Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jalibar Kepanjen Malang Sudah Terlalu Lama Dibiarkan Rusak sebelum (Akhirnya) Diperbaiki

Iqbal AR oleh Iqbal AR
5 Februari 2025
A A
Jalibar Kepanjen Malang Sudah Terlalu Lama Dibiarkan Rusak sebelum (Akhirnya) Diperbaiki

Jalibar Kepanjen Malang Sudah Terlalu Lama Dibiarkan Rusak sebelum (Akhirnya) Diperbaiki (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jalur Lingkar Barat (Jalibar) di Kepanjen Malang sebenarnya adalah jalan baru penghubung Malang dan Blitar. Namun di usianya yang belum genap 10 tahun, jalan ini sudah mengalami kerusakan di mana-mana…

Jika bicara soal Malang, kita selalu mengaitkannya dengan wisata, liburan, dan hawa sejuk. Pembicaraan soal Malang selalu berkutat di hal yang itu-itu saja. Meski terkenal dengan wisatanya, daerah ini juga “terkenal” dengan hal-hal kurang baik seperti jalanan rusak. Dan inilah yang masih kurang dibicarakan di publik.

Perihal jalan rusak, Malang—baik pemerintah kota atau kabupaten—kayak pura-pura nggak tahu. Berkali-kali mendapat aduan soal jalan rusak, disindir, dipaido warga, tapi nggak ada respons. Sekali dikonfrontasi, malah tebar janji sambil beralasan macam-macam. Nanti kalau sampai ada korban jiwa akibat jalan rusak, malah lepas tangan.

Ada banyak jalan rusak dan jelek di Malang. Sebagian besar malah bertahan lama jelek dan rusaknya alias nggak pernah dibenahi. Jalan Ki Ageng Gribig di Kedungkandang, Jalan Mergan Lori, dan Jalan Pasar Gadang beberapa contohnya. Jalan-jalan ini awet banget jelek dan rusaknya. Kalau dibenahi pun biasanya nggak akan tahan lama.

Akan tetapi ada satu jalan lain di Malang yang sepertinya perlu mendapat perhatian lebih. Jalan itu adalah Jalan Ir. Soekarno di Kepanjen atau yang dikenal dengan nama Jalibar (Jalur Lingkar Barat) Malang. Warga Malang tentu sudah akrab dengan jalan ini, termasuk dengan masalah yang mendera jalan ini.

Jalan baru penghubung Malang dan Blitar

Jalibar Kepanjen Malang atau Jalan Ir. Soekarno pertama kali dibangun tahun 2008 dan diresmikan tahun 2015. Pembangunan jalan ini diperuntukkan sebagai solusi mengurai kemacetan yang makin padat di daerah Kepanjen. Selain itu, jalan ini juga menjadi jalan alternatif yang menghubungkan Malang dan Blitar. Jadi, orang yang akan bepergian dari Malang ke Blitar atau sebaliknya, bisa menyingkat waktu hingga 30 menit jika lewat jalan ini.

Sejak diresmikan, Jalibar Kepanjen Malang langsung menjadi favorit warga. Gimana nggak favorit, jalanan masih baru, memang langsung jadi favorit warga. Gimana nggak, jalannya masih baru dan sepi membuat pengendara nyaman melewatinya. Di beberapa titik ada area persawahan yang membuat suasana di sini makin rindang. Sayangnya, kalau malam jalan ini cukup gelap.

Jalibar Kepanjen Malang, wisata “jeglongan sewu”

Sayangnya, nasib Jalibar Kepanjen Malang kurang mujur. Jalan yang belum genap berusia 10 tahun ini sudah mengalami kerusakan di mana-mana. Kerusakan paling kentara adalah lubang yang menganga di sepanjang jalan. Nggak heran kalau istilah “jeglongan sewu” cocok disematkan untuk jalan ini.

Baca Juga:

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Kalau sudah masuk musim hujan, Jalibar Kepanjen Malang lebih mirip jalanan di Berlin ketika Perang Dunia ke-2. Iya, jalanannya rusak, banyak lubang, banyak genangan, kalau malam suka gelap pula. Hujan deras juga semakin memperparah kondisi jalan ini. Bayangkan berkendara di sini saat hujan dan di malam hari, mimpi buruk banget.

