Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kisah Saya Hidup di Kecamatan Gamping Sleman, Desa Enggan, Kota Tak Mampu, Akhirnya Terjebak di Tengah-tengahnya

Janu Wisnanto oleh Janu Wisnanto
19 April 2025
A A
Kecamatan Gamping, Kecamatan Paling Underrated di Kabupaten Sleman gamping sleman

Kecamatan Gamping, Kecamatan Paling Underrated di Kabupaten Sleman (Yosafat Herdian via Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau ada yang tanya, “Eh, kamu tinggal di mana sih?” dan aku jawab “Gamping,” biasanya reaksi pertama orang itu adalah bingung. Ya, Gamping Sleman emang gitu, kayak berada di zona ambang. Di satu sisi, udah mulai banyak perumahan, pusat perbelanjaan, dan jalan-jalan yang rapi, tapi di sisi lain, nggak cukup untuk dibilang kota. Gamping juga sudah tidak bisa dibilang desa, karena sekarang sudah jarang banget ada sawah, kecuali kalau kamu nyari di bagian yang lebih jauh dari pusat kecamatan.

Ini kisah hidupku di Gamping, sebuah kecamatan yang kayak lagi bingung mau jadi kota atau tetap desa. Gamping itu ngambang, nggak jelas. Biar pun orang-orang bilang Jogja itu nggak ada kota satelit yang bener-bener berkembang, Gamping justru jadi tempat peralihan yang aneh banget.

Ketika Gamping Sleman masih desa

Dulu, Gamping itu desa yang asri, masih banyak sawah, banyak pohon, dan suasana yang jauh dari keramaian. Meskipun ada banyak suara ayam berkokok pagi-pagi, hidup terasa tenang dan damai. Ya, meskipun terkadang terasa monoton, tapi itulah yang bisa memberi ketenangan. Kalau kamu tinggal di sini, biasanya kamu akan ketemu orang-orang yang ramah banget, bisa jadi temen main ke kebun atau nyari petis di pasar. Anak-anak masih main layang-layang, sepeda, atau nyemplung ke kali kalau musim hujan.

Simple. Nyaman. Seperti kehidupan yang aku impikan—tanpa tekanan hidup besar, tanpa guncangan ekonomi yang gawat.

Tapi ya, semua itu berubah. Gampangnya, kalau kamu datang ke Gamping Sleman sekarang, yang kamu temui bukan sawah lagi, tapi rumah-rumah minimalis yang berjejer rapi, ngeblok satu sama lain, dengan jalanan beton yang bisa bikin sepeda motormu meluncur tanpa ampun.

Perumahan di Gamping udah lebih banyak dari sawah yang dulu ada. Jalanan yang dulu penuh semak belukar sekarang berubah jadi barisan toko-toko yang jualan macam-macam. Nggak salah sih, karena memang Gamping ini jadi tempat favorit buat orang yang pengen tinggal agak jauh dari keramaian Jogja, tapi nggak mau jauh-jauh banget.

Antara pengin jadi kota dan tetap desa

Aneh banget sih. Gamping Sleman sekarang kayak anak muda yang lagi bingung pilih jalur hidup. Kalau dilihat dari perkembangan perumahan dan rukonya, Gamping tuh kayak lagi berusaha keras buat jadi kota. Tapi, kalau lihat suasana jalan yang masih sempit, motor-motor yang bisa bertumbukan kalau parkir terlalu lama, dan warung-warung tenda pinggir jalan yang masih ada, rasanya kok masih desa banget ya?

Sering kali aku bingung, apa sih Gamping ini? Kota atau desa? Kalau ditanya penduduknya, mereka nggak akan jawab “kota,” karena masih merasa desa. Tapi coba liat deh, banyak yang tinggal di perumahan modern, ada yang kerja di kantor besar, ada yang ke Jogja cuma dalam hitungan menit. Gampang banget buat ke mana-mana, tapi tetap nggak bisa lepas dari bau tanah yang kadang nyengat kalau musim hujan datang.

Baca Juga:

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Alfamidi Solo Baru Pantas Dinobatkan sebagai Alfamidi Terbaik di Kabupaten Sukoharjo, Inilah Alasannya!

Gamping Sleman juga sering kayak orang yang nggak tahu arah hidup. Mau jadi kota, tapi infrastrukturnya belum siap, terutama masalah jalan. Mau tetap desa, tapi udah terlalu banyak perumahan yang menggantikan sawah dan ladang. Yang tinggal di sini pun bingung, “Gamping ini sebetulnya mau ke mana sih?”

Baca halaman selanjutnya

Kehidupan yang tertahan

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 20 April 2025 oleh

Tags: gamping slemanperumahansupermarket
Janu Wisnanto

Janu Wisnanto

Mahasiswa semester akhir Universitas Ahmad Dahlan, jurusan Sastra Indonesia. Pemuda asli Sleman. Penulis masalah sosial di Daerah Istimewa Yogyakarta.

ArtikelTerkait

main ke rumah tetangga sungkan canggung perumahan wabah corona mojok

Solusi ‘Gerakan Menengok Tetangga’ bagi Warga Kompleks yang Biasa Diem di Rumah Bae

7 Mei 2020
Bravo Cepu, Supermarket Penyelamat Warga di Sisi Timur Blora Mojok.co

Bravo Supermarket Cepu, Tempat Belanja Penyelamat Warga di Sisi Timur Blora

11 November 2025
Derita Punya Tetangga yang Pelihara Ayam: Bau Tidak Sedap Jadi Musuh Sehari-hari, Sudah Diingatkan Malah Ngeyel Mojok.co

Derita Punya Tetangga yang Pelihara Ayam: Bau Tidak Sedap Jadi Musuh Sehari-hari, Sudah Diingatkan Malah Ngeyel

7 September 2025
2 Stereotip Umum yang Keliru tentang Perumahan Syariah

2 Stereotipe Umum yang Keliru tentang Perumahan Syariah

21 April 2022
Banjir Pertama di Perumahan Saya dan Guyub Warga yang Bikin Adem terminal mojok.co

Pengalaman Banjir Pertama di Perumahan Saya dan Guyub Warga yang Bikin Adem

27 Februari 2021
Punya Rumah Dekat Kos Putri Itu Menderita, tapi Banyak Orang Nggak Menyadarinya Mojok.co

Punya Rumah Dekat Kos Putri Itu Menderita, tapi Banyak Orang Nggak Menyadarinya

25 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.