Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Ivanna: Film Horor Terbaik dari Semesta Danur

Muhammad Sabilurrosyad oleh Muhammad Sabilurrosyad
15 Juli 2022
A A
Ivanna Film Horor Terbaik dari Semesta Danur Terminal Mojok

Ivanna Film Horor Terbaik dari Semesta Danur (Instagram Danur Movie)

Share on FacebookShare on Twitter

Kehadiran Ivanna seolah jadi angin segar bagi dunia film horor Indonesia.

Suka atau tidak, Danur adalah waralaba horor terbesar di Indonesia saat ini. Hampir semua filmnya sukses tembus jutaan penonton. Namun, Danur termasuk kasus populer lainnya yang memang berhasil menarik minat dari masyarakat luas, sekaligus menghasilkan kelompok penonton yang antipati. Hal ini terbukti dari banyaknya penonton tiap kali film Danur dirilis dan dibarengi ulasan kritik yang tak pernah memuaskan.

Sebagian besar kritik yang diterima waralaba ini terkait dengan formula horor mainstream-nya. Sesering apa pun Risa Saraswati—penulis buku-buku sumber material waralaba Danur—bilang bahwa hantu-hantu di kisahnya punya dimensi karakter yang tak melulu jahat, ternyata tidak mengubah treatment hantu-hantu Danur menjadi unik. Ia masih sama dengan film horor pada umumnya.

Masa lalu hantu memang diperlihatkan, namun tujuan film-film semesta Danur tetap seperti film horor pada umumnya: nakut-nakutin penonton. Mau bagaimana lagi, buktinya film-film Danur memang laris manis dan pasar menyukainya.

Sebenarnya formula bukanlah masalah. Film-film Danur jadi terkesan tidak memiliki kebaruan bagi film horor lokal karena teknik nakut-nakutin yang gitu-gitu saja: mengandalkan kumpulan jump scare dan mengalihkan cerita dan karakter yang tak pernah kokoh. Untungnya Awi Suryadi, sutradara 4 dari 5 film waralaba Danur, masih bisa memberi sentuhan unik melalui aspek visualnya. Sayang, ia tetap dituntut menuruti formula horor mainstream bermodal cerita yang lemah.

Kini, semesta Danur kedatangan keluarga barunya melalui sebuah film spin-off berjudul Ivanna. Sosok hantu Ivanna sebenarnya pernah muncul di film Danur 2: Maddah. Kali ini, Kimo Stamboel mengambil alih kursi sutradara. Ia jadi sutradara ketiga yang mencoba mengendalikan film dari semesta Danur setelah Awi Suryadi (Danur 1, 2,3, dan Asih 1) dan Rizal Mantovani (Asih 2). Hasilnya, Kimo berhasil menawarkan sesuatu yang segar dari jenuhnya formula semesta Danur.

Ivanna sebenarnya masih jadi film horor dengan formula klasik. Mengandalkan rumah tua yang seram dan karakter-karakter usil yang memicu hantu beraksi. Namun, kali ini Ivanna berhasil bersinar memanfaatkan formula klasik itu dengan tambahan kekhasan Kimo yang doyan bikin adegan brutal. Selain itu, kali ini Ivanna jadi film waralaba Danur yang lebih bisa bercerita.

Ivanna berfokus pada karakter Ambar dan adiknya, Dika, yang pindah untuk tinggal di panti jompo yang dikelola Agus dan pacarnya. Di sana, mereka akan mengurus tiga orang lansia, yakni Nenek Ani, Kakek Farid, dan Oma Ida. Selain itu ada pula cucu Oma Ida, Arthur, yang tengah berkunjung ke panti jompo dalam rangka merayakan Idul Fitri.

Baca Juga:

Nonton Film Horor di Mall “Mati”: Pengalaman Unik di Mall Hermes Place Polonia Medan

3 Rekomendasi Film Indonesia yang Relevan dengan Hiruk Pikuk Negara Saat Ini

Tingkah para karakter muda dalam film ini kemudian mengantarkan mereka ke penemuan ruang bawah tanah yang di dalamnya terdapat patung tanpa kepala. Semenjak itu, Ivanna, si hantu tanpa kepala, memberi teror pada penghuni panti jompo.

Saya cukup terkejut melihat bagaimana film ini bisa begitu sabar bercerita di babak pertama, tidak terburu-buru langsung bermain penampakan. Ivanna berhasil fokus pada mengenalkan karakter dan menyebar berbagai set up untuk panggung utama keseruannya nanti. 

Dan hingga tiba saatnya bagi Ivanna meneror orang-orang di panti, Kimo berhasil memberi beberapa elemen yang menyegarkan dalam film ini. Ivanna berhasil menjauh dari stigma jump scare waralaba Danur yang lebih terkesan kompilasi setor muka jelek hantu.

