Jalan Cisitu Lama Bandung jadi jalur alternatif yang paling sering saya lewati. Jalur sepanjang 1 kilometer itu salah satu bagian dari Jalan Cisitu yang terletak di Kecamatan Coblong. Asal tahu saja, Jalan Cisitu sebetulnya terbagi menjadi 10 jalan kecil. Nah, Jalan Cisitu Lama ini menghubungkan Baksil dengan Perumahan Dago Asri dan kemudian masuk jalan utama ke arah Dago Pakar dan Lembang.
Jalan Cisitu Lama sebagai jalur alternatif di Kota Bandung sebenarnya sudah terkenal sejak lama. Terutama bagi para pengendara dari arah Dipatiukur, Balai Kota, atau Baksil agar tidak melalui perempatan Simpang Dago. Menghindari simpang jahanam ini bisa menghemat waktu 7-10 menit. Jalur alternatif ini juga menjadi siasat pengendara agar tidak terkena razia dadakan di lampu lalu lintas simpang Dago di Jalan Ir. H. Juanda.
Sudah banyak orang mendapat manfaat dari jalan alternatif yang tidak terlalu panjang itu, termasuk saya. Namun, ada kalanya Jalan Cisitu Lama begitu menyebalkan. Bahkan, levelnya sudah mempersulit pengendara yang hendak lewat karena masalah-masalah yang ada. Semakin banyak kendaraan melintas di jalan itu memang jadi salah satu faktornya. Selain itu, ada masalah lain yang memang perlu perhatian berbagai pihak.
Daftar Isi
#1 Jalan sesempit itu ada kantor kecamatan dan bangunan elit
Jalan Cisitu Lama Bandung itu sempit. Lebar jalannya tidak cukup untuk dua mobil berpapasan dari arah berlawanan. Nah, di jalan yang nggak terlalu luas itu ada kantor Kecamatan Coblong. Sebenarnya kantor tersebut tidak berada tepat di Jalan Cisitu Lama sih, lebih tepatnya di sisi barat jalan. Tapi, tetap saja, jalan alternatif ini menjadi salah satu akses utamanya. Itu mengapa jalan ini biasa dipadati oleh kendaraan-kendaraan warga yang hendak mengurus administrasi di Kantor Kecamatan.
Selain kantor kecamatan, jalan alternatif ini juga jadi akses bagi mereka yang hendak menuju Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Sebuah lembaga pemerintah nonkementerian yang tugasnya di bidang penelitian ilmu dan kini katanya dilebur menjadi organisasi riset di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ada juga Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur (PSDMA) di bawah naungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Kalau dipikir-pikir, Jalan Cisitu Lama Bandung sebenarnya nggak begitu cocok disebut alternatif. Sebab, terdapat cukup banyak gedung-gedung penting yang mengandalkan jalan ini sebagai aksesnya. Itu mengapa saya berharap pemkot untuk lebih memikirkan kondisi Jalan Cisitu Lama yang begitu sempit.
#2 Banyak pengendara keluar-masuk gang sekitar Jalan Cisitu Lama
Persoalan lain yang sebenarnya sepele, tapi cukup mengganggu adalah pengendara motor lalu-lalang keluar masuk gang. Di sepanjang Jalan Cisitu Lama ini memang banyak gang yang aktif digunakan warga. Sebetulnya yang menjadi masalah bukanlah gang dan fungsinya, melainkan para pengendara yang keluar masuk gang dengan tidak berhati-hati.
Pengendara yang keluar masuk gang secara sembarangan ini tidak hanya membahayakan dirinya sendiri, tapi bisa juga membahayakan pengendara lainnya. Nah, ini merupakan masalah yang harus diperhatikan oleh para pengendara yang melewati Jalan Cisitu Lama. Jangan hanya pikirkan diri sendiri, orang lain pun ingin mendapatkan manfaat dari jalan alternatif ini.
#3 Parkir mobil sembarangan bikin jalan makin sempit
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, Jalan alternatif Cisitu Lama itu sempit. Eh, malah ada banyak mobil yang parkir sembarangan, benar-benar paling menyebalkan! Hal tersebut karena tak adanya peraturan tegas dari pemkot mengenai masalah parkir mobil liar. Parkir mobil secara sembarangan ini lah yang biasanya membuat jalan alternatif ini menjadi macet.
Hal-hal di atas yang membuat Jalan Cisitu Lama Bandung semakin tidak begitu membantu sebagai jalur alternatif. Menurut saya, tidak hanya warga dan pengguna jalan yang bisa mengembalikan jalan alternatif ini bisa berfungsi secara maksimal. Perlu juga turut campur pemkot supaya realisasinya lebih cepat.
Penulis: Handri Setiadi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Jalan Gegerkalong Kota Bandung Semakin Menyebalkan karena Pemkot dan Pengguna Jalan yang Nggak Peka
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.