Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Gaji UMK Kendal, Harga Kost Semarang: Derita Perantau di Kawasan Industri Kendal

Andre Rizal Hanafi oleh Andre Rizal Hanafi
30 Juni 2025
A A
Gaji UMK Kendal, Harga Kost Semarang: Derita Perantau di Kawasan Industri Kendal KIK

Gaji UMK Kendal, Harga Kost Semarang: Derita Perantau di Kawasan Industri Kendal

Share on FacebookShare on Twitter

Dulu, waktu SMA, saya kira pindah ke kota buat kerja itu hidupnya bakal keren. Bangun pagi, naik motor, pakai seragam kerja, gajian tiap bulan, dan bisa jajan sepuasnya. Tapi itu dulu. Sebelum saya dengar cerita tentang bagaimana susahnya hidup sebagai perantau di Kawasan Industri Kendal (KIK).

Setelah tahu, ternyata kerja di pabrik itu nggak sesimpel yang kelihatan. Apalagi buat orang-orang dari luar kota yang nekat merantau demi sesuap nasi dan segelas teh es.

Kawasan Industri Kendal (KIK) ini letaknya di Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu, dan sebagian masuk Kecamatan Brangsong. KIK ini jadi salah satu kawasan industri paling besar di Jawa Tengah. Isinya macam-macam ada pabrik elektronik, makanan, otomotif, tekstil, dan entah apalagi. Investornya dari mana-mana, pekerjanya juga dari mana-mana.

Ada yang dari Magelang, Temanggung, Banjarnegara, Blora, sampai yang paling niat datang dari Jawa Timur. Lumayan banyak juga yang dari Surabaya, Jombang, bahkan Pacitan.

Masalahnya, makin banyak pabrik berdiri, makin banyak pekerja masuk, tapi tempat tinggalnya nggak nambah. Hasilnya? Derita massal bernama susah cari tempat kost.

Kost di Kendal sekarang mahal, kamar mandi luar pun jadi rebutan

Coba cari kost di Kaliwungu atau Brangsong sekarang. Silakan. Pasti jawabannya: “Maaf, penuh.” Dan itu bukan penuh ala-ala pura-pura, tapi  beneran. Bahkan kamar mandi luar yang biasanya kurang diminati pun sekarang jadi rebutan.

Kalau dulu tahun 2019-an, harga kost masih masuk akal. Kamar mandi luar cukup bayar 300.000 – 400.000 ribu per bulan. Kalau mau kamar mandi dalam, tinggal nambah dikit, 500.000-700.000 ribu juga dapat. Sekarang? Jangan mimpi.

Kamar mandi luar sekarang sudah naik jadi 700.000-750.000 ribu. Kamar mandi dalam? 950.000 ribu sampai 1,150,000. Kalau pengin gaya-gayaan pakai AC, siap-siap bayar 1,950,000. Itu belum listrik dan air. Ini harga-harga yang dulu cuma kita temukan di pusat Kota Semarang, sekarang nongol di gang-gang kecil Kaliwungu.

Baca Juga:

Kendal Itu Persis kayak MU: Punya Kekayaan, tapi Nggak Bisa Apa-apa, Alih-alih Berjaya, Malah Konsisten Jadi Medioker!

Saya Warga Kendal, tapi Nggak Pernah Bangga dengan KIK yang Merusak Alam

Padahal UMK Kabupaten Kendal tahun ini cuma 2.783.455. Belum dipotong BPJS, belum makan, belum transport. Kalau kost aja udah hampir separuh gaji, kapan nabungnya? Kapan makan nasinya? Kalau tidak ada lembur para pekerja perantau ini dipastikan bakal pusing setiap pertengahan bulan.

Untungnya di Kaliwungu, makanan masih banyak yang murah. Modal 10-15 ribu sudah bisa dapet nasi, lauk, sambal, dan segelas teh es. Tapi ya itu, murahnya makanan nggak bisa menutupi mahalnya tempat kost.

Ngontrak jadi jalan pintas, tapi butuh waktu

Karena kost udah makin langka dan mahal, banyak pekerja akhirnya cari solusi yaitu dengan ngontrak. Ngontrak memang lebih murah kalau sudah kerja beberapa bulan dan punya temen satu frekuensi. Bisa patungan, bisa masak bareng, dan bisa tidur tanpa takut kena over kapasitas.

