Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Jadilah Bahagia Walau Tidak Terlahir Dari Keluarga Kaya, Nak

Bonefasius Zanda oleh Bonefasius Zanda
29 Juni 2019
A A
bahagia

bahagia

Share on FacebookShare on Twitter

Salam sayang dan peluk cium untukmu, Nak. Goresan ini, Ayah tulis karena melihat kamu bertingkah bahagia saat Ayah lagi sakit. Sebelumnya Ayah ucap terima kasih karena engkau telah menyelamatkan Ayah.

Nak, engkau sudah mulai besar. Dan Ayah mulai menua. Sementara duniamu dan zamanmu kini sangat jauh berbeda dengan zaman Ayah dahulu. Zamanmu saat ini, teknologi bisa gantikan peran manusia. Peran sosial terkikis. Di mana-mana, orang sibuk dengan diri dan dunianya. Sungguh sebuah dunia yang sudah maju. Namun saat yang sama pula bisa hancurkan martabat luhur manusia.

Jadi, mumpung mata Ayah masih berbinar-binar melihat semua tingkahmu. Yang kadang lucu. Kadang menyebalkan, maka injinkan Ayah untuk menggoreskan beberapa petuah untukmu.

Ayah harus menulis. Bukan karena Ayah penulis hebat. Atau bukan karena Ayah paling hebat. Tidak, Nak. Ayah menulis ini, karena Ayah yakin bahwa tulisan Ayah ini akan selalu menghidupkan Ayah dikala Ayah sudah meninggalkanmu selamanya.

Tulisan ini akan menggambarkan kehadiran dan cinta Ayah. Untuk itu, kekuatan tulisan ini akan selalu menjalar dalam setiap hari-hari perjuanganmu.

Jika engkau jatuh, jangan berlama-lama tunduk pada luka. Namun segera bangkit. Dan mulai berjalan lagi.

Jika engkau tersesat, jangan berlama-lama hidup dalam kegelapan. Tapi segera tatap matamu untuk menembus kegelapan. Segera pasang kuda-kuda untuk menghempas kegelapan itu.

 

Baca Juga:

Derita Menyandang Status Sarjana Pertama di Keluarga, Dianggap Pasti Langsung Sukses Nyatanya Gaji Kecil dan Hidup Pas-pasan

Saatnya Berhenti Menyuruh Orang Lain untuk Tambah Anak, Donatur Juga Bukan, tapi Ngaturnya Kelewatan!

Nak, dunia ini kadang menjadi panggung sandiwara. Nah, janganlah engkau menjadikan dirimu sebagai bintang sandiwaranya. Namun buatlah dirimu sebagai bintang perjuangan dan motivasi bagi banyak orang.

Nak, jikalau engkau jadi orang sukses dan miliki gaji yang besar, janganlah engkau sampai menyembah pekerjaamu itu. Sebab gaji dan pekerjaanmu tidak lebih penting dari kebersamaan bersama keluarga. Gajimu tidak bisa membeli kenikmatan waktu bersama keluarga.

Boleh menyibukan dengan pekerjaan, tapi jangan berkelebihan sampai melupakan keluarga di rumah. Ingatlah, mereka adalah tempat paling nyaman untuk engkau kembali setelah lelah menjalani hari-hari hidup dan pekerjaanmu.

Jika engkau terlalu ambisi mengejar uang, maka uang akan semakin jauh, nak. Kalaupun mendapatkanya-untuk apa jika setelah itu kita mati dan tak membawanya bersamamu dalam liang kubur.

Nak, hidup ini seperti timbang. Ada saatnya engkau naik. Ada saatnya pula engkau harus turun. Jika engkau mengalami ini, tak perlu engkau takut dan risau. Syukurlah dibalik situasi naik-turun itu, pasti ada celah dan peluang untuk engkau berbenah diri. Sebaliknya engkau tak perlu mengutuk dirimu jikalau engkau tak dipertimbangkan lagi oleh sesamamu. Sadarilah dihadapan Tuhan engkau selalu dipertimbangkan. Sebab engkau adalah ciptaan Tuhan menurut gambar dan rupanya.

