Ada-ada saja perilaku menyebalkan ibu-ibu tetangga ketika bertamu ke rumah saya.
Hidup bertetangga memang susah-susah gampang. Satu sisi, tetangga layaknya saudara karena mereka yang akan membantu kalau kita ada kesusahan atau perlu pertolongan. Di sisi lain, tetangga juga punya sisi menjengkelkan. Sebenarnya wajar saja, tidak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk tetangga sekitar.
Saya relatif bisa berdamai dengan berbagai jenis tetangga menyebalkan, tapi tidak dengan para ibu-ibu yang tinggal di sekitar saya. Mereka sering sekali mampir ke rumah karena ada perlu dengan ibu saya. Sebenarnya silakan saja mampir dan bertemu ibu saya, asal tidak mengganggu kenyamanan penghuni rumah lain.
Daftar Isi
#1 Niatnya sebentar, tapi menjadi berjam-jam karena mengobrol
Hal pertama yang bikin sebal saat ibu-ibu tetangga bertamu ke rumah adalah tidak tahu waktu dan tempat ketika mengobrol. Awalnya ibu-ibu tersebut hanya akan mengembalikan sesuatu atau punya perlu sebentar dengan ibu saya. Namun, pertemuan tersebut menjadi sangat lama karena tamu ibu saya dan tetangga itu malah melakukan hal di luar rencana, yakni mengobrol hingga bergosip.
Meskipun ditutup-tutupi dengan suara yang dipelankan, tetap saja penghuni di dalam rumah masih saja bisa mendengarnya. Apalagi jika di dalam rumah tersebut ada orang yang pemalu atau introvert. Adanya ibu-ibu yang gosip di dalam rumah atau pagar membuat orang introvert tersebut menjadi terhambat pergerakannya ketika hendak ke luar rumah. Awalnya hanya berniat mengembalikan barang, eh, malah ditambah dengan ngegosip berjam-jam.
#2 Membawa anaknya yang kecil (dan nakal), tapi tidak diawasi
Saya tidak masalah kalau ada ibu-ibu tetangga yang bertamu ke rumah sambil membawa anaknya yang masih kecil. Dengan syarat, anak tersebut tidak bandel. Hal paling menyebalkan saat ibu-ibu tetangga ke rumah adalah membawa anaknya yang terkenal bandel dan sulit dinasihati. Lebih menyebalkan lagi, saat sang ibu malah lepas tangan dan sibuk mengobrol dengan ibu saya.
Anak-anak bandel yang sulit dinasihati biasanya akan mengacak-acak rumah seenaknya. Kadang mereka suka menangis yang membuat penghuni rumah jadi terganggu. Jika si anak berbuat salah, si ibu malah meminta memaklumi karena dalih masih anak-anak. Ingin mengusir, tidak enak. Alhasil, penghuni rumah termasuk ibu saya pun harus sabar menunggu ibu itu pergi dengan kesadaran dirinya sendiri.
#3 Tetangga ibu-ibu masuk ke rumah tanpa izin
Mengucapkan salam dan mengetuk pintu adalah salah satu adab dalam bertamu. Meskipun sudah kenal atau bertetangga dekat, adab dalam bertamu harus selalu bisa diterapkan. Sayangnya, perilaku sederhana seperti itu sudah semakin ditinggalkan. Karena sudah bertetangga dekat, mereka berpikir bahwa masuk ke rumah tetangganya tanpa mengetuk pintu atau mengucapkan salam sudah menjadi hal yang lumrah.
Beberapa kali saya mendapati tipe tetangga yang seperti ini. Karena sudah bertetangga dekat dengan ibu saya, beliau sering main nyelonong begitu saja tanpa salam. Padahal, di rumah itu bukan hanya ibu saya yang tinggal, tapi juga suami beserta anak-anaknya. Meskipun tetangga, tetap saja perilaku seperti itu amat sangat tidak sopan.
Itulah beberapa perilaku tetangga ibu-ibu yang sering bikin jengkel. Kejadian seperti ini sering terjadi di daerah kampung yang penghuninya sudah dekat satu sama lain. Saya harap, orang-orang seperti mereka bisa belajar lebih banyak lagi terkait adab dalam bertamu.
Penulis: Erfransdo
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Jenis Tetangga Menyebalkan yang Lebih Baik Dihindari
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.