Jalan Wonosobo-Banjarnegara lebih cocok disebut wahana uji nyali saking ngerinya.
Kalau kemampuan mengemudi kalian biasa-biasa aja, saya tidak sarankan melewati jalan Wonosobo-Banjarnegara. Jalan antarkabupaten itu penuh dengan tantangan, perlu skill mengemudi mumpuni agar tidak berujung nyungsep ke jurang. Selain skill mumpuni, kondisi pengemudi dan kendaraan harus betul-betul prima. Jangan seperti saya pada waktu itu.
Pernah suatu waktu, saya diajak paman untuk menjenguk anaknya alias adik sepupu saya. Kebetulan, adik sepupu saya itu sedang menempuh pendidikan di salah satu pondok pesantren di Surakarta. Paman mengajak saya supaya bisa bergantian menyetir mobil.
Kami berangkat dari Purbalingga pada Sabtu pukul 17.00 WIB. Selama perjalanan berangkat, paman saya yang memegang setir kemudi mobil. Saya duduk tenang di kursi depan sembari mendengarkan lagu-lagu Denny Caknan.
Setelah urusan di Surakarta selesai, kami pulang pada Minggu pukul 17.00 WIB. Awalnya, paman saya yang menyetir dari Surakarta menuju Wonosobo. Kami memang sengaja lewat sana untuk mampir ke salah satu rumah saudara. Setelah dijamu makan malam, kami melanjutkan perjalanan pulang.
Saat itulah kemampuan mengemudi saya diuji. Jalan Wonosobo-Banjarnegara saat malam hari benar-benar wahana uji nyali.
Jalan Wonosobo-Banjarnegara berkelok dan dingin
Jalanan Wonosobo-Banjarnegara meliuk-liuk mengikuti konturnya. Tipe jalan seperti ini biasanya menimbulkan dua hal. Pertama, kantuk yang tidak tertahankan karena serasa dininabobokan. Kedua, mual-mual karena tidak terbiasa dengan jalanan yang berkelok. Kebetulan efek yang timbul pada diri saya adalah yang pertama.
Kantuk benar-benar tidak tertahankan, apalagi perut dalam keadaan kenyang setelah dijamu makan malam. Saya yang pada waktu itu memegang setir kemudi berusaha sekeras mungkin melawan kantuk. Berbagai cara saya coba, salah satunya memutar lagu sekencang-kencangnya selama perjalanan.
Sebenarnya saya ingin membuka kaca jendela mobil untuk mengusir kantuk. Siapa tahu dengan terkena udara dari luar bisa membuat mata semakin awas. Masalahnya, udara Kabupaten Wonosobo dingin bukan main. Akhirnya niat itu saya urungkan, saya lebih memilih mengencangkan suara musik dan memasang AC mobil sehangat mungkin.
Baca halaman selanjutnya: Jarak pandang …