Setiap kemunculan Ivanna benar-benar terasa menakutkan lantaran kehadirannya meninggalkan dampak yang serius, yaitu memutus kepala orang-orang. Di sinilah bakat Kimo digunakan, adegan-adegan slasher yang di beberapa tempat memberi elemen layaknya film horor kelas B. Kalau film ini sukses, tampaknya Ivanna bakal jadi sosok hantu yang begitu berkesan dan ikonik dengan metode menghantuinya yang khas.

Permainan menakuti Kimo tidak berhenti di situ. Saya cukup terkesima dengan patung Ivanna yang tak berkepala itu. Kehadirannya memberi efek waswas tersendiri. Tentu saya menantikan patung itu bergerak dan menakuti orang-orang. Tapi, eksekusinya yang tepat membuat setiap pergerakan patung Ivanna begitu efektif untuk memberikan efek yang berpengaruh ke cerita dan suasana.

Keefektifan menakuti-nakuti dari Kimo juga terasa dari penggunaan efek suara yang jauh dari kesan berisik. Justru, Kimo berhasil menyajikan kesan sunyi di beberapa tempat yang membuat teriakan penonton lebih terdengar, kali ini terdengar seperti teriakan ketakutan ketimbang teriakan kaget. Malah kesan sunyi tersebut dimanfaatkan dengan baik untuk memunculkan geraman menjurus teriakan milik Ivanna yang sangat terasa marah akan sesuatu. Apakah akhirnya hantu memiliki rasa?

Salah satu elemen segar lain dari Ivanna adalah caranya menyajikan flashback. Flashback dalam film horor lokal memang agak jadi momok lantaran di sinilah para penulis naskah dan sutradara akan diuji, apakah mereka menjadi lazy writers atau tidak.

Untungnya Ivanna tidak memiliki kesan itu. Kimo berhasil memberi opsi teknis menarik bagaimana ia memanfaatkan karakter Ambar dengan atribut masalah pada matanya yang mengantarkannya untuk bisa melihat masa lalu. Pada awalnya, cara ini sangat menarik dan segar. Sayang, seiring waktu cara ini mulai terkesan repetitif karena terlalu lama sebelum akhirnya cerita kembali pada keseruan teror Ivanna. 

Ivanna jelas masih menyisakan beberapa catatan. Selain masalah flashback yang belum sempurna, ada juga dialog eksposisi yang masih terkesan over informasi, beberapa cerita dan karakter yang lewat tidak digali, dan juga pilihan pengadeganan akhir yang kurang klimaks. Tapi secara keseluruhan, saya merasa beberapa kekurangan tersebut bisa diampuni lantaran sepanjang durasi, Kimo beserta tim yang bertugas berhasil menyajikan tontonan rollercoaster ketegangan yang menyenangkan disertai adegan-adegan segar untuk ukuran film horor lokal.

Ivanna jelas jadi film horor yang jauh dari kesan malas lantaran berusaha menghadirkan beberapa inovasi segar yang dieksekusi dengan baik. Meski masih menggunakan formula klasik, Kimo masih bisa menyajikan Ivanna cara menakuti yang asyik.

Penulis: Muhammad Sabilurrosyad
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 15 Rekomendasi Film Horor Indonesia: Buktikan Menariknya Mitologi Hantu-hantuan di Indonesia.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Juli 2022 oleh

Tags: danurFilm HororFilm IndonesiaIvanna
Muhammad Sabilurrosyad

Muhammad Sabilurrosyad

Tukang nonton.

ArtikelTerkait

Sampai Kapan pun Indonesia Nggak Akan Kehabisan Ide Soal Dunia Setan terminal mojok.co

Indonesia Nggak Akan Kehabisan Ide Soal Dunia Setan

5 Maret 2020
kabinet indonesia kerja versi film

Jika Karakter Film Indonesia Masuk Kabinet Indonesia Kerja II

28 Oktober 2019
Jumbo Anomali Dunia Perfilman, Akankah Jadi Tren Baru Film Indonesia? Mojok.co

Film Jumbo Adalah Anomali, Akankah Jadi Tren Baru Dunia Perfilman Indonesia?

2 Juni 2025
Cinta Pertama, Kedua & Ketiga: Keluarga Itu Memang Harus Saling Merepotkan terminal mojok.co

Cinta Pertama, Kedua & Ketiga: Keluarga Itu Memang Harus Saling Merepotkan

13 Januari 2022

Rekomendasi Film Berlatar Jogja: Ternyata Jogja Memang Romantis

31 Mei 2021
Kambodja Berpotensi Jadi Film Bagus, namun Tertahan Durasi Terminal Mojok

Kambodja: Berpotensi Jadi Film Bagus, namun Tertahan Durasi

18 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.