Apakah kamu adalah salah satu pengendara motor yang rutin berkelana melalui Jalan Kalianak Surabaya? Kalau iya, maka keterampilan berkendara motormu sudah cukup teruji!
Bagi saya, orang Gresik pusat, Kalianak merupakan satu-satunya rute paling cepat menuju Kota Surabaya. Meskipun ada Benowo sebagai rute alternatif, tetap saja jalur tersebut memiliki jarak tempuh yang lebih panjang. Jalanan yang berada di Kecamatan Asemrowo ini juga dikenal sebagai Jalan Arteri Primer yang menghubungkan Kota Gresik dengan Surabaya.
Sebagai jalur provinsi, sudah seharusnya Jalan Kalianak menjadi salah satu wilayah super padat di Kota Pahlawan. Mungkin imaji satu dua dari kita membayangkan ruas jalan besar yang padat merayap. Ya, nggak salah, sih, itu benar adanya. Namun, lebih dari padat merayap, sering kali jalan satu ini berhasil merenggut masa muda para pengendara. Asli, kalau sudah macet, lama banget, euy!
Statusnya sebagai jalur penghubung juga menyebabkan Jalan Kalianak menjadi opsi utama bagi para pelancong. Namun, meruntuhkan ekspektasi warga soal jalanan utama, jalan ini justru menjadi jalur maut yang banyak mengancam nyawa.
Jalan Kalianak menjadi jalur utama bagi kendaraan berat
Persis setelah berbelok dari area veteran Kota Gresik, para pengendara akan langsung dihadapkan pada suasana ruas jalan yang berbeda. Bagaimana tidak, setelah melewati lampu merah bercabang, para pengendara motor harus fokus menyerobot jalanan yang dipenuhi kendaraan-kendaraan berat. Dominasi truk-truk roda 8 hingga belasan, cukup menjadi alasan yang menyebabkan para pengendara keder untuk melintasi Jalan Kalianak.
Bukan hanya pick-up sederhana, ruas jalan ini dipenuhi oleh truk tronton dengan 12 roda. Dengan panjang 10 hingga 12 meter, bentuk fisik dari kendaraan berat ini sering kali membuat para pengendara motor super waswas.
Selain itu, banyak pula truk trailer yang dihubungkan dengan barang muatan di bagian belakangnya. Adanya kendaraan-kendaraan berat ini mau nggak mau membuat para pengendara motor harus upper waspada dengan lalu lintas sekitar.
Belum lagi aktivitas salip-menyalip di antara kendaraan berat yang tingginya bisa sampai 5 kali pengendara motor itu. Aduh, yang jelas, Jalan Kalianak nggak ramah bagi pengendara roda dua, deh.
Baca halaman selanjutnya: Jalur padat merayap sebabkan…