Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sebat

Jauhi Rokok Ilegal, Dekati Tingwe

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
20 Oktober 2022
A A
Jauhi Rokok Ilegal, Dekati Tingwe

Jauhi Rokok Ilegal, Dekati Tingwe (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Rokok ilegal bikin negara rugi dan merugikan petani. Rokok tingwe, sebaliknya

Bung Karno pernah berkata, “Aku merokok supaya revolusi tetap jalan.” Maka saya ingin membalas, “Maaf, Bung, tapi revolusi hari ini harus ditunda dulu.” Lha gimana, makin hari makin susah jadi perokok. Sudah dipojokkan kelompok antirokok, masih ditekan dengan cukai rokok yang terus naik.

Tekanan dari kenaikan cukai rokok memaksa perokok lebih kreatif (baca: narimo ing pandum). Dari menurunkan selera kepada rokok murah, sampai memilih rokok linting. Beberapa orang, terutama di area dekat perbatasan, memilih rokok tanpa cukai atau bercukai palsu. Klise sih, cukai naik yang diharapkan menambah pemasukan negara malah menyuburkan barang ilegal.

Rokok ilegal paling banyak adalah barang impor. Karena tidak membayar cukai, harganya bisa sangat murah dibanding rokok bercukai. Bahkan untuk rokok putih isi 16 saja dijual dengan harga 10 ribu. Bandingkan dengan harga rokok bercukai sejenis yang kini paling tidak seharga 25 ribu. Jelas selisihnya terlalu jauh. Urusan cita rasa, banyak yang bilang enak. Toh rokok putih memang punya rasa yang gitu-gitu aja.

Rokok kretek pun juga tidak lepas dari hantu ini. Bahkan kretek ilegal lebih kreatif dalam urusan penamaan. Kretek ilegal biasanya memanfaatkan cukai palsu atau cukai bekas. Sama-sama tidak bayar cukai, dan sama-sama lebih murah dari rokok bercukai. Tapi, kadang harga kretek ilegal ini tidak selisih banyak dari yang bercukai. Dan ini sering menimbulkan kebingungan.

Meskipun jauh lebih murah, rokok ilegal adalah pilihan tidak masuk akal. Masih mending rokok tingwe meskipun sedikit lebih repot. Dan berikut alasannya.

Salah satu bahaya yang paling nyata adalah urusan hukum. UU Nomor 39 Tahun 2007 menegaskan bahwa perokok rokok ilegal bisa dijerat hukum. Dalam pasal 56, ditegaskan bahwa pelanggaran terhadap UU ini termasuk “menimbun, menyimpan, memiliki, menukar, memperoleh, atau memberikan” rokok ilegal. Jadi Anda bisa dijerat hukum hanya karena menyimpan sebungkus rokok ilegal di kantong Anda. Hukuman yang dijatuhkan bisa sampai 8 tahun penjara lho!

Kan tidak lucu. Mosok dipenjara karena rokok? Mending dipenjara karena korupsi terus bisa sok alim di depan kamera  turu gaes, ra risiko.

Baca Juga:

Tulungagung, Kota yang Siap Bersaing dan Menggeser Kudus sebagai Pemilik Takhta Kota Kretek

Kemasan Rokok Polos Bukti Pemerintah Tidak Mengenal Rakyatnya. Pasti Gagal, dan yang Untung Justru Rokok Ilegal!

Rokok ilegal juga terus diburu kepolisian dan bea cukai. Jadi akan lumrah ketika salah satu merek ilegal tiba-tiba hilang dari masyarakat. Risiko perokok rokok ilegal adalah kehilangan merek rokok favorit karena pabriknya digeruduk polisi. Atau tidak bisa merokok rokok impor ilegal karena penyelundupnya terciduk aparat.

Akhirnya perokok rokok ilegal harus siap gonta-ganti merek. Dan jika Anda bukan orang bermulut asbak, ganti cita rasa rokok adalah siksaan tersendiri. Lidah Anda bisa mengeluh karena setiap hari ganti rasa rokok. Dan belum tentu Anda cocok dengan rokok lain ketika rokok kesayangan Anda terjerat hukum.

Dengan terus membeli rokok ilegal, Anda juga menabur benih masalah di kehidupan petani tembakau. Ketika yang ilegal lebih menjanjikan, mau tidak mau para petani menjual tembakau ke produsen rokok ilegal. Bisa jadi malah tidak tahu karena permainan tengkulak. Kehidupan petani tembakau yang sudah susah masih harus ditambah masalah barang ilegal.

Secara tidak langsung, Anda sedang mengajak petani tembakau masuk ke jurang bencana. Setiap isapan rokok ilegal, segenggam hidup petani menjadi kriminal.

Tingwe tidak akan memberi semua masalah tadi. Harga tembakau tingwe juga lebih murah daripada rokok. Sederhananya, biaya rokok selama sehari bisa cukup untuk membeli tingwe selama 3 hari. Jadi masalah cukai naik bisa selesai tanpa harus beli barang ilegal.

Perkara rasa memang relatif. Tapi gonta-ganti tembakau tingwe masih tidak lebih rugi daripada mencoba berbagai rokok ilegal. Toh lebih murah dan masih bisa dimodifikasi agar tembakau tingwe Anda menjadi lebih nikmat. Kalau rokok ilegal, sudah susah mencocokkan rasa, masih kena bui akibat terjerat hukum.

Toh kalau mau bicara patriotik, tembakau tingwe jelas lebih patriot. Selain ikut menafkahi petani tembakau, Anda juga masih bayar cukai. Paling tidak, Anda bisa sombong sedikit ketika diserang kelompok antirokok. Bayangkan jika Anda perokok rokok ilegal. Sudah dihujat, masih dipandang sebagai kriminal.

Jadi daripada bermain api dengan barang ilegal, mending tingwe saja. Enak, ra risiko, dan tetap gagah untuk melawan bacotan antirokok.

Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 3 Manfaat Tingwe yang Wajib Kalian Ketahui

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Oktober 2022 oleh

Tags: cukairokok ilegalTembakautingwe
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Mengenal Tembakau Tambeng, Si Raja Tingwe dari Besuki terminal mojok.co

Mengenal Tembakau Tambeng, Si Raja Tingwe dari Besuki

29 Januari 2021
gudang tembakau jember mojok

Gudhang Bhekoh, Gudang Tembakau ala Jember yang Sering Dikira Rumah Adat

25 Oktober 2020
Para Perokok di Dalam Ruangan Tertutup dan Ber-AC, Motivasinya Apa sih?

Kenapa Kebanyakan Perokok Lebih Memilih Membeli Rokok Dibanding Makanan saat Uangnya Pas-pasan?

28 Agustus 2020
Kabupaten Jember Belum Pantas Disebut Kota Tembakau kalau Peredaran Rokok Ilegal Masih Beredar Bebas

Kabupaten Jember Belum Pantas Disebut Kota Tembakau kalau Peredaran Rokok Ilegal Masih Beredar Bebas

2 Agustus 2024
4 Kegiatan Emak-emak di Jember yang Hanya Dilakukan ketika Musim Tembakau Tiba terminal mojok

4 Kegiatan Emak-emak di Jember yang Hanya Dilakukan ketika Musim Tembakau Tiba

17 Agustus 2021
harga rokok

Inilah Lima Aliran Perokok Dalam Menghadapi Kenaikan Harga Rokok

18 September 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.