Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Hentikan Stigma Mahasiswa Seni Adalah Mahasiswa Haha Hihi

Nimatul Faizah oleh Nimatul Faizah
27 Mei 2020
A A
Hentikan Stigma Mahasiswa Seni adalah Mahasiswa Haha Hihi Musik Metal Bukan Hanya Soal Vokalis yang Berteriak
Share on FacebookShare on Twitter

Agustus 2016, kali pertama kaki saya menapaki pendopo ISI Surakarta sebagai mahasiswa baru. Saya masih ingat betul rasanya waktu itu, ada rasa senang di dada karena saya sudah naik ke level mahasiswa. Namun, kesenangan saya tak berlangsung lama ketika saya tahu ada stigma aneh yang beredar di masyarakat tentang mahasiswa seni. Yaitu, mahasiswa haha hihi.

Mahasiswa haha hihi adalah sebutan untuk mahasiswa yang tidak serius dengan kuliahnya. Masuk seenaknya, nugas semaunya, dan ngulang terus mata kuliah yang ada. Tapi, tidak semua mahasiswa seni seperti itu. Selama hampir empat tahun berkuliah di perguruan tinggi seni, saya justru menemukan lebih banyak mahasiswa yang serius dengan bidang yang ia tekuni.

Di program studi (prodi) saya sendiri, Televisi dan Film, saya menemukan banyak sekali teman-teman yang justru sangat serius menekuni dunia ini, lebih dari saya. Mereka bahkan rela kurang tidur untuk ikut proyek membuat film besar atau sekadar membuat karya bersama untuk difestivalkan atau dilombakan. Bagi mereka, ilmu tidak hanya didapat di bangku perkuliahan.

Mencari relasi sejak dini sangat dibutuhkan jika ingin berkecimpung di dunia televisi dan film. Hal tersebut tentu membutuhkan energi luar biasa, kuliah sekaligus proyekan. Mahasiswa haha hihi apa mampu?

Di prodi Fotografi, saya nggak kalah heran. Kok ada yang meremehkan dengan alasan, “Kalau hanya foto aja gampang, saya juga bisa.” Hei, Bambang! Kau kira membuat foto yang bagus itu gampang? Kalau gampang, tidak mungkin ada yang namanya prodi Fotografi. Teman-teman di prodi Fotografi itu dibekali pengetahuan untuk hunting foto di lapangan. Ada komposisi yang harus dipakai, ada ini itu, dan hal yang lain yang mungkin hanya kau mengerti lewat prodi Fotografi.

Di Fotografi pun banyak jenis mata kuliahnya, ada fotografi fesyen, fotografi arsitektur, fotografi feature, etno fotografi, dan banyak lagi. Bahkan anak prodi Fotografi juga dibekali mata kuliah psikologi persepsi yang berguna untuk menjelaskan visi dan misi makna visual.

Lanjut ke prodi Desain Komunikasi Visual (DKV). Mahasiswa prodi ini juga sering diremehkan, “Kuliah kok hanya ngedesain.” Padahal dalam desain mendesain, ada filosofi yang dipakai. Tidak hanya sekadar membuat garis lalu diputar-putar lalu diberi warna. Tidak segampang itu, Bambang!

Beralih ke prodi Seni Rupa Murni. Mahasiswa seni rupa lebih kuat mendapatkan stigma mahasiswa haha hihi dibanding prodi lain di kampus seni. Karena tentu saja kebanyakan kita melihat anak seni rupa murni kelihatan lusuh belum mandi, bajunya belum ganti, dan rambut kayak belum keramas beberapa hari (tapi nggak semua seperti ini).

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Mereka itu justru begitu karena sering kerja lembur bagai kuda. Sebagian mereka, menemukan inspirasi hanya di waktu-waktu tertentu, dan kadang malam hari. Sekali mendapatkan inspirasi ya sulit berhenti. Kalau berhenti, takut nanti energi seninya terputus.

Pindah ke fakultas Pertunjukan, ada prodi Seni Tari. Yang mengira anak tari enak, sering proyekan dapat duit banyak, sini merapat. Saya kasih tahu. Walaupun kelihatannya kuliah tari hanya nari terus, tapi tidak sesederhana itu. Selalu ada kurikulum yang diikuti dan ada target harus bisa menari tarian apapun walau sulit. Kalau nggak bisa? Ya latihan sampai bisa.

