Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

Hell Joseon, Sisi Gelap Korea Selatan yang Bikin Warganya Minggat

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
4 April 2024
A A
Hell Joseon, Sisi Gelap Korea Selatan yang Bikin Warganya Minggat

Hell Joseon, Fenomena Hell Joseon, Sisi Gelap Korea Selatan yang Bikin Warganya Minggat (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Fenomena “Hell Joseon” rupanya membuat sebagian orang Korea Selatan memilih kabur ke luar negeri.

“Nggak Korea nggak rame!”

Jumlah fans musik, drama, dan budaya Korea di Indonesia yang makin menjamur tiap tahunnya membuat anggapan itu bukan bualan belaka. Kini, banyak brand yang memanfaatkan popularitas public figure Korea untuk mendapatkan atensi masyarakat Indonesia. Tak terkecuali juga orang Korea Selatan yang menyadari bahwa Indonesia adalah target pasar yang empuk banget buat mendulang popularitas dan cuan.

Nggak mengherankan kalau semisal para penggemar tertarik sama vlogger berkebangsaan Korea yang bikin konten di Indonesia atau ngikutin tren makan hidangan Korea yang dimasak oleh orang Korea langsung. Nggak jarang juga fans Korea ini punya cita-cita kerja di perusahaan Korea, minimal yang cabangnya ada di Indonesia dulu. Pokoknya di mana ada orang Korea, di situ para fans berkumpul. Jangan-jangan kamu juga termasuk salah satunya?

Tapi, pernah nggak kamu berpikiran bahwa orang-orang Korea yang kamu temui di Indonesia ini sebenarnya orang yang “kabur” dari negaranya?

Fenomena “Hell Joseon” bikin orang Korea Selatan nggak betah di negaranya

Orang Korea yang minggat dari negaranya ini bukanlah pelaku kejahatan. Mereka sebenarnya adalah korban dari kondisi sosial dan budaya di negaranya yang bobrok.

Kamu pasti sudah paham bahwa masyarakat Korea Selatan sangat kompetitif dalam berbagai bidang. Saat masih menjadi seorang pelajar, masyarakat Korea dipaksa untuk terus berlomba menjadi yang terbaik. Nggak bisa mengukir prestasi, bahkan sekadar nggak bisa dapat nilai 100 pun mereka sudah dicap sebagai orang gagal.

Apakah setelah lulus sekolah dan kuliah mereka bebas? Oh, tentu tidak. Justru ketika mereka mulai memasuki dunia kerja dan menjadi anggota masyarakat seutuhnya, pintu neraka baru saja terbuka. Masyarakat Korea dituntut untuk memiliki kehidupan yang mapan. Ini dinilai dari pekerjaan dengan jabatan tinggi, gaji yang besar, rumah yang megah, hingga faktor-faktor receh, seperti merek HP dan tas.

Baca Juga:

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

Drama Korea Typhoon Family, Membahas yang Terlewat dalam Debat Perintis vs Pewaris di Media Sosial

Masalah-masalah struktural lain seperti kesenjangan sosial, tingkat pengangguran, gender pay gap, pemerintah yang korup, hingga absennya perlindungan sosial dan kesejahteraan membuat orang Korea pengin buru-buru angkat kaki dari tanah nenek moyangnya.

Fenomena-fenomena tadi, yang barang tentu hanya akan menguntungkan kaum berprivilese, menciptakan istilah “Hell Joseon”, yang mulai populer sejak 2015. Istilah ini merefleksikan kondisi sosial Korea Selatan yang persis kayak Kerajaan Joseon dengan feodalisme dan sistem kelasnya. FYI, sistem yang berlaku di era Kerajaan Joseon membentuk ketimpangan antara si kaya dan si miskin pada masa itu.

Lari ke negeri orang

Berdasarkan sebuah survei yang dilakukan oleh Incruit dan dirangkum oleh The Korea Herald, sebanyak 54 persen responden punya niat untuk pindah ke luar negeri. Mereka sudah nggak tahan lagi dengan kondisi sosial di Korea Selatan. Beberapa negara yang menjadi calon destinasi populer untuk pindah adalah Kanada, Selandia Baru, Singapura, dan Australia. Bahkan lebih dari separuh menyatakan bahwa mereka rela melepas kewarganegaraan Koreanya.

Nggak sedikit juga orang Korea yang “kabur” ke Indonesia. Baru-baru ini di forum Reddit banyak orang Indonesia yang membagikan pengalamannya saat menyadari bahwa populasi orang Korea Selatan di sekitar mereka meningkat. Orang Korea yang dimaksud bukan hanya orang-orang tua yang menikmati masa pensiun, tapi juga mereka yang masih di usia produktif, bahkan pelajar sekalipun.

