Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Hal-hal yang Harus Dilakukan Ketika Tersadar bahwa Kamu Buta Warna

Doni Erfin Rukiawan oleh Doni Erfin Rukiawan
29 Desember 2020
A A
Hal-hal yang Harus Dilakukan Ketika Tersadar bahwa Kamu Buta Warna terminal mojok.co

Hal-hal yang Harus Dilakukan Ketika Tersadar bahwa Kamu Buta Warna terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Menjadi seorang penderita buta warna parsial sejak kecil tentu saya sudah banyak merasakan duka-dukanya. Mulai dari ditolak masuk jurusan Kelistrikan di STM favorit hingga pupusnya cita-cita menjadi dokter semasa kecil. Ya, meskipun kalau nggak sulit membedakan warna juga belum tentu saya bisa jadi dokter dengan IQ nyungsep saya ini.

Tidak jarang penderita buta warna dianggap bodoh dan menjadi target bullying karena tidak bisa membedakan warna. Padahal, bagi kami, membedakan warna menjadi polemik yang bahkan lebih dilematis daripada perkara bubur lebih enak diaduk atau diraupne raimu.

Bagian paling krusial dari menjadi buta warna parsial ialah ketika kamu baru sadar bahwa kamu sulit membedakan warna, lantas kamu akan bingung memikirkan apa saja yang akan menjadi kendala karena kamu mengalami kebutaan ini. Atau kamu akan mencoba mencari bagaimana cara menyembuhkan penyakit ini. Setidaknya, itu yang saya pikirkan ketika saya baru sadar kalau mengalami hal ini ketika SMP dulu. Padahal setelah dijalani, ternyata hal ini tidak terlalu menjadi kendala dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Maka dari itu, saya akan mencoba berbagi panduan hal-hal yang harus dilakukan di saat kalian baru tersadar kalau ternyata kalian buta warna.

Pertama, pastikan betul bahwa Anda buta warna. Saya pernah bahagia bukan main ketika mendapati teman saya ada yang merasa dirinya mengalami kebutaan ini. Namun, kebahagiaan fana tersebut pupus setelah teman saya mencoba tes Ishihara yang ada di Google. Hasilnya bisa ditebak, memuaskan bagi dia karena bisa menjawab banyak soal tes, dan tidak memuaskan bagi saya yang mencari teman senasib kala itu.

Setelah saya main yang jauh, ternyata di beberapa kesempatan orang-orang non buta warna juga sering memperdebatkan warna yang mereka lihat. Perdebatan yang cukup fenomenal adalah ketika ramainya perdebatan tentang sepatu vans di media sosial memiliki warna hijau tosca dan abu-abu atau berwarna merah muda dengan garis putih? Padahal sepenglihatan saya, kedua warna yang diperdebatkan untuk sepatu tersebut sama saja. Sama-sama tidak berwarna tepatnya.

Jadi, langkah pertama yang perlu kalian ambil saat tersadar kalian buta warna adalah dengan memastikannya kembali. Benarkah Anda mengalaminya atau memang kalian panikan kaya teman saya itu?

Kedua, pahami apa itu buta warna secara sains. Satu hal yang bisa dipastikan ketika kamu sulit membedakan warna adalah teman-temanmu akan terheran-heran. Bertameng dengan rasa ingin tahunya, mereka akan melancarkan pertanyaan tentang warna yang ada di sekitar kalian. Ini warna apa? Ini warna apa? Ini warna apa? Begitu terus sampai kalian misuh, “Opo sih jancuk!” Dan mereka berhenti karena tahu kalau kamu sudah kesal. 

Baca Juga:

Nelangsa Penderita Buta Warna di Dunia Kerja: Nggak Dilirik HRD sampai Dapat Persepsi Buruk Kolega

GoTo Menjawab Keresahan para Penyandang Buta Warna dengan Meluncurkan Fitur Terbaru di Aplikasi Gojek dan Tokopedia 

Nah, di sinilah kesempatan kalian untuk terlihat mengenal diri sendiri sekaligus pintar dengan menjelaskan apa itu buta warna. Jelaskan saja bahwa ia merupakan penyakit genetis. Ada dua jenis buta warna yaitu parsial dan total. Jelaskan juga kalau kebutaan ini adalah ketidakmampuan seseorang untuk membedakan warna, terutama warna turunan. Sebutkan juga kalau hal ini hanya bisa dialami oleh laki-laki. Jika ada perempuan yang merupakan keturunan dari orang buta warna, dia tidak akan mengalaminya. Akan tetapi, ia akan menjadi pembawa gen dan diturunkan apabila memiliki anak laki-laki.

Terus banjiri otak teman kalian dengan penjelasan apa itu buta warna. Sebisa mungkin gunakan sebanyak-banyaknya istilah sains agar teman kalian muntab dan balik misuh, “Opo sih jancuk! Ra mudeng aku.”

Ketiga, rencanakanlah profesi apa yang akan kalian pilih di masa yang akan datang. Demi keselamatan perusahaan dan kita sendiri, beberapa profesi tidak dapat ditempati oleh seorang penderita buta warna. Kan, agak kurang lucu kalau kalian kesulitan membedakan warna, tapi memaksakan menjadi penjinak bom. Daripada mencoba memutuskan kabel untuk menjinakan bom, lebih baik memutuskan untuk mencari profesi lain yang lebih ramah dengan diri kalian. 

Ada loh profesi yang lebih safety untuk penderita ini baik parsial maupun total. Salah satu contohnya adalah penulis lepas di media online alternatif yang wangun ora ketulungan dengan slogan sedikit nakal banyak akal. Kalian bisa menuliskan duka-duka yang kalian alami selama menjadi buta warna. Seperti yang sedang saya lakukan sekarang ini.

BACA JUGA 4 Klarifikasi dari Pengidap Buta Warna buat Para Pem-bully dan tulisan Doni Erfin Rukiawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Desember 2020 oleh

Tags: buta warna
Doni Erfin Rukiawan

Doni Erfin Rukiawan

Mahasiswa Universitas Islam tapi orangnya kurang islami.

ArtikelTerkait

stereotipe orang buta warna pengidap buta warna mojok.co

4 Klarifikasi dari Pengidap Buta Warna buat Para Pem-bully

7 September 2020
GoTo Menjawab Keresahan para Penyandang Buta Warna dengan Meluncurkan Fitur Terbaru di Aplikasi Gojek dan Tokopedia 

GoTo Menjawab Keresahan para Penyandang Buta Warna dengan Meluncurkan Fitur Terbaru di Aplikasi Gojek dan Tokopedia 

2 Desember 2023
Nelangsa Penderita Buta Warna di Dunia Kerja : Nggak Dilirik HRD sampai Dapat Persepsi Buruk Kolega

Nelangsa Penderita Buta Warna di Dunia Kerja: Nggak Dilirik HRD sampai Dapat Persepsi Buruk Kolega

14 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.