Tapi nggak semua orang langsung bisa ngontrak. Mereka yang baru pertama kerja pasti belum punya temen, apalagi duit buat bayar kontrakan yang biasanya dibayar setahun langsung. Sialnya lagi, tempat kontrakan yang strategis juga ikut-ikutan langka. Banyak kontrakan yang cuma bisa diisi 4 orang.

Jadinya, banyak perantau terpaksa mencari kost sampai ke luar Kaliwungu dan Brangsong. Ada yang ngekost di Kecamatan Kendal, Patebon, sampai Cepiring. Perjalanan dari sana ke KIK bisa 15-20 menit pakai motor. Lumayan bikin pantat pegal tiap hari, apalagi kalau shift pagi dan harus jalan jam 5 subuh.

Kalau nggak dapet kost di Kendal, ya pulang tiap hari

Pernah dengar cerita orang yang kerja di Kendal tapi pulang ke Pekalongan tiap hari?

Kedengerannya absurd, tapi itu nyata. Temennya temen saya kerja di PT Borine Technology Indonesia, ngak dapet kost sama sekali. Akhirnya dia PP Pekalongan–Kendal tiap hari. Total perjalanan bisa lima jam. Kayak mudik mini setiap hari.

Kalau kebetulan dapet shift pagi, dia kadang numpang tidur di kost temennya. Tapi karena kostnya udah padat, ya gantian. Hari ini tidur di A, besok di B, lusa di masjid. Kadang tidur di atas tikar mushola, yang penting bisa buat istirahat.

Ketika ditanya kenapa nggak kost bareng temennya aja, dia cuma bisa bilang “Temen saya udah kost rame-rame, nggak bisa nambah orang lagi.”

Ya emang gitu kenyataannya. Banyak kost yang udah diisi lebih dari 1 orang dalam satu kamar, padahal kapasitas ideal cuma 1-2?orang. Tapi mau gimana? Selama pemilik kost nggak marah, semua sah-sah saja.

Cerita miris di malam hari

Cerita paling bikin nyesek datang dari sekelompok perantau asal Banjarnegara. Mereka datang ke Kaliwungu Kendal buat interview pagi sampai siang. Sore diumumkan lolos, langsung diminta kerja esok harinya.

Karena nggak punya kenalan, mereka nekat cari kost malam-malam. Enam cowok, enam cewek. Muter dari Kaliwungu sampai Brangsong. Semua kost jawabannya sama sudah penuh.

Jam 10 malam mereka nyerah. Badan udah capek, mata pedes, motor panas. Akhirnya mereka rebahan di masjid daerah Nglarik, Kaliwungu. Mau pulang juga jauh, mau tidur di jalan takut, mau numpang juga bingung. Untungnya, warga sekitar masjid ada yang lewat. Nanya baik-baik: “Kalian ini siapa, ngapain malam-malam di masjid?”

Setelah dijelasin, warga itu nggak tega. Mereka ditampung di rumahnya buat tidur semalam. Bahkan besoknya, disiapin sarapan. Lebih dari itu, si warga ini bantu cariin kost. Beberapa warga bahkan sampai nyulap kamar pribadinya jadi kamar kost dadakan. Bukan karena butuh uang, tapi karena kasihan.

Yang bikin terharu, harga kostnya jauh lebih murah dari pasaran. Nggak pakai AC, nggak ada water heater, tapi cukup buat tidur dan mandi. Dan yang paling penting ada atap buat berlindung. Kadang memang rasa kemanusiaan warga desa lebih mahal dari nilai rupiah.

Ancaman penipuan online

Bukan cuma penuh dan mahal, nyari kost di Kaliwungu Kendal sekarang juga penuh risiko. Banyak penipuan berkedok pemilik kost. Biasanya modusnya sederhana pasang iklan di Facebook atau WhatsApp, upload foto kamar yang menggoda (padahal hasil nyomot dari media sosial), lalu minta DP via transfer. Begitu uang ditransfer, orangnya hilang kayak ditelan bumi.

Beberapa kasus penipuan ini bahkan nggak cuma menimpa perantau baru, tapi juga mereka yang udah kerja lama.

