Entah memang kecanduan nasionalisme, atau memang bodoh, masyarakat kita mudah percaya dan selalu sepakat dengan hal-hal yang berbau nasionalisme. Bukan hal buruk sebenarnya, tapi mbok ya ditelaah dulu asal usulnya, biar nggak ngawur. Kasus terbaru adalah video yang menampilkan dua personel band metal asal Amerika, Metallica, yaitu James Hetfield dan Kirk Hammet. Dalam video tersebut, James dan Kirk diduga sedang memainkan lagu Indonesia Raya. Video tersebut cukup viral dan mengundang reaksi dari berbagai kalangan warganet.
Di video unggahan tersebut, James dan Kirk yang memakai baju berwarna oranye, terlihat memainkan gitar di sebuah stadion, dengan banyak penonton di tribun. Menurut si penyebar video, James dan Kirk sedang memainkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Pengunggah juga menambahkan narasi, Indonesia tidak hanya ada dihati rakyat Indonesia. Metalica Ikut membawakan Indonesia Raya pada tanggal 17 Agustus di stadion Baseball Yankee, New York City,” yang ditulis di bawahnya.
Setelah video itu muncul, banyak warganet, entah itu warganet biasa sampai beberapa public figure yang sampai membagikan ulang video tersebut. Tentu dengan caption yang nasionalisme yang membara, dan ucapan HUT RI ke-74 yang disertai dengan emoji bendera merah putih. Banyak warganet yang sampai menganggap video ini benar-benar persembahan Metallica untuk peringatan kemerdekaan negara Indonesia. Udah gitu, cukup banyak yang percaya lagi.
Sejak video tersebut muncul, saya sudah curiga, “ah, ini pasti palsu.” Mana mungkin Metallica, dalam hal ini James dan Kirk, memainkan lagu Indonesia Raya. Lha wong dari gerakan tangan sama ritmenya aja sudah beda banget. Ya sudah pasti ini palsu videonya, nggak benar. Jangankan dari ritme atau lain-lainnya, Metallica memainkan Indonesia Raya saja itu sudah hampir nggak mungkin.
Orang yang bikin, dan menyebarkan video ini pertama kali juga pinter banget. Bukan pintar mengedit videonya, tapi pintar mengambil momennya. Video ini disebar menjelang perayaan kemerdekaan Indonesia. Namanya orang Indonesia, ada bule yang melakukan sesuatu atas nama Indonesia ya pasti senengnya bukan main. Apa lagi menyangkut kemerdekaan seperti ini, dobel-dobel senengnya. Lupa kalau itu bisa saja nggak benar.
Benar saja, nggak lama setelah video ini muncul dan cukup viral, beberapa media menyatakan bahwa video ini hoax. Dalam video yang sebenarnya, Metallica memainkan lagu The Star Spangled Banner, yang merupakan lagu kebangsaan Amerika. Lagu itu mereka mainkan dalam acara pembukaan sebuah pertandingan bisbol di San Francisco pada April 2019. Artinya, video yang berdurasi 1 menit 50 detik ini sudah ada dan sudah menyebar lebih dari tiga bulan sebelum peringatan kemerdekaan Indonesia. Ngerti ora kowe, son?
Kasus seperti ini bukan sekali dua kali terjadi di Indonesia. Sudah banyak kasus seperti ini, terutama yang berhubungan dengan manipulasi video. Beruntung, video ini nggak sampai masuk ke ranah hukum, karena nggak sedikit kasus-kasus seperti ini yang berakhir dengan pidana, atau setidaknya bikin gaduh masyarakat, lah.
Sebut saja kasus video Brimob asing, kasus kontainer surat suara, atau kasus surat suara tercoblos. Kasus-kasus seperti ini, hampir semuanya berlanjut sampai ranah pidana. Kalau nggak sampai pidana, ya setidaknya bikin gaduh, bikin geger masyarakat.
Kembali ke kasus video Metallica, ini seperti memperparah penyakit kebanyakan orang Indonesia. Kok penyakit? Ya iyalah, lha wong ada video seperti ini saja mudah banget percayanya. Seperti yang sudah saya katakan di awal tulisan, ada kemungkinan kebanyakan dari masyarakat kita kecanduan nasionalisme, atau memang benar-benar bodoh saja. Udah kecanduan nasionalisme, bodoh lagi. Ampun, deh.
Orang-orang yang kecanduan nasionalisme ini nggak asik sebenarnya di masyarakat. Mereka akan dengan mudahnya percaya sama hal-hal yang berbau nasionalisme, tanpa mau meneliti lagi kebenarannya. Jangankan video editan Metallica yang memainkan Indonesia Raya, nanti kalau suatu saat ada video editan, misalnya Mayhem atau Black Sabbath nyanyi Indonesia Raya, ya mereka-mereka ini main percaya aja. Nggak peduli cocok apa nggak, lagu sama video aslinya, yang penting ada unsur nasionalnya, dan jangan lupa, videonya harus bule, harus orang asing. (*)
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.