Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Kalau Harga Pertamax RON 92 Beneran Naik, Bagaimana Nasib Pertashop dan Pertamini?

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
31 Maret 2022
A A
Pertashop Bangkrut Justru Bikin Repot: Laporan Langsung dari Pelanggan Bensin Pertamina
Share on FacebookShare on Twitter

Wacana menaikkan harga Pertamax jadi Rp16.000 menjadi awan badai yang menghantui rakyat. Hanya berdasarkan asumsi DPR dan keluhan Pertamina, harga BBM non-subsidi. Bagaimana nasib rakyat? Dan bagaimana bisnis bensin eceran di masa depan? 

Indonesia memang sibuk digoyang isu minyak. Kemarin masyarakat sibuk berebut minyak goreng yang langka. Setelah stock minyak goreng tercukupi, harganya melonjak sampai dua kali lipat. Belum selesai rakyat dibuat sesak oleh minyak goreng, kini mereka mulai panik oleh minyak lain. Bukan minyak rambut atau minyak bulus, tapi bahan bakar minyak (BBM) berjenis Pertamax.

BBM non-subsidi ini menjadi buah bibir. Bukan karena kualitas yang unggul, atau karena di-endorse influencer. Namun karena wacana kenaikan harga Pertamax. Tidak tanggung-tanggung, harganya melonjak dua kali lipat. Dari sebelumnya 9 ribu, kini diwacanakan naik sampai 16 ribu.

Ngomong-ngomong, kalian pernah bayangin harga Pertamax 16 ribu? Kalau ada yang bilang kayak gini dulu, pasti diketawain sampe mampus.

Mobil isi pertamax (Andri Wahyudi via Shutterstock.com)

Kenaikan harga yang hampir dua kali lipat ini tentu menimbulkan kecemasan. BBM adalah bagian penting dari mobilitas manusia. Ketika BBM naik, tentu akan berpengaruh langsung pada masyarakat. Seperti yang sudah-sudah, kenaikan harga BBM akan membuat harga kebutuhan lain ikut naik.

Wacana ini ditelurkan DPR untuk menjawab keluhan Pertamina. Harga Pertamax selama ini dipandang tidak sesuai dengan biaya produksi yang keluar. Pertamina disebut sering “nombok” demi menjaga harga bensin dengan nilai oktan 92 ini. Maka untuk mencegah kerugian berlanjut, harga Pertamax disepakati naik sampai 16 ribu.

Ada opini yang menarik sekaligus menohok. Dirut Pertamina Nicke Widyawati memandang Pertamax adalah produk konsumsi masyarakat kelas atas. “Even Pertamax digunakan untuk mobil bagus, jadi sudah sewajarnya dinaikkan karena ini bukan masyarakat miskin,” kata Nicke.

Tentu ujaran ini tidak relevan. Karena penggunaan Pertamax bukanlah simbol kekayaan seseorang. Namun sebelum masuk ke situ, perlu diperhatikan pihak yang paling terdampak kenaikan harga BBM non-subsidi ini. Yaitu para pedagang bensin eceran.

Baca Juga:

Suzuki Thunder, Raja Tangki Besar Penguras SPBU di Luwu Timur

Sambatan Pelanggan Shell, SPBU Pelarian yang Ternyata Punya Masalah Juga

Ada dua pelaku bisnis bensin eceran ini. Pertama adalah Pertashop yang merupakan waralaba dari Pertamina. Kedua adalah pedagang bensin eceran yang tidak termasuk mitra perusahaan migas ini. Keduanya tentu menjadi pihak pertama yang terdampak oleh kenaikan Pertamax.

Pertamax (Wisely via Shutterstock.com)

Konsep Pertashop bisa dibilang baru seumur jagung. Namun, kehadirannya benar-benar membantu masyarakat yang jauh dari SPBU. Kehadiran “pom bensin cilik” ini juga ikut memasyarakatkan Pertamax. Maklum, Pertashop hanya boleh menjual Pertamax. Percepatan rakyat untuk menjadi konsumen BBM non-subsidi ini sangat terbantu oleh kehadiran Pertashop.

