Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Gunung Andong, Gunung yang Kerap Diremehkan Pendaki Pemula, padahal Medannya Tetap Saja Tak Mudah

Selia Dwi Amara oleh Selia Dwi Amara
24 Juni 2025
A A
Gunung Andong, Gunung yang Kerap Diremehkan Pendaki Pemula, padahal Medannya Tetap Saja Tak Mudah

Gunung Andong, Gunung yang Kerap Diremehkan Pendaki Pemula, padahal Medannya Tetap Saja Tak Mudah

Share on FacebookShare on Twitter

Katanya, gunung dengan ketinggian 1000-an mdpl itu cocok buat pemula, katanya. Nah, hal itulah yang bikin Gunung Andong kerap jadi rujukan bagi para pendaki pemula. Tingginya yang “hanya” 1726 mdpl itu bikin gunung ini kerap dianggap jadi gunungnya para pemula.

Tapi, karena ketinggiannya yang “hanya” segitu, bikin banyak orang meremehkannya. Bahkan bagi pemula sekalipun. Salah satunya, saya.

Gunung Andong adalah gunung pertama yang saya daki. Saya memilih Andong alasannya sederhana: karena aman untuk pemula. Cuma 1-2 jam menuju puncak. Tentu saja saya tertarik dan gas saja mendakinya. Satu-dua jam menuju puncak, siapa yang nggak tertarik?

Tibalah hari pendakian. Saya mendaki bersama dua kawan yang berpengalaman. Tentu, meski gunung pemula, saya tak mau kelewat gegabah. Tapi, saya masih meremehkan Andong. Masih menganggapnya biasa saja, meski saya pemula. Hari itu juga, saya merasa bahwa saya jadi orang terbodoh sedunia.

Dibikin sadar oleh Gunung Andong

Saya mendaki via Sawit, yang nantinya akan melalui anak tangga sebelum bertemu persimpangan jalur lama dan baru. Tapi, baru sampai titik itu saja, lutut saya sudah gemetar. Hilang sudah kesombongan dan senyum meremehkan yang ada di angan. Gemetar lutut saya jauh lebih nyata ketimbang hal-hal abstrak yang ada di kepala.

Kawan saya memilih jalur yang landai. Okelah, lebih mudah, pikir saya, dan mulai percaya bahwa Gunung Andong beneran cocok untuk pemula. Tapi, lagi-lagi saya salah. Gemetar di lutut makin menjadi, nafas saya tersengal. Ketinggian tidak membantu saya sama sekali, karena oksigen tentu saja menipis.

Selang 2,5 jam perjalanan kami pun sampai di puncak makam yang nahasnya hanya terlihat kabut tebal bila sejauh mata memandang. Sudah lutut gemetar, lelah saya tidak terbayar. Hash.

Saat lelah mulai reda, kami memutuskan untuk turun melalui jalur lama yang ternyata cukup ekstrem. Bagaimana tidak, jalur lama tidak memiliki jalur landai sama sekali, melainkan hanya berupa anak tangga.

Baca Juga:

Gunung Pundak Mojokerto: Terkenal Indah dan Cocok bagi Pemula, tapi Punya Sisi Buruk yang Perlu Diwaspadai

Saran untuk Pendaki Pemula agar Pendakian Pertama Kalian Tidak Berakhir Ambyar

Lutut saya tiada habis gemetar menopang tubuh saya menuruni tangga di Gunung Andong. Kami memutuskan istirahat sejenak lalu melanjutkan perjalanan sembari menahan ngilu pada lutut serta gemetar.

Sayangnya penderitaan tak berhenti di situ saja. Beberapa jam setelah pendakian, saya hampir tidak bisa berjalan, dan penderitaan tersebut berlangsung selama lebih dari 3 hari. Tentunya ini sangat menyiksa. Gunung pemula apanya.

Kesalahan yang sering diabaikan pemula saat mendaki Gunung Andong

Tapi bagaimanapun, itu semua salah saya. Sebenarnya ya, Gunung Andong memang cocok untuk pemula. Sayanya aja yang nggak cocok mikirnya. Mentang-mentang gunung pemula, saya memilih untuk mengabaikan hal-hal esensial.

