Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Gara-gara Chibi Maruko-chan Aku Jadi Pengen Makan Belut

Mita Berliana oleh Mita Berliana
2 September 2019
A A
Chibi Maruko-chan

Chibi Maruko-chan

Share on FacebookShare on Twitter

Rupanya ada faedahnya malam ini harus terbujur di atas kasur karena sakit perut akibat lupa makan. Gila kok aku bisa lupa makan ya, kok bisa nggak kerasa laper itu loh, disatu sisi emang lagi bokek sih ehehe. Sampe dinasihatin panjang kali lebar sama pacar gara-gara lupa makan. Balik lagi, jadi faedahnya adalah aku bisa nonton Chibi Maruko-chan kesukaanku di YouTube—di samping aku suka juga nonton Crayon Shincan—sambil ngalihin rasa sakit. Faedahnya apaan nonton kartun gitu?

Gini, sini duduk dulu aku ceritain. Sebelumnya, kamu udah tahu Chibi Maruko-chan belum? Kalau anak 90-an yaqueen udah fasih banget sih sama tokoh anak kecil berpipi merona ini. Chibi Maruko-chan itu serial anime yang diangkat dari manga karya Momoko Sakura yang juga merupakan nama tokoh utama dalam serial ini. Genrenya lebih ke slice of life gitu sih, ada komedinya. Usut punya usut sih nih anime based on true story atau pengalaman masa kecil si pengarang. Kece bener!

Tuh anime tayang di Indonesia tahun 2000-an nah nggak tau deh tepatnya 2000 berapa dan umur berapa aku nonton. Sebocil itu sih, aku liat kartun ya karena lucu aja, suka aja, nggak ada yang gimana-gimana. Uniknya nih, Maruko kan males, bandel, dan kadang ngelawan ibunya gitu kan, tapi aku yang waktu itu masih kecil, polos, dan apa-apa manut tuh yak nggak goblok gitu loh. Nggak yang apa-apa Maruko lakuin semuanya aku tiru. Paling kayak merasa takjub misal atau percaya sama yang dia percaya.

Contoh nih, di episode Maruko lagi pengen makan belut di suatu musim panas, dia denger dari Tama-chan temennya bahwa kalau dia makan belut di Hari Belut, maka dia akan kuat menghadapi musim panas. Abis denger itu, Maruko percaya gitu loh dan langsung merengek ke ibunya minta dimasakin belut buat makan malam, tapi karena ibunya udah belanja sarden ya ibunya nolak. Maruko bersikeras tetep mau makan belut karena udah percaya sama yang diomongin sama Tama-chan dan udah jadi tradisi orang Jepang sepertinya untuk makan belut di musim panas—sampe ada peringatan harinya loh.

Yaudah deh Maruko ngebujuk si kakeknya yang melankolis dan terlalu baik banget banget banget. Mereka pergi berdua niat makan belut di luar eh setelah antre di warung belut cukup lama, belutnya malah abis diborong sama orang. Akhirnya mereka pulang dengan kecewa. Di jalan, Maruko melihat teman-teman laki-lakinya sedang berburu belut di sungai. Dengan semangat Maruko dan kakek bergabung. Lama nyari nggak nemu-nemu. Yamada—salah satu teman laki-laki Maruko menemukan belut di dalam bambu yang berada dalam sungai namun akhirnya belut itu lepas juga hufftt. Ini menambah daftar kekecewaan Maruko.

Maruko dan Kakek pun pulang dengan lemas. Sesampainya di rumah, Maruko menemukan belut yang sudah dimasak oleh Ibu tersaji di atas piring. Itu membuat Maruko dan kakek merasa senang. Malam itu makan malam keluarga Sakura jadi lebih menyenangkan daripada biasanya.

Dari episode itu, aku yang masih bocil kayak kepingin juga gitu makan belut. Di hari yang panas, yang aku anggap sebagai musim panas kalau dianalogikan aku tinggal di Jepang—padahal aku udah tahu Indonesia cuma punya dua musim—aku pun sama percayanya dengan Maruko bahwa mungkin aku akan lebih bisa menghadapi panas dan dapat stamina yang prima kalau makan belut. Aku yang dulu kecil berpikir seperti itu.

