawijaya Kediri Terlihat Terlalu Murah untuk Proyek Bernilai Rp3,3 Miliar Mojok.co

Jembatan Brawijaya Kediri Terlihat Terlalu Murah untuk Proyek Bernilai Rp3,3 Miliar (wikipedia.org)

Share on FacebookShare on Twitter

Desain rehabilitasi Jembatan Brawijaya Kediri menuai banyak sorotan setelah diunggah di Instagram. Ada yang memuji, tapi lebih banyak yang menghujat. Ada yang mengomentari desainnya yang norak karena ada kata “Mapan”. Tidak sedikit yang mempertanyakan kualitas video yang seperti digarap oleh amatir. 

Wajar saja netizen ramai-ramai menghujatnya. Sebab, proyek rehabilitasi jembatan ini menelan dana hingga Rp3,3 miliar. Semuanya diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Angka yang fantastis memang, apalagi di tengah kondisi ekonomi seperti sekarang ini. 

Bagi yang belum tahu, Jembatan Brawijaya Kediri yang diresmikan pada 2019 itu direhabilitasi total karena salah satu pilarnya terbakar pada Juni 2024 lalu. Iya, kalian tidak salah baca. Insiden itu terjadi hampir 1,5 tahun lalu dan pemerintah setempat baru memperbaikinya tahun ini. 

Sekalinya diperbaiki, Pemkot Kediri memutuskan untuk merehabilitasi total, tidak hanya satu pilar atau perbaikan secukupnya saja. Warga kemudian mempertanyakan urgensi dari rehabilitasi besar-besaran itu. Sebab desainnya terlalu norak untuk proyek yang nilainya fantastis. Toh selama 1,5 tahun pembiaran terjadi, Jembatan Brawijaya Kediri masih bisa digunakan seperti biasa.

Desain rehabilitasi Jembatan Brawijaya Kediri yang norak

Dari sudut pandang saya yang sehari-hari melintasi jembatan tersebut, Jembatan Brawijaya Kediri yang dibangun pada 2019 itu terlihat masih baru dan bagus. Struktur bangunan yang memiliki 16 sling kawat baja membuatnya terlihat kokoh, selain membuatnya mirip Jembatan Ampera di Palembang. 

Tanpa upaya rehabilitasi besar-besaran, jembatan itu tampaknya masih bisa berfungsi. Tampaknya ya, dari sudut pandang orang yang tidak memahami dunia pembangunan, khususnya jembatan. Lagi pula, selama 1,5 tahun dibiarkan setelah salah satu tiangnya terbakar, jembatan tersebut masih bisa berfungsi seperti biasa. 

Menurut saya, kalau mau memang mau diperbaiki, sebaiknya diperbaiki seperlunya saja. Tidak perlu rehabilitasi besar-besaran hingga mengubah desainnya. Terlebih desainnya norak lagi. 

Bayangkan saja, jembatan yang kabarnya mengusung kejayaan di masa Kerajaan Kediri justru terlihat aneh karena tulisan “Mapan” segede gaban. Tidak hanya satu, tulisan itu ada di banyak sisi jembatan. 

Baca Juga:

Alasan Golden Theater Kediri Masih Bertahan dan Tetap Ada di Hati Masyarakat Kediri

Alasan Nganjuk dan Blitar Akan Selalu Ada di Bawah Kediri dan Malang padahal Potensial

FYI, “Mapan” merupakan slogan baru untuk Kota Kediri yang diusung pasangan Walikota terpilih di Pilkada 2024, Vinanda dan Gus Qowim. Moto itu dipilih untuk menggantikan “Harmoni Kediri” yang merupakan semboyan Kota Kediri di Era Abdullah Abu Bakar, walikota yang sudah memimpin dua periode. Saya nggak kebayang sih jika ada Pilkada lagi dan walikota Kediri akhirnya berganti. Apa nggak merubah lagi tuh moto Mapan di Jembatan Brawijaya? Benar-benar repot. 

Berpotensi jadi titik kemacetan baru

Selain mempertanyakan urgensi dan desainnya, warga khawatir hasil rehabilitasi ini bakal jadi titik kemacetan baru. Sebab, Jembatan Brawijaya Kediri akan dipasang lampu warna-warni dan air mancur di sisi kiri-kanan jembatan. Bukan tidak mungkin orang-orang malah ingin menikmati pemandangan tersebut dan selfie. Indah memang, tapi saya rasa tidak diperlukan mengingat fungsi jembatan untuk menyambungkan dua daerah.  

