• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Hal-Hal Ini Bakal Kamu Rasakan Jika Menjadi Muslimah yang Menjaga Hijab

Devie Andriyani oleh Devie Andriyani
18 November 2019
A A
Hal-Hal Ini Bakal Kamu Rasakan Jika Menjadi Muslimah yang Menjaga Hijab
Share on FacebookShare on Twitter

Muslimah adalah kata serapan bahasa Arab yang pengertiannya merujuk pada perempuan muslim atau yang menganut agama Islam. Lebih jauh daripada itu, menurut terminologi (istilah), muslimah diartikan sebagai perempuan yang berserah diri kepada Allah dengan hanya menyembah dan meminta pertolongan kepada-Nya terhadap segala yang ada di bumi dan di langit.

Muslimah dalam benak masyarakat Indonesia identik dengan perempuan berkerudung atau berhijab, ibu-ibu pengajian di majelis ta’lim, santriwati, ataupun sebutan-sebutan lainnya yang erat kaitannya dengan perempuan yang melakukan praktik syariat Islam. Padahal jika dilihat dari pengertian di atas, muslimah itu adalah setiap perempuan yang beragama Islam, meskipun mungkin dia tidak berkerudung atau berhijab, tidak aktif dan terlibat dalam pengajian, atau kegiatan islami lainnya. Pokoknya selama dia ngaku Islam, ya dia muslimah.

Karena stigma-stigma itulah, dalam pergaulan sehari-hari banyak yang tidak dapat membedakan apakah perempuan yang ada di sekitar kita itu muslimah atau bukan. Hanya karena dia tidak berhijab ataupun bebas campur baur dengan lawan jenis, kecuali jika kita menanyakannya langsung apa agama dia. Ah, lagi pula apa pentingnya menanyakan agama kepada seseorang, sih?

Namun yang terpenting dari itu semua, muslimah tetaplah muslimah yang memiliki aturan wajib dan larangan dari Allah yang harus dilaksanakan dan dijauhi. Yups, sebagaimana pengertiannya, sebagai perempuan yang berserah diri kepada Allah, ya harus rida diatur oleh Allah. Karena Islam begitu memuliakan perempuan, sehingga dalam pergaulan sehari-hari pun, perempuan diatur oleh norma-norma Islam. Aturan tersebut bukanlah untuk mengekang, melainkan untuk kebaikan kita juga.

Jika memang kamu muslimah yang sudah terbiasa dengan aturan-aturan Islam, maka hal-hal berikut akan kamu alami di tengah-tengah pergaulan zaman now yang tampaknya semakin bodo amat terhadap aturan agama.

Satu: Sikap serba salah ketika harus menangkupkan tangan di dada saat non-mahram mengajak bersalaman

Dalam pergaulan Islam, terdapat konsep aturan mengenai mahram dan non mahram. Mahram (mahramun dalam bahasa Arab) artinya semua orang yang haram kita nikahi selamanya atau sementara oleh sebab keturunan, persusuan, dan pernikahan dalam syariat Islam. Sebaliknya, non-mahram diartikan semua orang yang boleh kita nikahi.

Nah, dengan non-mahram inilah seorang muslimah memiliki batas-batas pergaulan yang tidak boleh dilanggar. Salah satu hal yang kerap kali diabaikan adalah bersentuhan, termasuk berjabat tangan lho ya.

Hadis berikut ini setidaknya menjelaskan kepada kita ancaman perbuatan tersebut.

“Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya.“ (HR. Thabrani). Larangan untuk tidak bersentuhan dengan non-mahram tentunya masih berlaku hingga saat ini, tanpa terkecuali. Namun, terkadang hal ini akan menjadi perkara dilematis mengingat tidak semua muslimah berpegang teguh terhadap aturan ini.

Sebagai seorang yang banyak bekerja dan berinteraksi dengan lawan jenis a.k.a laki-laki, saya jelas-jelas mengalami hal ini. Bagaimana harus menjelaskan ke atasan karena banyak client yang protes ketika saya hanya menungkupkan tangan di dada seraya mengulum senyum sebagai penolakan halus alih-alih menyambut erat ajakan jabat tangan tersebut. Ataupun merasa kikuk saat hari pertama masuk kantor baru dan dikenalkan HRD kepada seluruh karyawan yang selalu berujung dengan tatapan-tatapan aneh dari karyawan laki-laki.

Belum lagi jika Hari Raya. Ketika tiba waktu bersalaman; tua-muda, laki-perempuan, semua larut dalam euforia tanpa mengindahkan siapa mahram yang boleh bersalaman dengan kita. Yaelah dengan sepupu ini kok, masa iya haram? Dengan teman sepermainan sejak kecil ini kok? Dan alibi-alibi pembenaran lainnya yang seakan itu adalah suatu kebenaran. Mau dengan sepupu ataupun teman sejak kecil, kalau mereka non-mahram kita, ya tetep nggak boleh dong.