Yang kedua adalah pedagang bensin eceran di pinggir jalan dan Pertamini. Dalam Perpres 191 tahun 2014, pembelian Pertalite dengan jeriken tanpa rekomendasi menjadi terlarang. Ini ditambah dengan pengurangan jumlah SPBU yang mengizinkan pembelian Pertalite dengan jeriken. Maka wajar jika hari ini lebih banyak pedagang Pertamax eceran daripada Pertalite.

Melihat dua model distribusi ini, sudah jelas bahwa banyak masyarakat Indonesia menjadi konsumen Pertamax. Bensin non-subsidi ini tidak lagi jadi barang konsumsi masyarakat ekonomi menengah ke atas saja. Tentu argumen Dirut Pertamina tadi bisa dipatahkan. Tapi, harusnya sebagai dirut kan blio sudah paham bagaimana jalur distribusi dagangannya.

Jika harga Pertamax naik secara signifikan, kedua bisnis tadi pasti kena dampak pertama. Rakyat akan memilih antre demi mendapat Pertalite yang lebih murah. Bahkan masyarakat ekonomi menengah juga akan pikir-pikir untuk beli Pertamax, dan memilih kendaraannya dipaksa mengunyah bensin subsidi.

Mesin mungkin remuk, tapi ya, mau bagaimana lagi?

Pertamini (Andri Wahyudi via Shutterstock.com)

Padahal kedua bisnis tadi sudah jadi alternatif jujugan rakyat. Pertamax yang selama ini dijauhi menjadi konsumsi harian karena “kahanan”. Salah satu penggerak ekonomi bawah ini akan tersingkir, dan pemilik SPBU akan merebut pasar mereka.

Perkara Pertamina harus nombok tadi, harus dilihat sudut pandang lain. Jika benar harga Pertamax sebenarnya menyentuh angka 16 ribu, apakah harus dinaikkan secara mendadak? Harga Pertamax 16 ribu itu bukan hal yang sepele lho.

Jika memang ada nombok karena salah hitung, negara perlu bertanggung jawab menjaga kenaikan harga. Satu alasan, agar situasi ekonomi masyarakat tidak terpukul saat tengah berjuang bangkit dari pandemi.

Tapi, entah apa yang jadi pertimbangan DPR sehingga mengeluarkan statement yang mengerikan ini. Yang jelas, polemik telah bertumbuh. Dua geger karena minyak akan menjadi warna tersendiri di 2022. Warna yang lebih suram dari dua tahun sebelumnya. Dan rakyat, sekali lagi, akan jadi kelompok paling terdampak.

Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 31 Maret 2022 oleh

Tags: hargapertamaxpertaminipertashop
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Kasihan Motor Saya jika Pertalite Beneran Dihapus

Kasihan Motor Saya jika Pertalite Beneran Dihapus

27 Januari 2022
Pertamax di Pertashop Memang Lebih Murah, tapi Tetap Saja Orang pada Beli Pertalite, Harga Pertamax Nggak Ngotak! pertamina pertamax oplosan

Pemilik dan Pegawai Pertashop, Korban Pertamax Oplosan yang Paling Menderita: Bisnis Mati Sudah Pasti, Bertahan Mana Ada yang Mau Beli?

3 Maret 2025
Vespa PTS: Dulu Dipandang Sebelah Mata, Kini Jadi Buruan Utama

Vespa PTS: Dulu Dipandang Sebelah Mata, Kini Jadi Buruan Utama

24 Mei 2023
Surya 12 Bukan Lagi Rokok Tukang, Kemahalan, Bro!

Surya 12 Bukan Lagi Rokok Tukang, Kemahalan, Bro!

22 Maret 2023
5 Fungsi Lain Pertashop yang Bikin Jengkel Operatornya (Foto milik penulis)

5 Fungsi Lain Pertashop yang Bikin Jengkel Operatornya

16 Februari 2023
minyak goreng

Kok Bisa sih Harga Minyak Goreng Naiknya Ugal-ugalan?

6 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Saya Setuju Jika Tidak Boleh Menolak Pembayaran Uang Tunai, tapi Pembeli juga Harus Memperhatikan Hal Ini!

Saya Setuju Jika Tidak Boleh Menolak Pembayaran Uang Tunai, tapi Pembeli juga Harus Memperhatikan Hal Ini!

28 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.