Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Grup Facebook Warga Demak Nggak Kalah Gayeng dari Info Cegatan Jogja

Muniroh oleh Muniroh
5 Desember 2020
A A
Grup Facebook Warga Demak Nggak Kalah Gayeng dari Info Cegatan Jogja terminal mojok.co

Grup Facebook Warga Demak Nggak Kalah Gayeng dari Info Cegatan Jogja terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Jogja memiliki grup Info Cegatan Jogja yang fenomenal dengan anggota lebih dari sejuta. Di daerah saya, Demak, juga ada grup Facebook meski tidak sefenomenal Info Cegatan Jogja namun grup ini memiliki peran dan fungsinya yang tidak kalah dengan grup info cegatan jogja. Grup Facebook ini bernama “Warga Demak”.

Tidak jauh berbeda dengan ICJ, di grup Warga Demak pun biasa digunakan untuk mendapatkan segala macam informasi, berbagi kisah inspiratif, curhatan masalah pribadi, bahkan terlalu pribadi dan berbagai macam permasalahan lainnya.

Satu kali saya pernah membaca postingan yang berisi mengenai curhatan seputar pertanian, sebagian besar penduduk Demak memang berprofesi sebagai petani. Postingan ini berisi sambatnya mengenai harga pupuk yang melambung sangat mahal sedangkan untuk pupuk subsidi begitu sulit mendapatkannya.

Sebagai sesama petani tentu saja saya sangat mengerti dengan kegundahgulanaan hatinya. Saya membacanya saja sampai grentes. Bibit mahal, pupuk mahal dan sulit memperolehnya, musim yang tidak menentu, berbagai hama yang menyerang; mulai dari tikus, ulat, keong dan sebagainya, penyakit pada tanaman yang penanganannya sulitnya nauzubillah, hingga hasil panen yang dihargai dengan sangat murah, benar-benar tidak sesuai dengan jerih payah selama menggarap.

Kami, para petani ini hanya bisa bergantung pada welas asihe Gusti Alloh. Tidak pada yang lain, pemerintah, pejabat, maupun pada komunitas-komunitas yang mengatasnamakan kami. Bukan, bukannya kami tidak percaya, tapi semata-mata karena kami takut untuk lebih kecewa dan kemudian merasa lebih nelongso lagi. Cukuplah sambat kami sebatas pada permasalahan pupuk, hama, dan panenan. Kami enggan untuk menambahi komposisi sambat kami.

Akan tetapi kegrentesan saya tadi lekas berubah menjadi tidak sekedar senyuman manis, tapi cekikikan yang cenderung nggatheli. Lha bagaimana tidak nggatheli kalau komentar di bawah postingan grup Facebook tadi begini, “Lur, nek ngerti rabuk larang yo ojo mbok tuku nek akhire yo mbok sebar-sebar.” Saya yang awalnya grentes membaca curhatan tadi, ingin rasanya membuatkan secangkir kopi urea ke netizen yang berkomentar.

Pernah saya juga menemui postingan yang bertanya di manakah tempat jualan jamu purwoceng. Postingan ini cepat sekali mendapatkan respons, lebih cepat dari postingan kehilangan dompet, entah kenapa alasannya. Dari yang memberikan jawaban berupa tempat yang biasanya berjualan jamu hingga menandai nama temannya yang berjualan jamu. Namun, ada juga yang berkomentar dengan nada usil semisal, “Ora usah nggaya golek purwoceng, Mas, biasa ngombe puyer, nek ra iso mbalek rekoso ora iso mbut gawe sampeyan.” Dan jawaban dari yang membuat postingan tadi pun tidak kalah usil, “Aku biasa ngombe sari rapet lur….”

Ada juga anggota grup Facebook yang mungkin saking selownya bertanya dengan pertanyaan yang juga selow, “Lur nek masak banyu ki di kumbah disek opo ora?” tentu saja komentar dari para netizen pun beragam. Ada yang mem-bully dan menganggapnya sedang pansos, ada pula yang menjawabnya begitu normatif, bahwa air tidak perlu dicuci cukup pancinya yang dicuci, benar-benar budiman sekali netizen ini.

Baca Juga:

4 Barang dan Jasa “Gelap” yang Tidak Pernah Saya Sangka Dijual di Facebook Marketplace

Pengangguran Apes setelah Menjadi Korban Penipuan Lowongan Kerja di Facebook. Niat Cari Kerja Malah Duit Melayang dan Mental Remuk

Akan tetapi ada satu komentar yang membuat saya antara terenyuh dan mangkel. Komentar itu berbunyi, “Tidak usah dicuci Lur, langsung direbus, nanti kalau sudah mendidih ambil satu gayung langsung siramkan ke wajah untuk cuci muka.” Dingin, kalem di awal, namun kejam di akhir.

Yang saya sukai dari grup Facebook Warga Demak ini adalah tidak saya temui postingan yang berbau politik atau mungkin memang saya saja yang tidak menemukannya. Selain itu, jika terjadi perselisihan dalam setiap postingan segera akan ada pihak yang melerainya. Bagaimana cara melerainya? Ya silahkan kunjungi sendiri grupnya sekalian agar menambah teman dari Demak yang kayak ada manis-manisnya gitu.

BACA JUGA Akun @tiktokjelek di Twitter Adalah Akun Satire yang Berhasil

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 4 Desember 2020 oleh

Tags: Facebookgrup chat
Muniroh

Muniroh

Nama saya Muniroh, saat ini berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Pernah mengajar di MTs dan MA selama 6 tahun kemudian memutuskan untuk resain pasca melahirkan anak pertama. Belajar menulis saat masih kuliah di lembaga pers mahasiswa (LPM) vokal IKIP PGRI Semarang.

ArtikelTerkait

facebook media sosial kenangan nostalgia fitur mojok

Bagi Saya, Facebook Adalah Media Sosial Paling Sentimental

25 April 2020
Netizen Twitter Adalah Antagonis Paling Kejam dan Fakta-fakta Lainnya Kenapa Becandaan di Twitter Nggak Laku Dibawa ke Facebook?

Kenapa Becandaan di Twitter Nggak Laku di Facebook?

10 Maret 2020
Twitter Nggak Akan Rest in Peace Hanya karena Stories

Twitter Nggak Akan Rest in Peace Hanya karena Stories

6 Maret 2020
5 Rekomendasi Mobil Murah Bekas buat Kamu yang Sadar kalau Gengsi Nggak Bisa Dimakan mobil bekas

6 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Membeli Mobil Bekas bagi Orang Awam, Pokoknya Teliti!

5 September 2024
perkembangan media sosial

Balada Mengikuti Perkembangan Media Sosial Dalam Satu Dekade

20 Mei 2019
facebook ngawi ngawinan mojok

Dear Facebook, Plis Banget Taruh Ngawi pada Provinsi yang Sebenarnya. Masak Ngawi di Jawa Tengah?

12 September 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.