Fun Fact Hari Jumat (Bagian 2): Nggak Cuma Masjid, Supermarket Juga Bisa Ramai

Fun Fact Hari Jumat (Bagian 2): Nggak Cuma Masjid, Supermarket Juga Bisa Ramai

Kalau bisa diberi sub judul, saya beri sub “Supermarket Diskon Gila-Gilaan di Hari Jumat”.

Setelah beberapa minggu lalu saya menulis di Terminal ini bertajuk “Fun Fact Hari Jumat”, dan ketika  menuliskannya saya masih belum ada bayangan untuk melanjutkan bagian dua-nya. Jadi ya, judul tulisan yang kemarin tidak saya beri keterangan “bagian satu”.

Sempat saya bahas sedikit kemarin, kalau pada hari Jumat orang-orang akan berlomba-lomba menuai pahala. Salah satunya, pahala diraih dengan cara bersedekah.

Bersedekah bisa dilakukan dengan cara yang bermacam-macam. Bisa dengan senyum (paling gampang), bisa dengan membantu sesama dalam bentuk barang, uang, atau jasa. Saya yakin kalau niat bersedekah dengan materi tersebut kadang masih pada berat ngelakuinnya. Ya kan? Iya aja kali, wajar kok. Namanya juga ngibadah, pasti ada bisikan-bisikan dari makhluk sebelah. Hahaha.

Sekarang ini, ada jenis sedekah yang nggak terlalu terasa berat, yaitu sedekah kembalian dari Indomaret dan Alfamart. Dan saya yakin mungkin hanya sedikit sekali orang yang menganggap sedekah yang satu ini berat.

“Kembaliannya boleh didonasikan, Kak?” tanya Mbak-Mbak kasir.

Kemudian dengan sigap si pembeli akan menjawab, “Iya”, atau “Iya, boleh”. Atau kalau si pembeli sedang banyak waktu luang, akan ditambah basa-basi dengan bertanya, “Donasi ini dialokasikan ke mana?” Pun saya sangat yakin, hanya sedikit orang yang berbasa-basi demikian. Yaudah sih, asal iya aja. Kasihan juga sama yang ngantre di belakang kalau kita kelamaan basa-basinya.

Biasanya kisaran nominal kembalian yang didonasikan ini senilai 100-500 perak rupiah. Tapi ada nggak ya orang yang saking “pelitnya” banget-banget naudzubillah gitu (bukan karena nggak uangnya mepet), nggak ngerelain recehan mereka buat donasi di minimarket ini, terus minta dikembalikan?

Padahal, sesuai tuntunan yang diajarkan oleh Al-Hadis, sedekah yang baik adalah sedekah barang terbaik yang kita miliki. Kalau berkaca terhadap cerita tadi, kurang tepat juga sih. Lha wong kita asal mengiyakan kata Mbak-Mbak kasir tadi kan biasanya karena merasa uang receh tidak banyak nilai gunanya. Dari pada menuh-menuhin dompet, mending sedekahin aja. Gitu, kan?

Tapi nggak apa-apa, ding. Kan kita terus berproses dan belajar. Punyanya juga masih itu, ya baru itu yang bisa disedekahkan. Daripada sedekah banyak-banyak tapi nggak ikhlas?

Kalau saja masyarakat kita ini hobi ngamal jariyah, saya yakin orang-orang akan memilih belanja ke minimarket tersebut, plus-plus sekalian dapet pahala sedekahnya. Apalagi kalau hari Jumat. Rame udah tuh, sedekah praktis yang keikhlasannya tidak lagi diragukan.

Alih-alih kita yang bersedekah ke minimarket –namanya juga ‘mini’, jadi ya butuh disedekahin. Mari kita bahas salah satu supermarket (yang mungkin berbalik) malah menyedekahi kita semua para pelanggan di hari Jumat.

Mirota kampus, supermarket perburuan emak-emak dan mahasiswa bagian Jogja Istimewa ini memberikan spesial diskon hingga 20% untuk pelanggannya. Diskon Mirota Kampus di hari Jumat ini nggak tanggung-tanggung, bukan hanya beberapa item tertentu saja dong. All item, Gaes. Wa bil khusus yang menggoda mata dan melambai kantong kami para kaum hawa: yeah, perkosmetikan duniawi.

Ini bener-bener jarang bisa dijumpai di sembarang supermarket, sih. Saya merasa beruntung sekali dipertemukan dengan supermarket yang cukup bisa dibilang super lengkap dengan harga ekonomis dan nggak keterlaluan pajaknya. Hambok semua supermarket kayak gini tiap Jumat. Nggak pengin apa kalian gantian yang sedekah ke kita semua? Hari Jumat loooh~

Mungkin ini juga bagian dari ikhtiar pihak supermarket untuk sekali-kali bersedekah ke konsumen kali ya? Sedekah dengan cara memberi potongan harga, gitu maksudnya~

Saya tinggal di salah satu pesantren di Yogyakarta. Sekolah dan pesantren kami libur kegiatan setiap hari Jumat, bukan Minggu. Biasanya tiap Jumat, apalagi awal bulan, para santriwati berbondong belanja persiapan bulanan ke Mirota Kampus ini. Siapa sih yang nggak tergoda belanja dengan potongan harga? Apalagi anak rantau pas-pasan yang harus super pinter ngatur keuangan.

Bukan hanya ramai oleh pelajar dan mahasiswa. Saya juga melihat para emak, baik yang mamah muda, sampai yang sudah terlihat bercucu saya temui di sana. Saya yakin mereka akan menyempatkan sebentar waktu dari banyak sibuknya, demi belanja keperluan rumah tangga dengan potongan harga yang lumayan ini.

Setiap hari Jumat, minimal sebulan sekali saya sengaja menyambangi supermarket ini. Saya sangat jarang melihat mas-mas atau bapak-bapak yang belanja. Terus saya mikir. Oh iya, ini kan Jumat. Mereka pada sibuk meramaikan masjid kali ya. Kita mah ngramein supermarket aja deh.

Terima kasih Mirota Kampus. Selalu baik dan lanjutkan sedekah Jumat ini pada kami semua yaaa~

BACA JUGA Bersedekah Kok Minimalis dan Biasa-Biasa Saja atau tulisan Lulu Erzed lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version