Bagi saya, penerbangan yang membutuhkan transit itu kurang menyenangkan. Terlebih jika waktu transitnya agak lama. Mau pergi keluar bandara, khawatir ketinggalan pesawat. Tetap tinggal di bandara, pasti sangat membosankan. Dilema. Jika kamu dalam kondisi kayak begitu di Bandara Ahmad Yani Semarang, saya rekomendasikan pergi ke Jalan Pandanaran saja. Kamu bisa menikmati sebagian sisi dari Kota Semarang.Â
Waktu tempuh dari bandara ke Jalan Pandanaran juga tidak lama. Kurang dari 30 menit saja. Lalu apa saja yang akan kamu temui di Jalan Pandanaran Kota Semarang?
Daftar Isi
Melihat ikon Kota Semarang, Tugu Muda, dan Lawang Sewu
Kalau kamu datang dari arah bandara menuju Jalan Pandanaran, pintu gerbang masuk ke jalan ini adalah Tugu Muda. Bukan hanya itu saja. Selain Tugu Muda, ada satu lagi bangunan bersejarah Kota Semarang, yaitu Lawang Sewu.
Mengingat waktu yang kamu miliki terbatas, saya sarankan berfoto di area Tugu Muda saja. Dengan berfoto di sana, kamu dapat mengabadikan 2 objek sekaligus; Lawang Sewu dan Tugu Muda. Sebaiknya, kamu tak perlu masuk ke Lawang Sewu. Sebab, keindahan bekas kantor pusat perusahaan kereta api zaman Belanda tersebut nggak bisa tuntas dinikmati kalau waktumu hanya sebentar.
Ke Taman Jalan Pandanaran, melihat patung Warak Ngendog
Jalan Pandanaran memang salah satu spot Kota Semarang yang menarik untuk turis. Makanya, fasilitas di sana cukup lengkap. Salah satunya ada taman kota yang memiliki nama seperti nama jalannya: Jalan Pandanaran.
Kamu bisa melihat patung yang sangat besar di sana bernama Warak Ngendog. Buat yang belum tahu, Warak Ngendog perwujudan dari 3 jenis hewan, yaitu naga, burak, dan kambing.
Warak Ngendog memiliki bentuk kepala mirip naga. Badannya kayak burak, kendaraan Nabi Muhammad selama Isra Mi’raj. Sementara kakinya meniru dari kaki kambing.
Warak Ngendog merupakan simbol 3 etnis di Kota Semarang. Naga merepresentasikan etnis Tionghoa, burak mewakili Arab, sedangkan kambing menyimbolkan etnis Jawa.
Foto di Sky Bridge Pandanaran
Bukti kelengkapan Jalan Pandanaran Kota Semarang adalah adanya Sky Bridge. Desainnya estetis dan cantik sekali untuk masuk media sosial. Apalagi kalau foto-foto di sana ketika malam.
Ada banyak fasilitas pendukung di Sky Bridge Pandaran. Misalnya ada lift dan tangga. Keberadaan lift menjadi sangat penting bagi teman-teman difabel. Terima kasih Pemkot Semarang yang membangun Sky Bridge dengan fasilitas cukup ramah difabel.
Hal yang paling saya sayangkan dari Sky Bridge ini adalah tahun berdirinya di 2020. Soalnya, sejak 2019, saya sudah tidak lagi tinggal di Kota Semarang. Makanya saya belum sempat menikmati keelokan bangunan tersebut.
Surga jajanan khas Semarang
Tidak lengkap rasanya plesir ke suatu kota tanpa mencicipi makanan dan oleh-oleh khas. Di Jalan Pandanaran Kota Semarang ini kamu bisa melakukan keduanya. Di sana terdapat pusat oleh-oleh dan jajanan khas. Mislanya ada roti ganjel rel, lumpia, wingko babat, dan bandeng juwana.
Saya jamin kamu tidak akan kecewa. Pasalnya, kualitas kudapan di sana menjadi salah satu yang terbaik. Memang, harga makanan di sana memang agak pricey. Terutama di dompet anak sekolahan atau kuliahan.
Begitu sekiranya beragam hal yang dapat kamu temui di Jalan Pandanaran Kota Semarang dengan waktu sempit. Sebenarnya, di sekitaran area sana juga ada tempat-tempat lain yang patut dikunjungi. Misalnya Museum Mandala Bhakti dan Kampung Pelangi. Jadi, kalau ada waktu, ya disempatkan, lah.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Hal-hal yang Bisa Kalian Temui di Simpang Lima Semarang, Ikon Indah Kota di Utara
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.