Selayaknya mimpi buruk yang jadi kenyataan, Jalibar Kepanjen ini kerap memakan korban. Coba cek, setidaknya dalam dua tahun terakhir, sudah terjadi beberapa kecelakaan di jalan ini. Sayangnya, hal ini nggak direspons dengan cepat oleh pemerintah.

Saya memang bukan pengguna rutin Jalibar Kepanjen Malang. Sekitar tiga empat kali saya lewat sana dan kapok. Namun salah seorang kawan baik saya, seorang sales pupuk dan obat pertanian yang punya banyak klien di Kepanjen, cukup sering lewat jalan ini. Dia punya kesan yang nggak menyenangkan ketika lewat Jalibar Kepanjen itu.

Menurut kawan saya, berkendara di sana benar-benar makan hati. Banyaknya lubang bikin motor kawan saya berbunyi tiap melintas. Selain itu, lutut kawan saya kerap terbentut stang motor ketika terpaksa melewati bagian jalan yang lubangnya agak lebar dan dalam. Intinya, jalan ini momok bagi kawan saya yang kerjanya kerap keliling daerah Kepanjen.

Saya, kawan saya, atau orang lain yang pernah dan masih melewati Jalibar Kepanjen Malang ini sepertinya punya sambatan yang sama. Entah kenapa jalan ini kayak dibiarkan rusak dan jelek. Dari dulu selalu begitu, kayak nggak pernah dibenerin aja. Padahal warga sudah sering sambat, sudah sering lapor, sudah ada beberapa kecelakaan juga, tapi kok kayak nggak digubris gitu.

Perbaikan (agak terlambat) yang semoga benar-benar membawa hasil baik

Awal Februari 2025, Pemerintah Kabupaten Malang sudah memulai memperbaiki Jalibar Kepanjen. Anggarannya nggak main-main. Ada sekitar Rp2 miliar yang digunakan untuk perbaikan Jalibar Kepanjen Malang. Dengan anggaran yang besar itu, nggak ada harapan lain selain hasilnya harus benar-benar mulus. Jangan sampai ada lubang lagi. Oh ya, perlu dibikin tahan lama juga, ya.

Meski begitu, saya masih menyayangkan lambatnya pemerintah merespons situasi dan kondisi di Jalibar Kepanjen Malang. Masa iya harus nunggu lubangnya banyak dulu, nunggu rusak parah dulu, atau nnggu ada korban jiwa dulu baru diperbaiki? Telat, memang, tapi ya semoga perbaikannya yang sekarang benar-benar baik, ya.

Penulis: Iqbal AR
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jalan Tumbal Negara hingga Jalan Sangean, Inilah 7 Jalan dengan Nama Unik dan Aneh Di Malang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Februari 2025 oleh

Tags: jalan malangJalibar Kepanjen MalangMalang
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Malang Tak Perlu Meniru Jogja yang (Katanya) Istimewa Lebih "Menyala" biaya hidup di malang

Menghitung Gaji dan Biaya Hidup yang Masuk Akal untuk Hidup Enak dan Layak Di Malang  

7 September 2024
Indomaret Point Songgokerto, Indomaret Terbaik di Kota Batu (Unsplash)

Indomaret Point Songgokerto, Indomaret Terbaik di Kota Batu yang paling Berhasil Memberi Rasa Nyaman

9 November 2025
Rekomendasi Wisata Nol Rupiah di Kota Malang terminal mojok.co

Fenomena Persaingan Bahasa Kediri dan Jakarta dalam Tongkrongan di Malang

8 Juli 2020
Meski Saya Arek Surabaya, tapi bagi Saya, Jalan Tunjungan Kalah Menarik ketimbang Kayutangan Malang. Aura Wisatanya Lebih Terasa!

Cara Bertahan Hidup (Secara Menyedihkan) dengan Uang 100 Ribu di Malang Selama Seminggu

14 Agustus 2024
Meromantisasi Jalan Berlubang, Sebuah Siasat agar Tetap Waras Hidup di Malang Mojok.co

Meromantisasi Jalan Berlubang, Sebuah Siasat agar Tetap Waras Hidup di Malang

31 Mei 2025
Hukuman Arema FC Selesai, Emang Kapan Dihukumnya? (Pixabay)

Hukuman Arema FC Sudah Selesai, Emang Kapan Dihukumnya? Kok Tau-tau Berakhir

11 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.