Alun-Alun Tegal menjadi tempat alternatif bagi warga yang ingin mencari tempat healing versi low budget. Gimana nggak low budget, wong kalau mau rekreasi ke sini cukup keluar uang parkir dan jajan es teh jumbo. Dengan modal nggak sampai Rp10 ribu, kita bisa nonton air mancur sambil duduk-duduk melihat senja yang mengintip di balik megahnya Masjid Agung Alun-Alun Tegal.
Akan tetapi nyatanya ada beberapa hal menjengkelkan di Alun-Alun Tegal yang bikin pengunjung kecewa. Dalam hal ini, maksud saya alun-alun sepaket dengan Taman Pancasila. Saya sungguh berharap hal-hal menjengkelkan ini bisa segera dibereskan sehingga alun-alun bisa menjadi tempat favorit warga yang ingin berekreasi.
#1 Satpol PP yang bergerombol dan malah mainan HP
Hal pertama yang cukup menjengkelkan yang bisa dijumpai di Alun-Alun Tegal adalah kawanan satpol PP yang nggak tahu kerjaan sebenarnya apa. Mereka terlihat bergerombol dan mainan HP. Kelihatannya kebanyakan masih berusia muda.
Dilansir dari Wikipedia, satpol PP memiliki tujuan memelihara ketenteraman dan ketertiban umum serta menegakkan peraturan. Saya berharap petugas satpol PP yang turun ke alun-alun bisa membantu menertibkan wilayah alun-alun. Minimal bantu mengatur arus lalu lintas atau menegur orang yang buang sampah sembarangan gitu.
#2 Nggak boleh menginjak rumput
Saya agak bingung dengan konsep satu ini. Yang namanya taman untuk publik ya pasti bakal terinjak, apalagi letaknya di sekitar air mancur yang pastinya digunakan untuk menonton air mancur atau sekadar duduk-duduk menikmati sore.
Maksudnya, kalau memang pengunjung nggak boleh menginjak rumput, ya sekalian saja nggak perlu memberi izin agar pengunjung bisa masuk ke Alun-Alun Tegal. Atau pakai saja rumput sintetis seperti yang ada di Alun-Alun Bandung agar pengunjung bisa leluasa. Toh bentuknya sama saja, malah lebih awet dan minim maintenance.
Baca halaman selanjutnya: Skuter listrik yang dikendarai secara ugal-ugalan…