Orang Jawa Timur? Atau pernah ke Jawa Timur? Kalau pernah ke Jatim bahkan orang Jatim pasti kenal dengan grup otobis legendaris yang satu ini. Grup tersebut tak lain dan tak bukan adalah Sumber Group, yang di dalamnya ada Sugeng Rahayu ATB, Sugeng Rahayu Patas, dan sang legenda yaitu Sumber Selamat yang dulu bernama Sumber Kencono dengan sasis legendaris, Hino AK-8.
Jika sudah bicara soal armada dari Sumber Group, maka tidak dapat dilepaskan dari yang namanya kecepatan. Mulai kelas ATB sampai kelas Patasnya semua mosak-masik di jalan raya, tak peduli dengan alarm limiter yang senantiasa berbunyi teeet-teeet-teeet ketika menginjak kecepatan 90 KM/Jam. Pokoknya losss!! yang penting cepat sampai di tempat, walaupun kadang nggak selamat.
Untuk menunjang kecepatan, Sumber Group memilih sasis Hino yaitu Hino AK-8 untuk divisi balap AC tarif biasa mereka, divisi ini diisi Sugeng Rahayu ATB dan Sumber Selamat. Buat yang belum tahu, ketika sebuah perusahaan membeli bus, mereka tidak bisa membeli bus secara utuh.
Jadi perusahaan harus membeli sasisnya dulu misal Hino, Mercy, Scania, atau yang lainnya. Kemudian sasis tersebut dikirim ke karoseri untuk dirakit bagian bodinya, dan pembuatan bodi di karoseri itu nggak cepet bisa tiga bulanan. Agak ribet sih, tapi orang Indonesia kan sudah biasa dengan yang ribet-ribet.
Untuk sasis Hino AK-8 sendiri termasuk ke dalam sasis low entry alias sasis “murah” ya cuma Rp400-500 jutaan, lah. Untuk ciri-ciri sasis “murah” bisa dengan mudah dikenali dari mesinnya yang terletak di depan serta penggunanya biasanya adalah bus-bus ekonomi. Untuk urusan dapur pacu Hino AK-8 dibekali dengan mesin turbo diesel bertenaga 215 ps serta torsi 620 nm yang dapat dicapai di 1.500 rpm.
Banyak yang menyepelekan tenaga yang kecil tersebut. Jangan salah, mesin yang berada di depan menjadikan respons gasnya sangat instan. Jadi, sasis ini sangat cocok digunakan untuk salip-salipan. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sasis Hino AK-8 memang digunakan di trayek-trayek panas dengan persaingan antar PO bus yang sangat ketat tentunya.
Sebut saja trayek Surabaya-Malang yang terkenal dengan mobilitasnya. Trayek Jakarta-Cirebon yang nggak nyantai. Dan tentu saja digunakan di trayek Jogja-Surabaya pada kelas ekonominya.
Melihat dari berbagai forum, jenis mesin yang digunakan pada sasis ini masih konvensional, di mana belum banyak unsur-unsur elektrikalnya. Hal tersebut tentu memudahkan perusahaan bahkan sang sopir untuk mengoprek mesin dan membuat mesin mencapai performa terbuasnya.
Kemudian untuk sektor kaki-kaki dan suspensi sasis ini masih menggunakan rem jenis tromol, namun hal ini termasuk faktor pendukung untuk melakukan ugal-ugalan dan sering nerobos lampu merah. Bukan apa-apa, rem tromol memang terkenal kurang pakem saat digunakan, jadi daripada berhentinya di tengah perempatan mending terobos aja lampu merahnya.
Suspensi dari Hino AK-8 masih menggunakan jenis leaf spring atau per daun yang sudah ketinggalan jaman. Tapi jangan salah, sasis jenis ini masih memiliki DNA dari mobil sport, di mana mobil sport memiliki suspensi yang keras agar lebih stabil untuk menikung. Nah, suspensi dari Hino AK-8 juga begitu, rasanya sangat keras dan stabil ketika melibas tikungan. Jadi buat yang belum kesampaian beli mobil sport bisa nyoba dulu di bus Sugeng Rahayu.
Masih soal DNA mobil sport. Mobil sport yang benar-benar sport biasanya memiliki suara mesin yang sangat keras dan sangat menggugah adrenalin. Sasis ini juga begitu, letak mesin yang berada di depan tepatnya berada di samping sopir menjadikan suara raungan mesin ini memenuhi interior bus. Hal tersebut praktis membangkitkan adrenalin dari penumpang, makanya banyak penumpang yang kemudian tidak bisa tidur dan tetap berjaga selama perjalanan.
Pokoknya Sumber Group dan bus-bus lain yang menggunakan sasis jenis ini untuk mencari uang memang pilihan yang tepat. Dengan harga sasis yang bisa dibilang murah, tenaga yang bisa dibilang melimpah, kestabilan ketika menikung, serta didukung perawatannya yang mudah membuat para PO bus bisa meraup untung sebanyak-banyaknya ketika menggunakan sasis Hino AK-8 ini.
BACA JUGA Pengalaman Saya Berguru Ilmu Kebal yang Berakhir Mengecewakan dan tulisan Imron Amrulloh lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.