Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Foto Bareng Idola Itu Nggak Norak, Kok!

M. Farid Hermawan oleh M. Farid Hermawan
7 Desember 2019
A A
Foto Bareng Idola Itu Nggak Norak, Kok!
Share on FacebookShare on Twitter

Bicara idola dan fans adalah bicara simbiosis mutualisme. Sama-sama saling menguntungkan. Tidak ada yang namanya idola tanpa adanya fans dan tidak ada fans tanpa hadirnya idola. Sebagai manusia biasa yang hidup di tengah-tengah makhluk yang juga sesama manusia, mempunyai idola menjadi hal yang sah-sah saja.

Mendaku diri fans atas atlet A, penyanyi B, band C dan Presiden D sejauh yang bisa dicerna nalar manusia pada umumnya, tidak ada yang salah dari hal tersebut. Fans ada untuk membuat idola itu ada. Idola tidak akan pernah ada tanpa adanya fans. Hukum sederhana itulah yang pastinya disadari oleh mereka-mereka yang sudah punya nama besar dan sering didaku menjadi idola banyak orang.

Menjadi fans dan idola tentunya punya tugas yang seperti saya bilang di awal, saling menguntungkan satu sama lain. Sang idola punya orang-orang yang mengidolakannya dan sang fans punya orang yang bisa dijadikan idola, panutan, hingga inspirasi. Itu adalah simbiosis ideal antara fans dan idola. Walaupun saya tidak menutup mata terhadap fans ultrafanatik yang bukannya baik tetapi malah justru membahayakan sang idola. Dan juga perilaku sang idola yang tidak semuanya bisa dijadikan panutan hingga inspirasi. Tapi tetap saja, fans dan idola adalah paket yang tak bisa dipisahkan sampai kapan pun.

Saya sendiri juga sering menyematkan kata fans sebelum nama Valentino Rossi semenjak saya melihat ia mengalahkan Sete Gibernau. Menyematkan kata fans sebelum nama Avenged Sevenfold semenjak mendengar lagu Warmness on the Soul. Hingga menyematkan kata fans sebelum nama Joko Pinurbo semenjak membaca puisi kamus kecil.

Saya juga menyebut diri saya fans Fiersa Besari walau lagu-lagunya tidak ada yang sinkron di telinga saya. Semenjak membaca buku Garis Waktu, saya ngaku fansnya Bung. Sebagai orang yang juga menyematkan kata fans di nama penulis, pembalap, dan band yang saya suka, saya akui itu bukanlah hal yang memalukan. Fans ya fans, itu hak kita. Selagi itu dalam kondisi yang wajar, tidak ada masalah. Sebagai seorang fans, saya juga melakukan ritual yang umumnya dilakukan seorang fans ketika bertemu idolanya. Betul, minta foto bareng. Dan sejauh ini saya telah berhasil berswafoto bersama Fiersa Besari dan Sapardi Djoko Damono.

Momen foto bersama Fiersa Besari memang membuat jantung saya deg-degan minta ampun. Saya merasa bego campur goblok ketika berdiri dengan orang yang buku-bukunya hampir semua saya punya. Tapi setelahnya tentu kalian tahu, saya bahagia. Itu pengalaman kedua saya. Pengalaman pertama saya foto bareng dengan idola adalah bersama Sapardi Djoko Damono. Walau tidak dengan Jokpin, Pak Sapardi juga menjadi idola saya jauh sebelum saya mengidolakan Jokpin. Momen itu juga sangat canggung, saya terlihat seperti orang aneh yang mondar-mandir di sekitar beliau untuk minta foto. Dan akhirnya lagi-lagi saya bahagia, foto sama Sapardi cuy!

Momen foto bareng idola memang menjadi ritual wajib ketika seorang fans bertemu dengan idola secara langsung. Kalau bisa dibilang, kurang afdal jika ketemu idola  tapi tidak foto bareng. Tapi di balik itu semua, di balik kebahagiaan seorang fans foto bareng idolanya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa ada saja orang-orang yang suka nyinyir mempertanyakan apa esensi dari foto bareng idola itu? Dan orang-orang yang suka nyinyir itu bilang, “Jadi fans kok, norak. Ngemis-ngemis minta foto, duh alay.”

Padahal ya, mau dibilang norak atau kampungan, fans itu punya hak foto bareng idolanya. Nggak perlu bilang norak kalau sebenarnya kamu hanya iri. Ingat, tidak ada yang namanya idola tanpa adanya fans. Kalau cuma minta foto bareng, ya itu wajar, nggak norak, tuh.

Baca Juga:

Harapan untuk Konser Musik ke Depannya dari Seorang Fans

Mau Sukses War Tiket Konser Idola Kesayangan? Ini Tips dan Triknya

Dikatakan tidak wajar jika sampai minta pesugihan, minta surat tanah, hingga minta harta warisan. Nah itu baru norak dan kampungan. Jadi saran saya kalau ketemu idola kalian, silakan saja minta foto bareng. Tapi ingat, sewajarnya. Setidaknya satu sampai dua jepretan, okelah. Selagi idola yang kalian mintai foto bareng oke-oke saja, tidak masalah. Bodo amat soal mereka yang suka nyinyir norak dan kampungan melihat kalian foto bareng idola. Sebarkan saja foto-foto kalian dengan gamblang.

Foto bareng idola itu memang keren, Bos! Bodo amat soal norak, yang penting foto bareng idola~

BACA JUGA Manfaat Foto Bareng Pejabat atau tulisan M. Farid Hermawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Desember 2019 oleh

Tags: fansfoto bareng idolaidola
M. Farid Hermawan

M. Farid Hermawan

Manusia

ArtikelTerkait

pemain underrated program olahraga fans klub sepak bola youtube net soccer eropa sepak bola indonesia pemain muda mojok

Orang yang Bukan Fans Klub Sepak Bola tapi Ikut-ikutan Ngledek Tim Lain Itu Waras Nggak, sih?

10 Februari 2021
Kebingungan Saya dalam Menggunakan Istilah 'Fans' sebagai Tolok Ukur Terminal Mojok

Kebingungan Saya dalam Menggunakan Istilah ‘Fans’ sebagai Tolok Ukur

13 Januari 2021
3 Dosa Penggemar Manchester United yang Sebaiknya Dihentikan

3 Dosa Penggemar Manchester United yang Sebaiknya Dihentikan

28 Februari 2022

Kombo Menyebalkan Fans Rachel Vennya yang Bilang: Buna Berhak Bahagia

15 Oktober 2021
Cerita dari Fans Garis Keras Pertunjukan Jathilan

Cerita dari Fans Garis Keras Pertunjukan Jathilan

12 November 2019
Jadi Fans JRX yang Percaya Covid-19 Lebih Mudah Daripada Jadi Fans Jokowi terminal mojok

Jadi Fans JRX yang Percaya Covid-19 Lebih Mudah Daripada Jadi Fans Jokowi

28 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.