Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Jembatan Aborsi, Jembatan Penyeberangan Paling Menyiksa yang Jadi Saksi Beratnya Kuliah di UI Depok

Bintang Ramadhana Andyanto oleh Bintang Ramadhana Andyanto
4 Maret 2024
A A
Jembatan Aborsi, Jembatan Penyeberangan Paling Menyiksa yang Jadi Saksi Beratnya Kuliah di UI Depok

Jembatan Aborsi, Jembatan Penyeberangan Paling Menyiksa yang Jadi Saksi Beratnya Kuliah di UI Depok (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Berat banget jadi mahasiswa UI Depok. Mau kuliah aja kudu naik turun Jembatan Aborsi yang bikin lutut gemeteran.

Universitas Indonesia adalah satu nama kampus yang diidam-idamkan oleh banyak orang. Satu nama kampus yang dianggap sulit untuk “dicapai” karena ujian masuknya yang juga tak mudah. Saya sungguh beruntung bisa diterima di kampus tersebut dan menjadi salah satu mahasiswanya. Begitu merasakan secara langsung rasanya memakai jaket kuning, saya mengamini betapa besar perjuangan untuk bisa bertahan di UI.

Sayangnya, perjuangan yang saya maksud ini nggak hanya berkaitan dengan tugas atau pekerjaan akademik, melainkan perjuangan di luar juga. Bagi mahasiswa UI Depok yang nggak punya kendaraan pribadi dan harus berjalan kaki ke area kampus, tentu sudah nggak asing lagi dengan Jembatan Aborsi. Menurut saya, jembatan ini adalah contoh paling nyata dari beratnya kuliah di UI.

Sekilas tentang Jembatan Aborsi

Soal penamaan, sejujurnya saya kurang paham kenapa dinamakan Jembatan Aborsi. Tapi kalau melihat bentuknya, kita bisa langsung membuat kesimpulan sendiri.

Jembatan Aborsi adalah sebutan bagi jembatan penyeberangan orang (JPO) yang menghubungkan wilayah Barel dengan wilayah UI Depok. Kenapa harus pakai JPO? Ya karena di bawah jembatan ini ada lintasan rel dari Stasiun Universitas Indonesia. Kalau nggak naik JPO, badan kita bisa-bisa langsung diserempet kereta api.

Nah, jembatan ini biasanya digunakan oleh mahasiswa yang datang dari arah Margonda dan ingin masuk ke wilayah UI Depok dengan berjalan kaki. Untuk mencapainya, kita perlu melewati Barel, baru kemudian melewati Jembatan Aborsi yang sungguh terkenal itu.

Percayalah, Jembatan Aborsi adalah jembatan penyeberangan paling menyiksa yang pernah saya naiki. Karena di bawahnya terdapat lintasan kereta api, makanya jembatan ini dibuat dengan tinggi yang lumayan menjulang. Bagi para pejalan kaki, jembatan ini adalah mimpi buruk lantaran jumlah anak tangganya sangat banyak. Suer, saya nggak bohong!

Jembatan yang familier di kalangan “mahasiswa miskin”

Kalau kalian beranggapan semua mahasiswa UI kaya dan berdompet tebal, kalian salah. Banyak, lho, mahasiswa yang kantongnya tipis dan harus merasakan kehidupan ala anak kos yang pas-pasan. Nggak sedikit mahasiswa UI Depok yang tiap hari makan di warteg dengan lauk tempe, tahu, atau telur dadar. Kemudian saat akhir bulan tiba, menu tersebut berganti jadi mie instan dengan tambahan Promag. Wqwqwq. Salah satunya adalah saya.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Oleh karena itulah saya layak masuk dalam golongan mahasiswa UI yang “miskin”. Apalagi saya nggak bawa kendaraan, sehingga sehari-hari saya harus naik turun Jembatan Aborsi untuk bisa sampai di kampus.

