Kalau boleh berbicara agak ngawur, rasanya saya pengin mengatakan bahwa siapa pun yang pertama kali menciptakan minyak angin pasti akan masuk surga. Seperti kita tahu, minyak angin ini senjata paling ampuh untuk melawan masuk angin, terutama bagi orang Indonesia. Tidak perlu obat-obatan lain, cukup dioles dengan minyak angin saja, masuk angin akan segera hilang. Bahkan tidak hanya masuk angin, pusing, pilek, hidung mampet biasanya akan reda hanya dengan minyak angin. Dari sekian banyak produk minyak angin yang tersebar, rasa-rasanya kita harus sepakat bahwa Freshcare adalah produk minyak angin terbaik yang pernah ada.
Dari segi mana pun (kecuali usia), Freshcare ini sudah jelas unggul dari produk minyak angin yang lain. Dari segi usia, produk ini memang jauh di bawah Minyak Cap Lang atau Minyak Kapak yang sudah melanglang buana dalam urusan masuk angin. Tapi, apalah arti usia, kalau ternyata gitu-gitu saja.
Freshcare, seperti kita tahu membawa inovasi baru dalam dunia minyak angin ini. Ketika merek-merek lama masih tetap dengan aroma lama, Freshcare hadir dengan aroma-aroma yang berbeda. Aroma-aroma ini membuat minyak angin ini diterima di semua kalangan, dan memutus stereotip bahwa minyak angin hanya untuk orang tua saja. Ya kita tahu sendiri, lah, selama ini minyak angin selalu diasosiasikan dengan orang tua, penyakit, dan semacamnya
Sebagai sobat masuk angin, saya sudah mencoba cukup banyak minyak angin. Mulai dari minyak kayu putih biasa, hingga minyak kapak yang baunya menyengat bukan main. Kdang ada yang aromanya cocok, panasnya kurang. Kadang juga ada yang panasnya cocok, tapi aromanya tidak enak. Setelah menjelajah ke berbagai produk minyak angin, jatuhlah pilihan saya pada Freshcare, yang mana panas dan aromanya pas. Apalagi yang aroma citrus, itu favorit saya.
Meskipun terlihat sempurna, bukan berarti tanpa cela. Di antara aroma-aroma yang bermacam-macam dan menyegarkan itu, ada satu aroma yang harusnya enak, tapi kenyataannya tidak. Itu adalah Freshcare aroma Lavender. Entah mengapa, lavender yang ada dalam bayangan saya tidak ada dalam Freshcare ini. Lavender yang harusnya segar dan menenangkan, malah membuat dahi mengernyit dan mempertanyakan, “Ini benar lavender, ya?”
Bukan apa-apa. aroma lavender dalam Freshcare ini aromanya malah mirip minyak angin orang tua, dan kadang juga mirip aroma Salep 88. Aneh, gitu lho. Mungkin ini bisa jadi masukan untuk orang Freshcare, mbok ya dipertimbangkan lagi untuk aroma lavendernya. Saya, sih, berharap diperbaiki, ya, siapa tahu bisa dibuat lebih segara atau lebih enak lagi aromanya. Namun, kalau memang sudah mentok dan tidak bisa diapa-apakan lagi, ya sudah, berarti memang lavender tidak cocok buat saya.
Oke, lupakan soal lavender. Saya, sebagai sobat masuk angin, pada akhirnya paham mengapa Freshcare ini bisa besar dan menjadi favorit semua orang (setidaknya itulah hipotesis saya). Pertama, hadirnya Freshcare ini mendobrak dunia minyak angin, dengan berbagai macam aroma-aroma yang sudah tidak berbau tua. Anak-anak muda pun juga pede-pede saja dalam memakai, tanpa harus malu dibilang tua atau penyakitan.
Kedua, adalah bentuk dan harga. Saya tidak tahu pasti, tapi sepertinya Freshcare adalah produk minyak angin pertama yang mempopulerkan bentuk roll on. Mungkin ada yang lebih dulu, tapi berkat Freshcare, semua produk minyak angin yang baru-baru akhirnya ikut-ikutan pakai bentuk roll on. Dari segi harga pun bisa dibilang terjangkau. Hanya sekitar Rp17.000 per pcs, kita sudah mampu berperang melawan masuk angin dan sekutunya. Sebenarnya ada alasan ketiga, yaitu pemilihan Agnez Mo sebagai brand ambassador, tapi itu tidak perlu dibahas, lah.
Oleh karena itu, maka pantas kalau kita sebut bahwa Freshcare ini produk minyak angin terbaik yang pernah ada. Meskipun usianya masih dibilang muda, Freshcare mampu melesat jauh menjadi yang terdepan dalam urusan minyak angin. Apalagi kalau saran saya soal aroma Lavender dipertimbangkan, sudah pasti akan lebih kece. Hehehe.
Sumber gambar: Indonesia TV Commercial Database
BACA JUGA Membandingkan 7 Merek Minyak Angin Roll On yang Ada di Pasaran, Mana Jagoanmu? dan tulisan Iqbal AR lainnya.