Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Hario V60: Media untuk Belajar Nikmati Kopi Tanpa Gula

Farahiah Almas Madarina oleh Farahiah Almas Madarina
4 Desember 2021
A A
Belajar Menikmati Kopi Tanpa Gula dengan Hario V60 terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Banyak cerita tentang orang-orang yang memesan espresso di kedai kopi karena tergiur harga yang murah. Sebenarnya tidak ada yang salah sih, ketika memutuskan untuk memesan espresso. Namun, yang dikhawatirkan adalah apabila peminumnya bukanlah penggemar rasa pahit. Atau dengan kata lain, mereka lebih senang meminum kopi-kopi dengan campuran susu dan gula.

Bayangkan apabila kamu adalah seorang fans Janji Jiwa garis keras yang selalu memesan es kopi pandan extra sugar. Lalu, karena kebetulan kamu berkunjung ke coffee shop lain dan melihat menu minuman yang paling murah adalah espresso, kamu langsung memesannya tanpa bertanya terlebih dahulu. Ketika pesanan datang, kamu hanya bisa termenung melihat gelas kecil berisi cairan berwarna cokelat kehitaman di depanmu.

Di sudut meja bar, diam-diam barista sedang mengamatimu dengan waswas. Berjaga-jaga kalau saja kamu pingsan atau tiba-tiba muntah karena tidak sanggup menahan getir pahitnya rasa espresso. Singkat cerita, kamu segera meminumnya. Tanpa aba-aba, tanpa tanggung-tanggung, ludes dalam sekali teguk. Para barista terperangah, sementara kamu setengah mati menahan pening dan tremor di sekujur tubuh.

Kejadian seperti itu tentu saja akan menjadi pengalaman traumatis dalam menikmati kopi. Terlebih, jika kita terbiasa mengonsumsi kopi susu kekinian. Tapi jangan sedih, menikmati kopi yang sesungguhnya tidak harus dimulai dengan minum espresso, kok. Ada banyak metode penyeduhan lain yang bisa kita pilih untuk merasakan cita rasa kopi. Salah satunya, metode pour over menggunakan Hario V60.

Hario V60 atau yang lebih sering disebut dengan V60 merupakan alat seduh kopi manual (manual brew) yang berbentuk cangkir dengan kerucut atau lubang di bagian bawahnya. Guna lubang ini adalah untuk mengalirkan hasil ekstrasi kopi yang tersaring dari kertas filter. Iya, kertas filter merupakan komponen wajib dalam metode seduh pour over.

Hasil yang didapatkan dari metode seduh V60 ini cenderung clean, ringan, dan bisa mengeluarkan karakter-karakter tertentu bila dilakukan dengan teknik yang tepat. Kendati demikian, tetap ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil ekstraksi, seperti jenis biji kopi, profil roasting, suhu yang digunakan, ukuran gilingan, hingga teknik pouring. Bahkan, sekalipun menggunakan takaran maupun indikator yang sama, hasil seduhan tiap orang bisa jadi berbeda-beda.

Inilah yang membuat minuman kopi jadi terasa istimewa. Dengan adanya V60, kita jadi bisa menikmati berbagai aroma kopi yang sebelumnya tidak pernah kita rasakan. Setiap jenis kopi, memiliki karakter rasa (taste notes) yang berbeda. Ada yang cenderung fruity seperti mangga atau strawberry, ada pula yang manis seperti cokelat. Tentu, semuanya hanya bisa dirasakan bila diseduh dengan teknik yang tepat. Salah-salah, jika kita menyeduh kopi dengan gilingan super halus menggunakan suhu yang terlampau tinggi, yang terjadi adalah over extraxction hingga membuat kopi kita terasa pahit. Lagi-lagi, ini bisa bikin kita trauma meminum kopi.

Padahal, rasa kopi tidak melulu pahit. Semakin kita sering belajar dan menikmati hasil seduhan V60, semakin banyak pula wawasan cita rasa kita soal kopi. Kopi Aceh Gayo misalnya, memiliki karakter rasa buah-buahan segar yang kuat dan tidak terlalu asam. Atau Kopi Sunda Aromanis, yang memiliki aroma mirip buah nangka dengan body yang ringan. Untuk menonjolkan beragam rasa yang sesuai dengan profil notes tersebut, tentu diperlukan teknik dan perhitungan yang tepat.

Baca Juga:

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

Kasta Kopi Minimarket dari yang Paling Enak sampai Skip Aja daripada Kecewa

Layaknya sebuah perjalanan menggapai cita-cita, menemukan seduhan kopi yang pas di lidah merupakan proses yang panjang. Ada orang yang menyukai tipikal kopi strong dengan body yang tebal. Namun, ada juga orang yang lebih suka kopinya terasa ringan dan tidak terlalu asam. Semuanya kembali pada preferensi masing-masing, tidak ada kategori benar-salah selama kita menikmatinya.

Oh iya, kopi yang dihasilkan dari V60 ini tidak hanya bisa dinikmati dalam keadaan panas, lho. Kita juga bisa menambahkan es batu dengan menyesuaikan takaran penyeduhan, yaitu menggantikan sebagian rasio air dengan es batu. Metode meneteskan hasil ekstraksi V60 ke dalam gelas berisi es batu ini sering disebut dengan japanese.

Bagaimana? Sudah tertarik menikmati kopi tanpa gula menggunakan alat seduh V60? Selain memiliki harga yang murah, V60 juga merupakan metode manual brew yang paling umum digunakan oleh banyak coffee shop. Kita bisa mengeksplor berbagai macam rasa kopi hanya dengan menggunakan alat ini. Apalagi di Indonesia, ada banyak sekali biji kopi nusantara yang sayang kalau begitu saja dilewatkan. Jangan sampai karena terbiasa minum manis, kita jadi tidak terbiasa merasakan keberagaman karakter dari single origin. Mengutip tulisan yang ada di Klinik Kopi, “Jangan ada gula di antara kita”.

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Desember 2021 oleh

Tags: Coffee ShopespressoKopiv60
Farahiah Almas Madarina

Farahiah Almas Madarina

Pendiam, tapi riuh dalam tulisan.

ArtikelTerkait

5 Makanan Starbucks yang Rasanya Gagal Mojok.co

5 Makanan Starbucks yang Rasanya Gagal

29 November 2024
4 Kecamatan Penghasil Kopi Terbaik di Banyuwangi

4 Kecamatan Penghasil Kopi Terbaik di Banyuwangi

18 Maret 2022

Tolong, Jangan Suuzan sama Mahasiswa yang Ngerjain Skripsi di Coffee Shop

1 Juni 2021
Jurus Kapal Api Bertahan di Tengah Gempuran Bisnis Kopi

7 Rekomendasi Racikan Kopi Kapal Api biar Ngopimu Nggak Gitu-gitu doang

23 Mei 2023
Jangan Hakimi Mereka yang Minum Kopi Pakai Gula, pada Hakikatnya Gula Adalah Hak Segala Bangsa

Jangan Hakimi Mereka yang Minum Kopi Pakai Gula, pada Hakikatnya Gula Adalah Hak Segala Bangsa

11 November 2023
3 Rekomendasi Coffee Shop di Klaten yang Nyaman untuk Nugas Terminal Mojok

3 Rekomendasi Coffee Shop di Klaten yang Nyaman untuk Nugas

28 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.