Mungkin kejadian-kejadian serupa yang Maruko alami di setiap episode lainnya aku memang praktekkan dalam hal sesuatu yang dipercaya atau kebiasaan mereka yang menurut diriku unik dan nggak ada di sekitarku. Tapi ya kalau Maruko males, mager, ngebentak ibu di beberapa episode gitu sih jujur aja aku nggak niru atau mempraktekannya dulu. Gimana aku mau males, mager, dan berani ngebentak Mamaku? Orang kalau akunya males udah dinasihatin duluan. wqwq

Baca Juga:

Demi Pacar, Saya Rela Menyukai Minuman Matcha yang Selama Ini Dibenci karena Rasanya Mirip Rumput

Pengalamanku sebagai Warga Lokal Jepang Merasakan Langsung Sistem Siaga Bencana di Jepang: Jauh Lebih Siaga Menghadapi Bencana, Jauh ketimbang Indonesia

Entah sih, aku heran aja kenapa kartun-kartun jadul kenapa nggak ditayangin lagi di televisi dengan dalih “nggak mendidik”, “takut ditiru anak-anak”, dan sebagainya. Semisal kasus Sandy Tupai di SpongeBob yang disensor saat pakai bikini. Begini ya, orang dewasa pun kayaknya nggak bakal nafsu liat Sandy Tupai pakai bikini. Ya tolong aja, kecuali emang Anda nggak waras. Yang ada tuh adekku yang waktu itu masih kecil banget malah nanya, “mbak, kenapa itu kok burem?” Nah loh kan aku jadi susah jelasinnya gimana. Malah ngundang anak kecil kepo sih. Tapi nggak lama tubuh Sandy udah nggak disensor lagi sih.

Sama ada lagi. Aku masih nggak terima ya Shinchan udah nggak tayang di TV dengan alasan takut anak-anak kecil niru Shinchan yang bandel, konyol, genit ke kakak cantik, goyang pantat buri-buri, dan jail ke mamanya. Oke si Shinchan emang gitu kadang. Lah tapi emang nggak bisa dipilah-pilah gitu mana yang harus ditayangin buat anak-anak Indonesia, mana yang nggak boleh ditayangin?

Semenjak kuliah, selain Chibi Maruko-chan, aku sering nonton Shinchan di YouTube. Nonton versi Jepang dengan subtittle Indo, versi Malay, bahkan Spanyol. Ada kok episode di salah satu versi tersebut yang adegan senonohnya terang-benderang banget dan di Indonesia nggak ditayangin emang. Kurasa versi yang tayang di Indonesia itu sangat aman buat ditonton. Jadi, apa yang salah sih?

Sampai hari ini sih, adekku yang udah SMP kusuruh nonton kartun jadul sebagai hiburan—dengan tetap kupantau karena Mama Ayahku juga udah super sibuk banget bahkan dia YouTube an di hpnya pakai akun Gmail-ku biar kalau dia nonton apa aku bisa liat history dan bekas searchingnya juga aku bisa tahu video apa yang dia subscribe. Sumpah nih adekku udah kayak anakku emang—daripada ngikutin anak seusianya yang tontonannya sinetron cinta-cintaan. Tapi gara-gara itu adekku nggak peka sama cewek-cewek yang berusaha deketin dia. Duh bahaya nih buat keselamatan hafidz-an adekku tapi gimana ya. wqwq. Selama dia nggak dapet tontonan cinta-cintaan sih kupikir bakal aman.

Ini kok jadi kemana-mana ya. Jadi apa faedahnya aku nonton Chibi Maruko-chan saat terkulai lemas di atas kasur karena sakit perut akibat lupa makan? Hmm, faedahnya aku terhibur, rasa sakit teralihkan, dan aku bisa nulis ini buat kalian. ehehe (*)

BACA JUGA Belajar dari Patrick Walaupun Pengangguran Tapi Banyak Akal atau tulisan Mita Berliana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 September 2019 oleh

Tags: Chibi Maruko-chanjepangkartunmasa kecil
Mita Berliana

Mita Berliana

Anak pangan tapi jarang makan. Hobi nulis dan tidur. Bisa kenalan lewat ig @berliana_mita.

ArtikelTerkait

Fenomena Banyak Idol K-Pop dari Jepang, Orang Korea Sebenarnya Benci atau Sayang_ terminal mojok

Fenomena Banyak Idol K-Pop dari Jepang, Orang Korea Sebenarnya Benci atau Sayang?

29 April 2021
Jerome Polin Youtuber Sombong dan Saran untuk Si Pintar (Unsplash)

Jerome Polin Youtuber Sombong. Eh, Si Pintar Kena Hujat Lagi karena Kuasai Channel Nihongo Mantappu

6 Januari 2024
Review All Quiet on the Western Front: Tiada yang Riang di Masa Perang terminal mojok.co

Almarhumah Nenek Saya dan Perang yang Tak Padam dalam Ingatan

31 Desember 2020
kristen kakure kirishitan jepang mojok

Kakure Kirishitan: Sejarah Penyebaran Kristen di Jepang

29 September 2020
4 Episode Paling Sedih dalam Serial Kartun Upin dan Ipin

4 Episode Paling Sedih dalam Serial Kartun Upin dan Ipin

14 Mei 2023
Kehidupan SD di Jepang Versi Nobita Itu Bukan Mitos, 6 Hal Ini Buktinya terminal mojok

Kehidupan SD di Jepang Versi Nobita Itu Bukan Mitos, 6 Hal Ini Buktinya

8 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.