Bahkan bisa dibilang, kuliahnya anak tari itu hampir 24 jam. Sering saya melihat, mereka latihan menari dari siang sampai malam hari. Kelihatannya senang-senang ya menari terus? Padahal itu semua ya bagian dari tuntutan harus bisa menari dengan bagus.

Ada juga Etnomusikologi. Mungkin banyak yang mengira program studi ini hanya belajar bermain musik, menyanyi, dan pokoknya seni musik banget. Saya pun di awal kuliah juga berpikir seperti itu. Tapi sungguh tak disangka, kuliah anak Etnomusikologi tidak hanya bermain musik, tapi juga menulis. Banyak menulis malah, dari karya tulis sampai penulisan gaya feature, mereka harus menempuh itu. Sudah seperti kuliah jurnalistik, ya.

Masih berhubungan dengan musik, ada juga anak Karawitan. Dari luar sih kelihatannya haha hihi main musik karawitan. Padahal proses di dalam perkuliahan juga panjang. Ada lho mata kuliah dasar-dasar musik barat di prodi ini. Rasanya seperti tidak nyambung, karawitan kan Indonesia sekali, kok belajar dasar musik barat? Tapi ya nyatanya nyambung-nyambung saja tuh.

Sebenarnya ingin sekali semua prodi di ISI Surakarta saya ulas satu persatu. Tapi takut terlalu panjang, intinya, tidak semua mahasiswa seni itu mahasiswa haha hihi. Hal itu tergantung pribadi masing-masing.

Bagi mahasiswa eksak yang sering praktik memakai jas praktek putih, mungkin ruangan dengan banyak gelas kimia adalah laboratorium. Tapi laboratorium kami anak seni sangatlah luas. Saya sebagai mahasiswa Televisi dan Film merasa laboratorium saya ada di lokasi syuting, bioskop, bahkan layar laptop.

Lagi saya tekankan. Saya tak ingin ada stigma yang melihat mahasiswa seni yang serius menekuni kemampuannya kok dianggap mahasiswa haha hihi. Dikiranya kuliah seni itu gampang? Ya gampang sih, tapi ya nggak gampang banget.

BACA JUGA Kenapa Sekolah Selalu Jadi Lebih Bagus pas Saya Sudah Lulus? Hah??? atau tulisan Nimatul Faizah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 Mei 2020 oleh

Tags: ISI SurakartaKuliahmahasiswa senisekolah senistigma
Nimatul Faizah

Nimatul Faizah

Dipanggil Niva. Hobi log-in di akun instagram @dear.niva.

ArtikelTerkait

10 Tabiat Dosen yang Wajib Diwaspadai Mahasiswa Baru agar Selamat di Dunia Perkuliahan Mojok.co

7 Tabiat Dosen yang Wajib Diwaspadai Mahasiswa Baru agar Selamat di Dunia Perkuliahan

27 Agustus 2025
Kuliah di Jogja Adalah Perjalanan Hidup yang Paling Saya Syukuri surabaya

Kuliah di Jogja Adalah Perjalanan Hidup yang Paling Saya Syukuri

1 Oktober 2022
Keunggulan UIN Dibandingkan Perguruan Tinggi Negeri Lain, Biaya Kuliah Lebih Terjangkau Salah Satunya Mojok.co

Keunggulan UIN Dibanding Perguruan Tinggi Negeri Lain, Biaya Kuliah Lebih Terjangkau Salah Satunya

1 Februari 2024
rasanya kuliah di jurusan psikologi enak susah berat mojok.co

Kuliah di Jurusan Psikologi Itu Enaknya Nggak Ketulungan

6 September 2020
Menghargai Keberadaan Waria yang Ada di Sekitar Kita

Menghargai Keberadaan Waria yang Ada di Sekitar Kita

7 Desember 2019
Tidak Ada yang Lebih Tabah dari Mahasiswa yang Tinggal di Bantul, Kuliah di Sleman, dan Motoran  Mojok.co

Tidak Ada yang Lebih Tabah dari Mahasiswa yang Tinggal di Bantul, Kuliah di Sleman, dan Motoran 

1 Juni 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.