Kalau memang ingin membuat tempat yang indah bagi warlok maupun siapa saja yang mampir ke Kediri, alangkah lebih baik Pemkot melakukan preservasi Jembatan Lama saja. Brug Over den Brantas te Kediri adalah jembatan yang menjadi tumpuan warga Kota Kediri sebelum Jembatan Brawijaya dibuka untuk umum. Jembatan ini berada di sebelah Jembatan Brawijaya dan merupakan cagar budaya sebab dibangun sejak tahun 1854. 

Jika digarap serius, bangunan ini malah bisa menjadi ikon Kota Kediri. Sayangnya, yang saya lihat, alih-alih memperlakukan jembatan ini bak cagar budaya, Pemkot malah abai dan menjadikannya bak jembatan terbengkalai.

Memang ada tulisan di dekat jembatan ini mengenai sejarah pembangunannya dan penggunaannya. Hal itu tidaklah relevan untuk bisa menarik wisatawan. Butuh konsep yang matang dan upaya serius untuk menjaga bangunan ini tetap utuh. 

Warga Kediri butuh solusi bukan korupsi

Sebenarnya saya mau husnuzan atau berprasangka baik kepada pemimpin Kota Kediri. Tapi, ya gimana ya, setiap ganti pemimpin selalu ada kasus korupsi yang terungkap. Nah sektor infrastruktur menjadi lahan basah untuk melanggengkan praktik rasuah.

Coba ingat-ingat kembali saat pembangunan Jembatan Brawijaya Kediri berlangsung di 2013. Kepolisian menetapkan tersangka Kadis PU Kota Kediri pada masa itu lantaran terbukti melakukan korupsi. Imbasnya jembatan yang dibangun mulai 2010 baru bisa digunakan untuk umum di 2019.

Lalu di periode walikota selanjutnya, proyek Alun-alun Kota Kediri jadi temuan indikasi praktik korupsi. Bahkan, hingga kini kasusnya terus bergulir dan Alun-alun Kota Kediri masih mangkrak nggak bisa digunakan. Lagi-lagi masyarakat yang kembali dirugikan bukan. Entahlah pejabat memang seenak jidat menentukan anggaran. Nggak mikir apa uang-uang yang keluar dari pajak rakyat juga dihasilkan dari tetesan keringat.

Begitulah unek-unek saya terhadap pemkot setempat. Dana Rp3,3 Miliar tentu masih bisa diupayakan untuk hal-hal yang lebih prioritas. Saya bukan anti terhadap pembangunan, namun apalah arti pembangunan jika mengabaikan kepentingan dan tanpa keberlanjutan. Buat skala prioritas, Kota Kediri masih banyak yang harus dibenahi. Bukan hanya mengganti slogan Mapan saja.

Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Tugu Keris Sumenep, Tugu Aneh Senilai Rp2,5 Miliar yang Dicurigai Warga Lokal.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Oktober 2025 oleh

Tags: Jembatan BrawijayaJembatan Brawijaya Kedirijembatan kedirikediri
Fareh Hariyanto

Fareh Hariyanto

Perantauan Tinggal di Banyuwangi

ArtikelTerkait

Membuang Ayam Hitam ke Sungai Brantas: Ritual Pernikahan di Kediri yang Dipercaya Bisa Menolak Bala

Membuang Ayam Hitam ke Sungai Brantas: Ritual Pernikahan di Kediri yang Dipercaya Bisa Menolak Bala

3 Agustus 2023
Bandara Dhoho Kediri Dibuka untuk Umum, Warga “Ndeso” yang Mampir untuk Wisata Kena Nyinyir Mojok.co

Bandara Dhoho Kediri Dibuka untuk Umum, Warga “Ndeso” yang Mampir untuk Wisata Kena Nyinyir

6 Februari 2024
Trend Startup Coffee Shop dan Permainan Berbahaya yang Mereka Lakukan: Bakar Duit Terus sampai Mampus! kediri

Tolong buat Pengelola Coffee Shop di Kediri, Nggak Usah Sok Edgy kalau Masih Butuh Pelanggan

3 Januari 2024
Jokowi Belum Pernah Ke Kediri (Unsplash)

Bahkan Sampai Masa Jabatan akan Berakhir, Jokowi Belum Pernah Ke Kediri

17 Mei 2023
Simpang Lima Gumul, Tempat Jahanam yang Kini Jadi Ikon Kebangaan Warga Kediri Mojok.co kabupaten kediri kediri kuno kini jakarta

Kediri Jelas Belum Siap Jadi Ibu Kota Provinsi Mataraman, Kota Semrawut kayak Gini Nggak Usah Mimpi Kejauhan!

26 Mei 2025
Sate 02, Kuliner Olahan Bekicot Khas Kediri yang Bikin Ketagihan sate bekicot

Sate 02, Kuliner Olahan Bekicot Khas Kediri yang Kalah Pamor, padahal Rasanya Bikin Ketagihan

2 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.