Yang pertama, jelas, saya kurang persiapan fisik. Jelas, lutut gemetar itu adalah tanda saya kurang persiapan. Padahal otot kaki penting untuk dilatih agar siap melibas medan yang terjal.

Kedua, kesalahan pendaki pemula saat menaiki gunung berketinggian rendah adalah menganggap enteng dan tak banyak riset. Selain meningkatkan risiko tersesat, kurangnya pemahaman jalur membuat kesiapan fisik hingga perlengkapan pendakian menjadi kurang memadai.

Yang ketiga, dan paling penting, terkadang pendaki terlalu memaksakan dirinya di jalur pendakian. Padahal tidak ada salahnya untuk memulihkan tubuh sejenak agar siap memulai perjalanan kembali. Untuk itu, walaupun mendaki bersama seseorang yang berpengalaman, bila merasa belum dapat mengikuti langkahnya tidak ada salahnya bila meminta istirahat sejenak.

Bila kesiapan fisik belum merasa cukup untuk menaiki Gunung Andong. Maka gunung dibawah ini lebih cocok menjadi sarana latihan bagi para pendaki pemula.

Gunung Tidar

Dikenal dengan istilah “Pakunya Tanah Jawa”, Gunung Tidar lebih tepatnya merupakan sebuah bukit berketinggian 503 mdpl. Untuk itu gunung di tengah Kota Magelang ini dapat ditempuh selama 30 menit perjalanan dengan kondisi jalur anak tangga semen sehingga lebih aman untuk latihan.

Gunung Giyanti

Bila ingin lebih naik level saat latihan pendakian maka Gunung Giyanti menjadi solusinya. Gunung berketinggian 1.200 mdpl ini berada di Kecamatan Windusari yang dapat ditempuh selama 1 jam perjalanan dengan kondisi jalur tanah menanjak yang tidak ekstrim.

Gunung Andong tetaplah gunungnya pemula. Tapi, jangan pernah diremehkan. Atau nantinya jadi kek saya, lutut gemetar, nafas tersengal, 3 hari di kasur tanpa bisa bergerak. Ah, kebodohan masa muda.

Penulis: Selia Dwi Amara
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pengalaman Horor Menyusuri Jalur Pendakian Gunung Andong Saat Tengah Malam

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Juni 2025 oleh

Tags: gunung andongpendaki pemula
Selia Dwi Amara

Selia Dwi Amara

Halo, aku Selia Dwi Amara, penulis yang suka mengulas hal-hal tentang kearifan lokal mulai dari kuliner, wisata, sejarah, seni budaya, dan masih banyak lagi.

ArtikelTerkait

4 Jalur Pendakian Gunung yang Cocok untuk Pendaki Pemula terminal mojok.co

4 Jalur Pendakian Gunung yang Cocok untuk Pendaki Pemula

23 Desember 2021
Gunung Pundak Mojokerto: Terkenal Indah dan Cocok bagi Pemula, tapi Punya Sisi Buruk yang Perlu Diwaspadai

Gunung Pundak Mojokerto: Terkenal Indah dan Cocok bagi Pemula, tapi Punya Sisi Buruk yang Perlu Diwaspadai

6 September 2024
5 Rekomendasi Gunung di Jawa Barat untuk Pendaki Pemula

5 Rekomendasi Gunung di Jawa Barat untuk Pendaki Pemula

27 September 2023
gunung andong

Pengalaman Horor Menyusuri Jalur Pendakian Gunung Andong Saat Tengah Malam

25 Desember 2021
Saran untuk Pendaki Pemula agar Pendakian Pertama Kalian Tidak Berakhir Ambyar

Saran untuk Pendaki Pemula agar Pendakian Pertama Kalian Tidak Berakhir Ambyar

6 Januari 2024
Gunung Butak di Perbatasan Kabupaten Malang dan Blitar Katanya Cocok buat Pemula, Nyatanya Bikin Berdarah-darah

Gunung Butak di Perbatasan Kabupaten Malang dan Blitar Katanya Cocok buat Pemula, Nyatanya Bikin Berdarah-darah

6 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.