Dua: Tidak tertarik pacaran

Berpacaran saat ini dianggap sebagai sesuatu yang lumrah di kalangan masyarakat umum, bahkan umat Islam sekali pun. Sebaliknya, menjomblo adalah hal yang amat pandir dan sering menjadi bahan olokan dan candaan. Seakan menjadi jomblo adalah makhluk paling kesepian di muka bumi. Seolah ketiadaan pacar adalah sesuatu yang  menghinakan. Lupa bahwa Alquran surat Al-Isra ayat 32 secara eksplisit memperingati remaja Islam untuk tidak sekali-sekali mendekati zina, termasuk pacaran. Karena larangan inilah, biasanya muslimah ‘tertentu‘ tidak akan berani berpacaran. Alih-alih memiliki pacar, mereka lebih memilih dikatakan jomblo karena memilih menjaga diri hingga tibanya fase pernikahan.

Dari sekian banyak kejadian-kejadian dilematis yang menguji keteguhan kita sebagai muslimah, satu hal yang ingin saya sampaikan, tegaslah wahai para muslimah sekalian! Tegaslah bahwa ini adalah perintah Tuhan kita yang absolut, tak dapat ditawar-tawar. Tunjukkan kepada mereka semua, bahwa kita memiliki ketegasan dalam bersikap dan bertindak. Setidaknya ini yang justru akan membuat mereka menghormati keputusan kita.

BACA JUGA Duka Muslimah yang Mudik Sendirian atau tulisan Devie Andriyani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 November 2019 oleh

Tags: ajaran IslambersalamanMuslimahPacaran

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Devie Andriyani

Devie Andriyani

Islam-minded, Akhirah-oriented

ArtikelTerkait

Mempelajari 6 Rukun Iman dalam Islam

Rukun Iman Ada 6, Wajib Dipelajari Umat Muslim

15 Januari 2023
Muslimah Pakai Jilbab, tapi Dibuat Merasa Hina

Muslimah Pakai Jilbab, tapi Dibuat Merasa Hina

23 Desember 2022
Mancing Date, Jenis Kencan yang Wajib Dicoba

Mancing Date, Jenis Kencan yang Wajib Dicoba

12 Oktober 2022
Pacaran kok Tuker-tukeran Media Sosial, Situ Waras?

Pacaran kok Tuker-tukeran Media Sosial, Situ Waras?

13 Mei 2022
Twenty Five Twenty One: Perpisahan Adalah Jalan Terbaik untuk Yi Jin dan Hee Do Terminal Mojok.co

Twenty Five Twenty One: Perpisahan Adalah Jalan Terbaik untuk Yi Jin dan Hee Do

4 April 2022
Forecasting Love and Weather Jangan Pacaran dengan Teman Sekantor Terminal mojok

Forecasting Love and Weather: Jangan Pacaran dengan Teman Sekantor

19 Februari 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Rio Ramadhan Pacaran Sama Kekeyi Itu Biasa Saja, Nggak Perlu Dibesar-besarkan!

Rio Ramadhan Pacaran Sama Kekeyi Itu Biasa Saja, Nggak Perlu Dibesar-besarkan!

Sumbangan Sukarela Tanpa Rasa Suka dan Rela

Sumbangan Sukarela Tanpa Rasa Suka dan Rela

Orang yang Nggak Enakan dan Suka Ngalah Sering Kali Jadi Korban Eksploitasi Temannya

Orang yang Nggak Enakan dan Suka Ngalah Sering Kali Jadi Korban Eksploitasi Temannya



Terpopuler Sepekan

Masa Jabatan Kepala Desa 9 Tahun? Nggak Kapok Punya Pimpinan Nggak Becus?
Pojok Tubir

Nggak Usah Berisik, Perpanjangan Masa Jabatan Kades Sudah Benar kok!

oleh Moh. Rofqil Bazikh
6 Februari 2023

Nggak usah kemrecek!

Baca selengkapnya
Dosa Penjual Lumpia Semarang yang Bikin Lumpianya Bau Pesing

Dosa Penjual Lumpia Semarang yang Bikin Lumpianya Bau Pesing

6 Februari 2023
5 Dosa Tukang Tambal Ban yang Perlu Banget Kalian Ketahui

5 Dosa Tukang Tambal Ban yang Perlu Banget Kalian Ketahui

5 Februari 2023
4 Alasan Wajib Pakai Telkomsel meski Cuma Kartu Cadangan Terminal Mojok Farzand01 Shutterstock

Telkomsel, Provider Seluler yang Diskriminatif

4 Februari 2023
Warnet Bokep di Jogja yang Pernah Jaya Bersama Pornhub (Unsplash)

Warnet Bokep di Jogja yang Pernah Jaya Bersama Pornhub

1 Februari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=p4e22R45FOg

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!