Sialnya, mereka tidak melaporkan kejadian ini ke polisi, karena takut mentok karena nominal kerugiannya dianggap kecil. Padahal, buat buruh pabrik, uang ratusan ribu itu bisa jadi ongkos makan seminggu.

Mimpi indah, realitas berat

Kalau boleh jujur, banyak perantau ke KIK itu datang dengan mimpi. Mimpi punya kerja tetap, bisa bantu keluarga, bisa cicil HP, dan mungkin bisa nabung buat nikah. Tapi nyatanya, kerja di pabrik itu keras. Gaji pas-pasan, kerja shift, belum lagi tekanan dari atasan. Lha wong mau tidur aja susah karena kost penuh.

Pihak pengelola kawasan industri mestinya tahu hal ini. Kalau ingin terus mendatangkan investor dan pekerja, ya jangan lupa fasilitas penunjangnya.

Pemerintah daerah juga mestinya nggak cuma senang karena angka investasi naik. Lihat juga warganya. Lihat juga para pendatang. Mereka bukan cuma angka di spreadsheet. Mereka manusia, juga pengin hidup layak. Nggak minta rumah mewah, cukup sebuah kamar buat tidur tanpa waswas.

Buat kamu yang baca ini sambil mikir pengin kerja di KIK, ya boleh-boleh aja. Tapi saran saya, sebelum mikir soal interview, pikirin dulu mau tidur di mana. Kalau bisa, cari kost dulu baru datang. Kalau punya kenalan, manfaatkan. Tapi kalau nggak, siap-siap bawa sleeping bag dan mental baja.

Dan buat pemilik rumah yang baik hati dan mau nyulap kamar jadi kost darurat, kalian pahlawan tanpa tanda jasa. Semoga rezekimu lancar, usahamu laris, dan tempatmu jadi surga kecil di tengah ruwetnya dunia industri. Karena di tengah mahalnya harga kost dan kerasnya hidup perantau, kebaikan kecil sering kali jadi penyelamat yang paling besar.

Penulis: Andre Rizal Hanafi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kolong Flyover Janti adalah Tempat Terbaik untuk Menikmati “Kehidupan Malam” Jogja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 30 Juni 2025 oleh

Tags: kawasan industri kendalkendalkos di kendal
Andre Rizal Hanafi

Andre Rizal Hanafi

Pemuda dari Kendal yang dulunya kuliah perhotelan tapi sekarang lebih sering nulis dan tidur siang. Bisa diajak diskusi soal telur gosong dan masa depan yang gagal diracik.

ArtikelTerkait

Taman Hutan Klorofil Kendal: Dibangun dengan Anggaran 4 Miliaran, Berakhir Jadi Tempat Orang Pacaran dan Buang Sampah Sembarangan

Taman Hutan Klorofil Kendal: Dibangun dengan Anggaran 4 Miliaran, Berakhir Jadi Tempat Orang Pacaran dan Buang Sampah Sembarangan

17 Februari 2024
Jalan Tentara Pelajar Kendal Sama Saja Setelah 16 Tahun Berlalu, Masih Rawan Kecelakaan Mojok.co

Jalan Tentara Pelajar Kendal Sama Saja Setelah 16 Tahun Berlalu, Masih Rawan Kecelakaan

10 Maret 2025
Nestapa Warga Winong Kendal: Daerahnya Digerogoti Penambang Pasir, hingga Kini Dicuekin Pemerintah

Nestapa Warga Winong Kendal: Daerahnya Digerogoti Penambang Pasir, hingga Kini Dicuekin Pemerintah

1 Juli 2024
Jalan Patean Boja Kendal Nggak Cocok buat Semua Orang, Jangan Lewat Sini kalau Kamu Seorang Penakut

Jalan Patean Boja Kendal Nggak Cocok buat Semua Orang, Jangan Lewat Sini kalau Kamu Seorang Penakut

2 September 2024
Saya Warga Kendal, tapi Nggak Pernah Bangga dengan KIK yang Merusak Alam

Saya Warga Kendal, tapi Nggak Pernah Bangga dengan KIK yang Merusak Alam

22 September 2025
Jangan Buka Warteg di Kendal, Dijamin Nggak Laris! Mojok.co

Jangan Buka Warteg di Kendal, Dijamin Nggak Laris!

2 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.