Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jalan di Daerah UNNES Semarang Bikin Saya Bete, Nggak Cuma Sempit tapi Juga Banyak Pengendara Ugal-ugalan di Sana

Arzha Ali Rahmat oleh Arzha Ali Rahmat
22 Juli 2024
A A
Jalan di Daerah UNNES Semarang Bikin Saya Bete, Nggak Cuma Sempit tapi Juga Banyak Pengendara Ugal-ugalan di Sana

Jalan di Daerah UNNES Semarang Bikin Saya Bete, Nggak Cuma Sempit tapi Juga Banyak Pengendara Ugal-ugalan di Sana (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saat pertama kali menginjakan kaki di UNNES hal yang paling saya ingat adalah jalannya. Kalau mau dideskripsikan, jalan di daerah UNNES Semarang nggak ngotak. Sudah jalannya sempit, berkelok, naik turun, traffic-nya acak kadul pula.

Jika melihat dari tempat di mana kampus ini dibangun sih nggak mengherankan. Daerah perbukitan sangat wajar punya jalan berkelok dan naik turun. Masalahnya, yang nggak wajar itu pengendaranya.

Pemotor di UNNES kayaknya nggak tahu fungsi lampu sein dan klakson

Seingat saya, selama bepergian ke beberapa daerah, lampu sein dan klakson itu sering dipakai oleh pengendara motor. Lampu sein biasanya dinyalakan saat hendak berbelok atau sekadar menyalip mobil di depannya.

Klakson pun nggak kalah krusial. Saat melewati pertigaan atau perempatan, banyak orang yang membunyikan klaskonnya. Di beberapa tempat juga nggak jarang pemotor yang menyalakan klakson saat menyalip mobil.

Tapi setelah saya tinggal di daerah UNNES, dua hal itu kayak nggak relevan.

Pertama, soal lampu sein. Sebenarnya benda ini cukup sering digunakan kalau mau belok. Tapi yang ngeselin itu banyak orang yang nggak peduli sama kegunaannya.

Sebagai contoh, saya beberapa kali liat pemotor hendak belok kanan di jalan daerah UNNES Semarang. Dia sudah berhenti dan sudah menyalakan sein kanan. Tapi, tetap disalip dengan kencang oleh pengendara motor lain. Alhasil hampir terjadi kecelakaan. Apa orang yang menyalip itu sedang mabuk atau dia memang nggak paham isyarat sein kanan? Entahlah. Saya juga bingung.

Nggak cuma itu. Kadang juga ada orang yang sembarangan was wes wos belok tanpa menyalakan lampu sein. Keluar dari gang, nggak kasih sein. Mau belok, nggak kasih sein. Gimana nggak bahaya?

Baca Juga:

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

Masalah lampu sein belom selesai, ada lagi masalah klakson di jalan sekitaran UNNES Semarang. Entah kenapa para pengendara motor di sini kayaknya benci banget sama klakson. Sekalipun mereka menyalakan klakson, biasanya saat mereka sedang buru-buru atau hampir nabrak orang saja.

Selebihnya ya mereka nggak pernah menyalakan klakson. Padahal di daerah lain, saya kerap bertemu orang-orang yang menyalakan klakson mereka saat hendak menyalip, sedang menyalip, berbelok di tanjakan, atau saat melewati pertigaan dan perempatan yang ramai.

Soalnya klakson kan bisa dijadikan sebuah isyarat. Isyarat kalau kita hendak lewat dan supaya kendaraan lain berhati-hati atau melambatkan lajunya. Jadi nggak asal kebut-kebutan doang. Bisa berabe kan kalau nabrak orang.

Pengendara di jalan sekitaran UNNES Semarang nggak sabaran

Oke, anggaplah skill bermotor kalian sudah setara Valentino Rossi. Kalian nggak masalah dengan orang yang nggak bisa pakai klakson atau lampu sein. Tapi, apa kalian tetap tahan sama pengendara ugal-ugalan?

Kalau saya sih nggak.

Ugal-ugalan yang saya maksud di sini nggak sabaran. Pengendara di jalan sekitaran UNNES (atau di Semarang secara umum) berkendara seakan-akan besok mau kiamat. Maunya cepet. Maunya paling depan.

Okelah kalau di jalan raya yang lebar. Masalahnya jalan di UNNES Semarang itu sempit, nanjak, banyak belokan, dan kadang bolong. Dengan kebut-kebutan memang bisa cepet sampai, tapi juga berpotensi mencelakakan orang lain.

Apalagi kalau masalah keluar gang atau belok berbelok. Sangat jarang pengendara di sini yang punya kebaikan hati buat mempersilakan pengendara lain untuk jalan duluan. Selama ada celah, walau hanya 1 milimeter, pasti akan diterabas oleh mereka.

Parahnya lagi, aksi-aksi berbahaya di jalan sekitaran UNNES Semarang tersebut banyak dilakukan oleh anak muda yang kemungkinan besar merupakan mahasiswa. Orang yang menempuh ilmu tinggi dan harusnya punya adab, rasa malu, dan rasa hormat ke orang lain.

Akan tetapi mereka malah seenaknya saja dan berkendara seakan-akan jalanan tersebut milik mereka sendiri. Mereka nggak sadar kalau dengan nggak sabaran, memacu kendaraan dengan seenaknya, dan nggak peduli dengan isyarat sein bisa mencelakakan orang lain.

Ayolah, jalan ini milik bersama, jangan egois. Apalagi kalau mahasiswa yang ugal-ugalan, kalau saya sih malu.

Penulis: Arzha Ali Rahmat
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Hal yang Bikin Saya Iri sama Mahasiswa UNNES.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Juli 2024 oleh

Tags: SemarangUniversitas Negeri Semarang (UNNES)UNNES
Arzha Ali Rahmat

Arzha Ali Rahmat

ArtikelTerkait

Kasta Kereta Api Kediri-Semarang, KA Majapahit Masih Jadi Juaranya

Kasta Kereta Api Kediri-Semarang, KA Majapahit Masih Jadi Juaranya

4 September 2025
Disrupsi Angkringan dan Kafe Matinya Tempat Nongkrong di Area Salatiga (Unsplash)

Disrupsi Angkringan dan Kafe: Matinya Tempat Nongkrong di Area Salatiga

13 Januari 2023
3 Jalanan Angker di Semarang yang Bikin Ngeri Terminal Mojok

3 Jalanan Angker di Semarang yang Bikin Ngeri

22 Agustus 2022
10 Kosakata Bahasa Walikan Orang Semarang Terminal Mojok.co

10 Kosakata Bahasa Walikan Orang Semarang

7 Maret 2022
Genuk Semarang: Anak Tiri yang Terus Diperas, tapi Tak Pernah Diperhatikan

Genuk Semarang: Anak Tiri yang Terus Diperas, tapi Tak Pernah Diperhatikan

8 Agustus 2025
Hal-hal yang Bisa Kalian Temui di Simpang Lima Semarang, Ikon Indah Kota di Utara sambiroto UMK Semarang

Hal-hal yang Bisa Kalian Temui di Simpang Lima Semarang, Ikon Indah Kota di Utara

7 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.