Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Jadi Mahasiswa Hukum Itu Ternyata Nggak Sekeren yang Orang Lain Pikirkan

Muhammad Rayhan Nanda oleh Muhammad Rayhan Nanda
14 Juni 2021
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Saat masih SMA dulu, gagasan menjadi seorang mahasiswa Hukum adalah suatu hal yang keren sekali. Dengan mahasiswa-mahasiswanya yang identik dengan idealisme dan pikiran kritis, belum lagi menyebutkan fakultas yang berdiri sendiri meskipun di dalamnya hanya ada satu prodi saja. Menjadi mahasiswa Hukum adalah sesuatu yang selalu saya idam-idamkan. Pokoknya bagi saya dulu, menjadi mahasiswa Fakultas Hukum adalah hal yang kece abis.

Mahasiswa Hukum juga identik dengan kebiasaannya yang suka ikut dalam aksi demonstrasi. Mahasiswa-mahasiswa ini adalah tipe mahasiswa aktivis dan idealis. Biasanya mereka rela bolos tidak masuk kelas hanya untuk bisa hadir dalam suatu demonstrasi. Bagi saya yang dulu hanya bisa melihat demo dari layar televisi, tentu hal ini adalah kesempatan bagus untuk dapat sesekali ikut berdemo atau sekadar buat bikin instastory biar dianggap keren oleh followers saya. Apa pun alasannya, hal ini semakin membuat saya ingin menjadi mahasiswa Hukum.

Waktu berlalu dan akhirnya saya pun menjadi mahasiswa Fakultas Hukum. Hari-hari perkuliahan saya jalani dengan masih berpikir layaknya anak semester satu pada umumnya. Gagasan bahwa kuliah lebih enak daripada sekolah ataupun kuliah lebih nyantai daripada sekolah, masih ada di pikiran saya. Sampai pada suatu ketika saya sadar bahwa itu semua adalah omong kosong belaka.

Ternyata realita yang ada tak semanis cokelat Nutella. Hal-hal yang selalu saya bayangkan ternyata tidak terjadi di diri saya sekarang. Lantaran saya adalah mahasiswa Hukum angkatan corona (mahasiswa Fakultas Hukum yang masuk saat pandemi corona berlangsung). Saya merasa perkuliahan yang saya hadapi sedikit rumit. Boro-boro mikirin materi buat demonstrasi, saya malah selalu disibukkan dengan tugas yang mengharuskan saya membaca buku dengan halaman yang beratus-ratus banyaknya. Bukannya menjadi mahasiswa aktivis, saya malah menjelma mahasiswa apatis yang lempeng-lempeng saja dengan kebiasaan duduk dan termenung di perpustakaan.

Bukan hanya itu, di saat saya sudah menjadi mahasiswa Hukum, tiba-tiba orang-orang di sekeliling saya menganggap saya mengerti akan semua permasalahan hukum. Dari yang skalanya kecil layaknya tindak pidana bagi seseorang yang nyolong sendal jepit, sampai ke hal yang lebih rumit seperti masalah-masalah kenegaraan. Untungnya, semua pertanyaan itu bisa saya jawab dengan cepat tanpa mengetahui apa yang saya katakan itu benar adanya atau tidak. Hadeuh, pusing pisan.

Sampai pada suatu kesempatan saya bertamu ke rumah teman saya. Ayahnya yang ternyata adalah salah satu korban PHK dari krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Beliau menanyakan bagaimana tanggapan saya mengenai kebijakan pemerintah dalam menangani pemulihan ekonomi pada saat pandemi seperti sekarang ini. Merasa sadar saya sering bolos saat mata kuliah Sosiologi Hukum, saya sontak refleks untuk meminta bantuan kepada mbah Google. Bukannya semakin paham dan mengerti akan apa yang harus saya jawab, saya malah makin bingung. Merasa malu karena tidak bisa menjawab pertanyaan beliau, saya hanya bisa cengar-cengir dan meminta izin untuk pergi ke kamar mandi. Sungguh pengalaman yang tidak ingin saya ingat-ingat.

Menjadi mahasiswa Fakultas Hukum juga menjadikan saya sebagai sasaran adu debat bagi orang-orang di sekitar saya. Argumen demi argumen mereka lontarkan kepada saya yang dianggap lebih kompeten daripada yang lain hanya dikarenakan saya adalah mahasiswa Hukum, yang sebenarnya pada dasarnya adalah saya juga tidak begitu mengerti tentang apa yang mereka maksudkan.

Menjadi mahasiswa Fakultas Hukum juga dituntut untuk harus kuat-kuat dalam menanggapi anggapan masyarakat bahwa kami sering kali menjadi biang kerok dalam sebuah aksi demonstrasi. Mereka sering kali mengatakan bahwa aksi demo itu hanya pekerjaan yang sia-sia, bahaya, dan tidak bermanfaat. Tanpa mereka ketahui bahwa pada dasarnya aksi demo yang dilakukan adalah untuk membela dan melindungi kepentingan masyarakat itu sendiri. Bukan hanya mahasiswa aktivis yang ikut berdemo saja yang terkena anggapan seperti ini, mahasiswa yang tidak ikut pun juga terkadang terkena imbasnya.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Menjadi mahasiswa Fakultas Hukum memang agaknya harus sabar dalam menghadapi semua ujian. Mau itu ujian mata kuliah ataupun ujian kehidupan, hitung-hitung untuk jaga-jaga biar nggak dapat pengalaman apes kayak saya.

BACA JUGA Beginilah Risiko Jadi Mahasiswa Fakultas Hukum

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 November 2021 oleh

Tags: Fakultas Hukumjurusan kuliahMahasiswapendidikan terminal
Muhammad Rayhan Nanda

Muhammad Rayhan Nanda

Saya adalah mahasiswa hukum yang hobinya dihukum dan dihakimi, penikmat literatur jadul, dan guyonan jenaka para wakil rakyat.

ArtikelTerkait

sejarah peradaban islam UIN mojok

Sejarah Peradaban Islam: Alternatif Jurusan yang Pengin Belajar Kajian Keislaman, tapi Malas Ketemu Bahasa Arab

13 April 2021
tipe mahasiswa kelas sore mojok

4 Tipe Mahasiswa Unik yang Bisa Ditemukan di Kelas Sore

8 November 2020
Organisasi Mahasiswa di Bangkalan Madura Tak Mungkin Melawan Oligarki, Mereka Sudah Sibuk Melawan Teman Sendiri

Organisasi Mahasiswa di Bangkalan Madura Tak Mungkin Melawan Oligarki, Mereka Sudah Sibuk Melawan Teman Sendiri

9 September 2024
skripsi

5 Hal yang Akan Kamu Rindukan dari Skripsi

12 April 2020
power point

Namanya Saja Power Point, Bukan Power Word, Jadi Isinya ya Harus Poin, Bukan Hasil Copasan Word!

3 Mei 2020
Dosen Memang Harus Pelit Nilai dan Perkuliahan Harus Ketat, Apalagi di Jurusan Keguruan

Dosen Memang Harus Pelit Nilai dan Perkuliahan Harus Ketat, apalagi di Jurusan Keguruan

18 April 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.