Sebelum kalian berpikir saya lemah dan lebay, mending buka media sosial. Di sana, bakal ada banyak meme atau video lucu yang menunjukkan potret mahasiswa “miskin” UI tengah berjuang di atas Jembatan Aborsi. Jadi, saya nggak berlebihan, nyatanya banyak yang pengin sambat soal jembatan satu ini.

Saya justru tertawa tiap menemukan konten semacam itu. Alih-alih tersinggung, saya jadi paham kalau bukan cuma saya yang mengalami penderitaan itu. Banyak juga mahasiswa “miskin” lainnya yang senasib dengan saya.

Saksi bisu beratnya kuliah di UI Depok

Sebagai mahasiswa jurusan Sastra Indonesia, mungkin tingkat kesulitan dunia perkuliahan saya nggak seberat jurusan lain seperti Teknik, Hukum, atau bahkan Kedokteran. Walau nggak seberat prodi-produ tersebut, bukan berarti saya bisa melewati masa-masa kuliah dengan mudah. Ada kalanya saya mesti begadang ngerjain tugas, tak jarang pusing karena harus menyelesaikan tugas dari para dosen.

Selain perjuangan “di depan layar” tersebut, ada juga perjuangan “di balik layar” yang mesti saya lalui. Salah satunya ya melewati Jembatan Aborsi tadi.

Coba bayangkan. Setiap kali pergi ke kampus, saya harus melewati Jembatan Aborsi. Kadang harus naik jembatan penyeberangan ini sambil bawa laptop dan buku-buku di dalam tas. Lalu ketika pulang dari kampus, saya harus kembali melewati rute sama lengkap dengan beban di dalam tas dan tubuh lelah setelah dihajar materi kuliah sepanjang hari. Kebayang nggak sih betapa beratnya kuliah di UI?

Nah, buat adik-adik yang sebentar lagi masuk UI dan jadi mahasiswa di sini, kalian harus tahu kalau kuliah di UI nggak melulu hal-hal keren kayak foto di depan Rektorat atau merasakan pakai jaket kuning. Kalian harus tahu ada kisah pilu soal naik turun Jembatan Aborsi demi bisa sampai di kampus.

Akhir kata, izinkan saya menutup tulisan ini sampai di sini saja. Saya mau mempersiapkan diri dan mental dulu karena sebentar lagi saya akan menaiki Jembatan Aborsi.

Penulis: Bintang Ramadhana Andyanto
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Gang Kober Depok, Wilayah Strategis Dekat UI tapi Menyiksa Pejalan Kaki.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Maret 2024 oleh

Tags: depokDepok Jawa Baratjembatan aborsijembatan penyeberanganMahasiswaUIui depokUniversitas Indonesia
Bintang Ramadhana Andyanto

Bintang Ramadhana Andyanto

Anak negeri. Tukang ngopi. Pakar senjalogi.

ArtikelTerkait

Tawangmangu, Pilihan Jalur yang Tepat untuk Pulang Kampung ke Ponorogo dari Solo Mojok.co

Tawangmangu, Pilihan Jalur yang Tepat untuk Pulang Kampung ke Ponorogo dari Solo

20 Agustus 2024
ikut demo

Kamu Ikut Demo Karena Kritis atau Latah?

25 September 2019
Adu Jotos Gara-gara Politik Kampus, Ketololan Tanpa Batas yang Baiknya Memang Dihujat

Adu Jotos Gara-gara Politik Kampus, Ketololan Tanpa Batas yang Baiknya Memang Dihujat

17 Desember 2023
modus pdkt

Modus PDKT Ala Senior Kampus yang Harus Diperhatikan Mahasiswa Baru Ketika Ospek

15 Agustus 2019
5 Istilah di Jurusan Ilmu Politik yang Kerap Disalahpamahi. Sepele sih, tapi Bikin Emosi Mojok.co

5 Istilah di Jurusan Ilmu Politik yang Kerap Disalahpahami. Sepele sih, tapi Bikin Emosi

15 November 2025
dosen pembimbing, dosbing resek

Surat Terbuka Untuk Dosen Pembimbing

6 September 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.