Kamu masih belum bisa relate?

Kalau begitu coba ingat-ingat boygroup atau girlgroup kesayanganmu. Pasti ada salah satu member-nya yang keturunan Korea tapi tinggal lama di luar negeri. Bisa jadi orang tuanya juga termasuk orang Korea yang minggat untuk mencari peruntungan baru di negeri orang.

Jadi sultan di Indonesia

Tapi, kenapa orang Korea memilih Indonesia yang notabene bagian dari Asia Tenggara? Bukannya orang Korea suka memandang remeh negara-negara berkembang?

Jawabannya, karena peluang di negara-negara berkembang seperti di Asia Tenggara jauh lebih besar. Orang Korea yang sebelumnya hanya seorang karyawan biasa, maksimal menjabat sebagai manajer, bisa jadi sultan begitu pindah ke negara berkembang. Itu karena modal yang mereka punya bisa digunakan untuk membangun usaha dengan labor cost yang murah. Mereka bisa membeli rumah di kawasan elite padahal sebelumnya tinggal di apartemen yang biaya sewanya cukup untuk membuat mereka terengah-engah tiap bulan.

Anak-anak keturunan Korea yang ikut orang tuanya migrasi ke negara berkembang juga tetap mendapatkan kesempatan untuk bisa menjadi kelas atas. Kebanyakan dari mereka belajar di sekolah internasional, sebuah komoditas yang langka di Korea Selatan. Dengan kurikulum internasional, belajar dan hidup lebih balance, plus peluang jadi orang terpandang, siapa yang nggak ngiler?

Di beberapa kota besar di Indonesia, populasi orang Korea Selatan cukup banyak

Orang Korea umumnya tinggal berkelompok dengan sesamanya. Terpantau beberapa kota yang terdapat banyak populasi orang Koreanya adalah Semarang, Bandung, Tangerang, dan kabupaten-kabupaten di sekitarnya. Sayangnya nih, kedatangan mereka ke Indonesia juga ada minusnya, salah satu yang saya temukan adalah mereka ogah menyesuaikan diri dengan budaya di sini.

Dari tempat magang saya dulu ditambah dengan penuturan teman-teman yang kerja sama orang Korea, mereka yang pindah dari Korea ini nggak mau belajar bahasa Indonesia. Mereka menuntut pekerjanya yang harus bisa Bahasa Korea. Selain itu, mereka sendiri kan ingin keluar dari lingkaran setan berupa jam kerja yang terlalu panjang dan gaji yang sedikit. Tapi ketika mereka menjadi pemberi kerja di negara lain, malah giliran pekerja dari Indonesia yang ngerasain

Yaaa, memang bukan berarti orang Korea yang pindah ke negara lain ini kerasan di negeri orang, sih. Tapi kebanyakan dari mereka sudah ogah balik lagi ke kampung halamannya karena fenomena Hell Joseon tersebut. Sudah membangun surga di negara lain, masa mau balik ke neraka?

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Sisi Gelap Korea Selatan: Ketika Makeup Tebal Tak Mampu Menutupi Kebusukan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 April 2024 oleh

Tags: dinasti joseonhell joseonkoreaKorea Selatanorang korea
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

Stereotip Selir Dinasti Joseon_ Dianggap Ambisius akan Kuasa hingga Dicap Pelakor terminal mojok

Stereotip Selir Dinasti Joseon: Dianggap Ambisius akan Kuasa hingga Dicap Pelakor

1 Desember 2021
Cancel Culture dan Bagaimana Pelupanya Orang Indonesia terminal mojok

Cancel Culture dan Betapa Pelupanya Orang Indonesia

22 Oktober 2021
Jadi Latar Twenty Five Twenty One, Seperti Apa Korea Saat Krisis 1997 Terminal Mojok

Jadi Latar Twenty Five Twenty One, Seperti Apa Korea Saat Krisis 1997?

20 Februari 2022
Standar Kecantikan Korea_ Hidup Pelik Mereka yang Tidak Didefinisikan Sebagai Cantik

Standar Kecantikan Korea: Hidup Pelik Mereka yang Tidak Didefinisikan sebagai ‘Cantik’

28 April 2021
the world of the married drakor selingkuh feminisme patriarki MOJOK.CO

The World of the Married Nggak Cuma Soal Cerita Perselingkuhan Lee Tae-oh

23 Mei 2020
Arogansi Orang Korea Selatan, Bilang Indonesia Menjijikkan (Unsplash)

Arogansi Orang Korea Selatan di Festival Golden Disk Award Indonesia. Acungkan Jari Tengah dan Bilang Indonesia Negara Menjijikkan

9 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.