Nak, hiduplah mengalah namun bukan berarti engkau rendahan atau murahan. Cobalah engkau melihat tanah. Ia rela diinjak oleh siapa pun, namun tetap dibutuhkan oleh siapa pun juga.

Nak, air itu selalu mengalir dari ketinggian ke dataran rendah. Air tidak pernah mengalir dari yang rendah ke yang tinggi. Nah belajarlah dari aliran air itu. Merendah tapi tetap dibutuhkan. Dan tetap menyejukan setiap hati yang dahaga.

Nak, setiap manusia itu ingin hidup sukses dan bahagia. Engkau juga, bukan. Maka tak heran, jika tak seorang manusia pun yang mau menderita. Untuk itu, kalau engkau ingin bahagia, maka engkau juga harus bisa membahagiakan sesamamu. Jangan pernah ingin hidup bahagia di atas penderitaan dan air mata orang lain. Jangan ya, nak. Tolong jangan.

Dan jikalau engkau melihat sesama yang tak peduli dengan sesama yang menderita, cobalah engkau masuk dalam dunia mereka dan berusahalah untuk menyadarkan mereka. Karenannya, engkau harus menyiapkan dirimu untuk terluka. Sebab berkorban, itu artinya sudah siap terluka. Luka ini gampang sembuh, nak. Tak usah takut.
Yang sulit disembuhkan adalah luka karena keegohan diri.

Nak, hidup ini akan terasa singkat, jikalau engkau menghidupinya dengan iri hati, cemburu dan selalu mencari kesalahan orang lain. Sebaliknya, hidup ini akan terasa lama dan sungguh bahagia, jikalau engkau menjalaninya dengan semangat solidaritas. Dan saling memahami satu sama lain.

Untuk itu, dengan selalu mengandalkan kekuatan Tuhan, berusahalah semampumu agar sanggup menjadi pribadi yang humanis. Selalu hadir sebagai penyejuk di tengah bara api yang menghanguskan kebaikan. Janganlah hadir sebagai nyala api yang paling panas di tengah bara api yang paling panas pula.

Nak, itulah petuah-petuah Ayah. Jadikan seperti Kitab Suci bagi dirimu dalam mengarungi suka-duka hidup ini.

Jika engkau memaknainya dalam setiap tutur dan perbuatanmu, maka engkau akan selalu bahagia, walaupun engkau lahir dari orang tua yang miskin. Namun engkau tak pernah miskin cinta dan solidaritas, Nak.

 

Salam Sayang dari Ayahmu Boy Zanda

Untukmu anak tersayang Maurin Zanda

Lekosoro, 27/6/2019

 

Terakhir diperbarui pada 13 Januari 2022 oleh

Tags: ayahBahagiaBapakKeluargaOrang Tua dan Anaksebuah kisah
Bonefasius Zanda

Bonefasius Zanda

ArtikelTerkait

ikan bakar

Ikan Bakar dan Dongeng Kolongpohong yang Senantiasa Bikin Gairah

1 Juli 2019
Kisahku tentang Menjadi Anak Tengah yang Punya Peran Ganda

Kisahku tentang Menjadi Anak Tengah yang Punya Peran Ganda

14 Desember 2019
4 Hal yang Patut Disyukuri Ketika Tinggal di Jakarta terminal mojok.co

4 Hal yang Patut Disyukuri Ketika Tinggal di Jakarta

14 Januari 2022
Derita Menyandang Status Sarjana Pertama di Keluarga, Dianggap Pasti Langsung Sukses Nyatanya Gaji Kecil dan Hidup Pas-pasan

Derita Menyandang Status Sarjana Pertama di Keluarga, Dianggap Pasti Langsung Sukses Nyatanya Gaji Kecil dan Hidup Pas-pasan

7 Mei 2025
Sebagai Anak Tengah, Saya Muak pada Glorifikasi Sulung dan Bungsu terminal mojok.co

Kalau Jakarta Punya PSBB, Ayah Protektif Punya PABB: Pembatasan Asmara Berskala Besar

15 April 2020
7 Drakor tentang Keluarga yang Cocok Ditonton Saat Lebaran Terminal Mojok.co

7 Drakor tentang Keluarga yang Cocok Ditonton Saat Lebaran

30 April 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.